Penjualan Parsel Tahun Ini Merosot Drastis Hingga Pedagang Kehilangan Pelanggan

Samto (57), pedagang Toko Parsel Garuda di Jalan Latumenten, Tambora, Jakarta Barat, menyebut penurunan omzet penjualan di jelang Lebaran tahun ini

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Pedagang parsel mengakui tahun ini penjualannya merosot drastis karena pandemi Covid-19 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Adanya pandemi Covid-19 membuat penjualan parsel lebaran tahun ini diakui para pedagang merosot drastis.

Samto (57), pedagang Toko Parsel Garuda di Jalan Latumenten, Tambora, Jakarta Barat, menyebut penurunan omzet penjualan di jelang Lebaran tahun ini hingga 50 persen.

"Kalau tahun ini emang sangat jauh dari tahun yang lalu karena emang imbas dari corona ini," kata Samto ditemui di tokonya, Rabu (20/5/2020).

Padahal, kata Samto, pihaknya tetap tak menaikan harga jual kendati adanya kenaikan harga barang yang dikemas ke dalam parsel.

"Harga masih standar karena pembeli enggak mau tahu kalau lagi begini harga pada mahal-mahal, mereka maunya masih biasa saja," ujarnya.

Di toko ini, harga parsel yang dijual beragam mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 1,5 juta tergantung ukuran dan isi barang yang dikemas ke dalam parsel.

Di tempat ini mayoritas isi parsel adalah makanan. Hanya beberapa saja yang berisi perabotan seperti cangkir atau pun piring.

"Tapi yang paling laku yang harga Rp 250 - Rp 300 ribu isi makanan karena sedang lah itu enggak terlalu kemahalan juga," ujarnya.

Fakta Pria Diamuk Warga Tebet Gara-gara Selingkuhi Istri Orang, 2 Kali Terciduk Berduaan

Komentari Kasus Andre Taulani & Rina Nose Soal Marga Latuconsina, Indro Warkop: Perlu Kedewasaan

Kehilangan Langganan

Samto mengatakan, toko parsel yang sudah berjualan sejak Tahun 1978 ini di tahun ini banyak kehilangan langganan dari para perusahaan yang biasanya memesan parsel jumlah besar kepadanya.

Hal tersebut karena adanya pandemi Covid-19 yang membuat perusahaan terpaksa berhenti beroperasi sementara.

"Tahun ini paling perorangan aja yang beli. Langganan yang kaya perusahaan kan banyak yang tutup, jadi enggak ada yang mesan makanya anjloknya banyak," ucap dia.

Lantaran hal itu, maka tahun ini Samto tak menyetok parsel dalam jumlah banyak.

"Soalnya takut enggak laku. Kalau ada yang mesen barulah dibikin," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved