Ketua RW di Tambora Positif Covid
Sepekan Isolasi di Rumah Sakit, Ketua RW Jembatan Besi Negatif Covid-19
Sepekan jalani isolasi di Rumah Sakit Tarakan, O (79) Ketua RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat kini negatif Covid-19.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Sepekan jalani isolasi di Rumah Sakit Tarakan, O (79) Ketua RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat kini negatif Covid-19.
Informasi terkait telah negatifnya O dari Covid-19 tertuang dalam surat tertulis berlogo Rumah Sakit Tarakan yang beredar di media sosial.
Dalam surat yang dikeluarkan pada Sabtu (16/5/2020) berdasarkan hasil swab test I yang dilakukan di laboratorium Rumah Sakit Tarakan bahwa O dinyatakan Negatif Covid-19.
Dalam surat itu tertulis tanggal pengambilan sampel pada 11 Mei 2020 dan tanggal informasi didapat pada 13 Mei 2020.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini membenarkan isi dari surat tersebut.
"Di awal positif, lalu dicek lagi jadi negatif ya tidak aneh. Artinya dia sudah sembuh dari Covid-19," kata Kristi dikonfirmasi Minggu (17/5/2020).
Kristi mengatakan, imun setiap orangnya memang berbeda dalam menghadapi Covid-19.
Lantaran hasil swab test terbaru dinyatakan negatif Covid-19, saat ini, O telah diperbolehkan jalani isolasi mandiri di rumahnya, namun dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.
"Sedangkan daya tahan tubuh orang beda-beda, belum tentu yang ditularkan punya imunitas sebaik pasien tersebut," papar Kristi.
Diberitakan sebelumnya, O selaku Ketua RW 07 Jembatan Besi sempat membuat geger lantaran masih berkeliaran pada Sabtu (9/5/2020) hingga memimpin Salat Tarawih kendati sudah dinyatakan positif Covid-19.
Ia pun akhirnya diisolasi di Rumah Sakit Tarakan pada Minggu (10/5/2020) setelah petugas tiga pilar Kecamatan Tambora mendatangi rumahnya untuk membujuk.
Akibat tindakan O yang tak disiplin saat jalani isolasi mandiri, kini ada 9 warga RW 07 yang positif Covid-19 dan puluhan lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Wilayah RW 07 Jembatan Besi pun telah karantina wilayah.
Wakil Ketua DPR Minta Anies Tanggung Jawab

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait sikap warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang membandel kendati wilayahnya masuk zona merah Covid-19.
Ia meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sebab, apabila masyarakat abai dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 membuat penyebaran makin parah.
Terlebih wilayah Jembatan Besi merupakan permukiman padat penduduk.
"Kita akan minta (selesaikan) dan di Jakarta kan ketua gugus daerahnya ini gubernur. Gubernur ini harus bisa dan bertanggung jawab untuk bagaimana caranya di satu daerah ini harus tertib," kata Dasco saat meninjau posko Satgas Lawan COVID-19 DPR di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (15/5/2020).
Diketahui, saat ini sudah ada 12 warga RW 07 Jembatan Besi yang positif Covid-19 dan puluhan lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Tiga diantaranya yakni Ketua RW 07 berinisial O beserta istri dan anaknya yang lebih dulu terpapar Covid-19.
Sedangkan sembilan warga lainnya diduga terpapar dari O yang masih menjadi imam Salat Tarawih di Musala Baitul Muslimin kendati sudah positif Covid-19.
Saat ini juga ada 54 warga lainnya yang menunggu hasil usai jalani swab test pada Kamis (14/5/2020).
Kendati sudah berstatus zona meraj, warga di RW 07 enggan diisolasi.
Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing meski dengan sejumlah resiko.
• Tetangga Akui 2 Paman Pemerkosa Remaja NF Tinggal Serumah di Jakpus, Begini Kondisi Saat Ini
• Aksi Pasutri Viral saat Bagikan Nasi Bungkus Berisi Rp 1 Juta, Terinspirasi dari Youtube
Salah satunya karena wilayah tersebut permukiman padat penduduk.
Jajaran tiga pilar dari Kecamatan Tambora masih berupaya bernegoisasi dengan warga agar mereka mau diisolasi.
Saat ini hanya O dan istrinya yang telah jalani isolasi di Rumah Sakit Tarakan pada Minggu (10/5/2020) setelah tempat tinggalnya didatangi tiga pilar Kecamatan Tambora.
"Saya pikir aparat yang terdekat dalam hal ini kelurahan kecamatan proaktif berkoordinas bagaimana caranya karena kalau dia (warga) keliaran akan buat penyebarannya makin cepat kalau protokol kesehatannya tidak dipenuhi," ujar Dasco.