Antisipasi Virus Corona di DKI

Putus Covid-19, Warga di Permukiman Padat Tambora Jakarta Barat Akan di Swab Test

Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tambora Jakarta Barat akan terus menggelar swab test bagi warga.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Suasana di RW 07 Jembatan Besi, Tambora yang jalani karantina mandiri usai tiga warganya positif Covid-19 dan puluhan warga jalani swab test. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tambora Jakarta Barat akan terus menggelar swab test bagi warga.

Hal tersebut untuk mengetahui kondisi kesehatan warga di permukiman padat penduduk wilayah Tambora guna memutus penyebaran Covid-19.

Setelah ada 12 warga di RW 07, Jembatan Besi, Tambora yang dinyatakan positif Covid-19, warga di RW lainnya juga akan di swab test.

"Rencana akan kita lakukan lagi swab di RW 12 karena kemarin ada satu orang yang positif berdasarkan swab juga dan sekarang enam anggota keluarganya sedang diisolasi mandiri di rumah," kata Camat Tambora, Bambang Sutama saat dihubungi, Jumat (15/5/2020).

Ketua RW di Jakarta Barat Positif Covid-19 Usai Pimpin Salat Tarawih, 9 Warganya Kini Tertular

Bambang menuturkan, pihaknya langsung melakukan swab test tanpa rapid test lantaran mereka telah kontak fisik dengan pasien positif Covid-19.

"Karena kemarin sudah bersentuhan langsung dengan yang positif maka dipandang perlu untuk dilakukan swab," tuturnya.

Dia berharap adanya sejumlah kasus positif Covid-19, terutama yang tertular karena tak mematuhi protokol kesehatan membuat warga sadar dan menerapkan pola hidup disiplin.

Diketahui, sembilan dari 12 warga RW 07 Jembatan Besi yang positif Covid-19 diduga tertular dari O, Ketua RW setempat yang masih jadi imam Salat Tarawih saat sudah dinyatakan positif Covid-19.

Kapten Timnas U-19 David Maulana Masih Tertahan di Inggris Dampak Lockdown Akibat Covid-19

"Kalau dilihat dari situasi dan kondisi saat ini yang masih seperti itu (tak disiplin) kemungkinan penambahan akan terjadi," kata Bambang.

"Saya sudah berkali kali, kita lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau mencegah mungkin caranya lebih gampang, tapi kalau sudah kena ini yang sangat sulit," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved