Tawuran Tambora, Berawal Lempar Petasan hingga Polisi Jadi Korban Terbacok
Sebab, seorang anggota polisi yakni Ipda I Gusti Ngurah Astawa selaku Panit Reskrim Polsek Tambora terkena luka bacok.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak membuat tawuran antar pemuda Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat dan Setia Kawan, Gambir, Jakarta Pusat hilang.
Wilayah perbatasan antara Jakarta Barat dan Jakarta Pusat memang sudah jadi langganan tawuran.
Namun, tawuran pada Selasa (12/5/2020) dini hari kemarin cukup menjadi sorotan.
Sebab, seorang anggota polisi yakni Ipda I Gusti Ngurah Astawa selaku Panit Reskrim Polsek Tambora terkena luka bacok.
Dia dibacok saat sedang melerai tawuran di lokasi.
Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh menuturkan, penyebab tawuran di wilayah tersebut dipicu saling lempar petasan diantara kedua kelompok.
"Tawuran diawali saling meletuskan dan mengarahkan petasan ke arah lawan sehingga memicu kemarahan masing-masing kelompok," kata Iver saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2020).
Setelah aksi saling lempar petasan, disusul dengan aksi saling lempar batu hingga anak panah.
Bahkan, sebuah mobil yang berada di sekitar lokasi juga rusak terkena lemparan batu.
"Awalnya dari petasan kemudian berlanjut dengan aksi saling lempar batu, botol kaca dan panah hingga kedua kelompok saling menyerang," kata Iver.
Disaat itulah, Ngurah yang sedang berusaha melerai tawuran menjadi korban.
Saat sedang menembakan tembakan peringatan ke udara, dari belakang ada pelaku yang membacoknya menggunakan celurit.
Akibatnya, luka di punggung sepanjang sekitar 12 cm dengan kedalaman sekitar 7 cm.
Beruntung, saat ini kondisinya sudah membaik usai dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan.