Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Petugas Pemakaman Covid-19 di Tangsel Suarakan Tagar Indonesiaterserah Sindir Warga ke Mal dan Mudik
Tagar #Indonesiaterserah yang disuarakan oleh tenaga medis sedang ramai di media sosial, bahkan menjadi trending topic.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Tagar #Indonesiaterserah yang disuarakan oleh tenaga medis sedang ramai di media sosial, bahkan menjadi trending topic.
Diketahui, tagar tersebut muncul dari sikap sejumlah tenaga medis yang melihat masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan protokol Covid-19.
Ramainya mal, bandara, arus lalu lintas di jalanan, adalah beberapa di antaranya.

Seolah-olah, tenaga medis hendak memberi tahu kelelahannya bekerja siang malam mengurus pasien Covid-19, namun masyarakat justru berkerumun, memberi peluang penularan virus ganas itu semakin besar.
Ternyata tidak hanya tenaga medis, petugas pemakaman, Taman Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), pun menyuarakan hal yang sama, #Indonesiaterserah.
TPU Jombang merupakan, pemakaman yang dikhususkan untuk korban Covid-19.
Jika tenaga medis menulis #Indonesiaterserah di alat pelindung diri (APD), maka petugas pemakaman menuliskannya di nisan.
"Indonesia Bin Terserah Kalian, Kami Tunggu Di Sini, TPU Jombang Tangerang Selatan," tertulis di nisan di TPU Jombang.

Kepala TPU Jombang, Tabroni mengatakan, para petugas pemakaman juga lelah, sama seperti petugas medis.
Mereka bekerja siang malam, harus siap kapanpun untuk memakamkan jasad korban Covid-19.
Tabroni sendiri, membuat nisan itu sebagai bentuk dukungan terhadap tenaga medis.
Ia ingin menyindir masyarakat yang masih egois bepergian ke luar rumah, ke mal, termasuk yang mudik.
"Kami lelah juga ngejagain siang malam, ya bentuk support juga ke tim medis. Bahwa pandemi ini kan nelum berakhir, tapi kita lihat banyak yang pulang kampung, bandara padat, mal ramai, ya istilahnya itu sindiran juga buat masyarakat supaya enggak menganggap remehlah gitu," ujar Tabroni saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (20/5/2020).
• Tempuh 100 KM Sehari, Korban PHK Nekat Pulang Jalan Kaki dari Jakarta ke Solo: Sampai Gosong Kulit
• Mensos Salurkan 1.400 Paket Sembako Kepada Warga Terdampak Covid-19 di Karawaci
Tabroni sendiri merasa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak efektif.
Ia berharap, seharusnya masyarakat bisa kompak bersama-sama mematuhi aturan yang ada demi menghentikan laju virus ganas itu.
"Coba PSBB efektif enggak, enggak tuh. Makanya kita harus bersama-sama lah," ujarnya.