Cerita dari Panti Lansia saat Corona: WBS Sakit Dirawat Sendiri dan Kebutuhan Obat-obatan Mendesak

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Ada 250 warga binaan sosial atau WBS di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I, Cipayung, Jakarta Timur.

Panti ini menampung mereka yang sudah lanjut usia serta tuna wisma dari usia 60 tahun ke atas.

Dari 250 WBS, 80 orang di antaranya sudah tak bisa beraktivitas. Pendek kata, mereka ini memerlukan perawat total.

Sementara 60 persen dari 250 WBS merupakan lansia dengan gangguan jiwa mental ringan.

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I sangat membutuhkan bantuan obat-obatan.

• Alami Pelecehan Sebelum Bunuh Balita di Sawah Besar, Terkuak Kondisi NF saat Ini: Menggambarnya Beda

Selain itu, vitamin dan madu menjadi sangat penting untuk menunjang imunitas lansia.

Hal itu disampaikan Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I, Winda.

Ia menuturkan obat-obatan saat ini sangat penting dan paling dibutuhkan.

"Sehingga saat ini kami sangat membutuhkan donasi obat-obatan," ungkap Winda kepada TribunJakarta.com di sela penyerahan bantuan 500 masker kain untuk panti pada Kamis (14/5/2020).

Sejak virus asal Provinsi Wuhan China itu mewabah di Jakarta, petugas panti menahan diri untuk membawa lansia berobat ke rumah sakit. 

"Kami tak bisa ke rumah sakit mengingat lansia rentan terhadap virus."

"Jadi selama ini kita rawat WBS sendiri," Winda menambahkan.

Winda merinci bantuan yang dibutuhkan selain madu dan vitamin C adalah obat penurun panas.

• Kesaksian Warga Soal Wanita Muda Berambut Pirang Pakai Tank Top Meracau Sambil Rebahan di Jalan

Itulah yang sangat dibutuhkan para lansia saat ini.

Sedangkan beras, kata Winda, masih aman mengingat para lansia sedikit porsi makannya.

Ia mengakui para petugas panti sangat terkuras tenaganya di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya mereka harus merawat sendiri para lansia yang sakit, karena sangat riskan jika dibawa ke rumah sakit.

"Sebagai contoh meminta petunjuk dari Puskesmas dan memasang infus sendiri."

"Di sini kami memiliki perawat, meski petugas dan perawat tersebut masuk secara bergantian akibat wabah Covid-19," lanjutnya.

Winda berharap, individu atau instansi yang akan menyalurkan bantuan dapat lebih dulu menghubungi pihak panti.

Tujuannya, agar bantuan yang mereka berikan tepat guna sesuai kebutuhan bagi para lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I.

Sisi Lain Kehidupan Panti

Merawat seseorang dengan penuh kasih sayang dan tanpa ikatan keluarga merupakan suatu pekerjaan mulia.

• Bubarkan Balap Liar di Kembangan, Dua Wanita Sempat Diamankan

Tanpa mengenal usia, para petugas di panti sosial ini memberikan seluruh kasih sayang mereka untuk para warga binaan sosial.

Mulai dari lansia yang muda hingga berusia 100 tahun lebih pun tetap dilayani dan diperhatikan dengan baik.

Beberbagai cerita pun dibagikan pengurus kepada TribunJakarta.com.

Menurut Winda, usia lansia yang saat ini ada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I berkisar dari 62 tahun sampai 104 tahun.

Menurut dia, panti ini bisa dikatakan sebagai terminal terakhir.

Sebab, WBS yang berusia di atas 60 tahun akan dioper ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I.

Mereka ini tak diketahui di mana keluarganya. Sehingga panti akan menampung mereka dan mengurusnya hingga akhir hayat.

Kendati demikian, jumlah petugas tak sebanding dengan banyaknya WBS.

Saat ini terdapat 25 petugas yang menjaga 250 WBS di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I.

Winda mengatakan, seluruh petugas mengerjakan semua hal yang berhubungan dengan WBS.

• Rindu Keluarga di Nepal, Rohit Chand Tak Bisa Pulang Kampung Gara-gara Covid-19

Mulai dari mencuci hingga memandikan WBS merupakan hal rutin yang biasa dilakukan petugas.

"Namanya sudah lansia enggak mungkin mereka nyuci, yang ada nanti malah jatuh dan 25 petugas yang ada pasti mencuci baju WBS," kata dia.

Selain itu, petugas juga tetap harus memperhatikan WBS yang total care.

Jangankan untuk mandi sendiri, bangun dari ranjang pun WBS tersebut membutuhkan bantuan orang lain.

Untuk itu, setiap hari para petugas harus memandikan sekitar 80 WBS yang total care.

Setelah dimandikan, mereka memakaikan pakaian hingga menyuapi WBS tersebut.

"Memang di situ butuh kesabaran ekstra. Belum lagi setelah kita bantu, WBS ini sikapnya kasar."

"Namanya ada yang mengalami gangguan jiwa ringan, pasti mereka bisa mengamuk sewaktu-waktu," lanjut dia.

Petugas di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, juga menceritakan hal serupa.

Meski menampung WBS yang usianya jauh lebih muda daripada WBS di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia I, jumlah petugas tetap tak sebanding dengan WBS yang ada.

• Paman Perkosa NF, Si Remaja Putri 15 Tahun yang Bunuh Bocah di Sawah Besar, Dapat Dijerat Pasal Ini

Saat ini terdapat 500 WBS dan 300 di antaranya memerlukan perawatan total.

Untuk itu, bantuan yang datang dari individu, masyarakat maupun instansi dirasa sangat membantu para petugas.

Terutama bantuan obat-obatan agar imunitas WBS juga tetap terjaga di tengah wabah Covid-19.