Antisipasi Virus Corona di Depok
Poliklinik RSUD Depok Ditutup Buntut Perawat Positif Corona, Dugaan Direktur: Sekarang Banyak OTG
Poliklinik bagi pasien non Covid-19 di RSUD Kota Depok ditutup gara-gara perawat terkena Covid-19. Ini dugaan Direktur RSUD Depok.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Poliklinik bagi pasien non Covid-19 di RSUD Kota Depok ditutup.
Penutupan itu sebagai buntut perawat di poliklinik tersebut positif Covid-19.
Awalnya, sebanyak 15 perawat dinyatakan poisitif Covid-19. Mereka tidak menampakkan gejala dan baru diketahui pada Kamis (21/5/2020) kemarin siang.
Mereka dirawat di ruangan khusus Covid-19 untuk tenaga kesehatan di RSUD Kota Depok.
Kini, total terdapat 24 perawat yang dinyatakan positif Covid-19.
Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori mengatakan penutupan poliklinik ini dilakukan untuk menekan peluang menyebarnya virus corona kepada pasien non-Covid-19.
"Kami tidak mau pasien lain tertular. Selama 14 hari ini kami tutup polinya, dekontaminasi ruangan, evaluasi ke depan kami pikirkan keamanan baik untuk pengunjung maupun perawat," jelas Devi ketika dihubungi pada Jumat (22/5/2020) pagi.
"Sebenarnya kami sudah melakukan protokol di poli itu dengan APD, tapi APD di poli tidak selengkap dengan yang di (poli) Covid-19," imbuh dia.
Devi berujar bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan rumah-rumah sakit swasta di Depok setelah kejadian ini.
"Mereka menyatakan semua siap menerima rujukan kami (pasien non-Covid-19)," tambah dia.
Pemeriksaan Dua Pekan Lalu

Dua pekan lalu RSUD Depok melakukan pemeriksaan terhadap 15 perawat.
Hasilnya baru terbit pada Kamis (21/5/2020) kemarin.
"Kemarin menurut informasinya, ada 15 (perawat terinfeksi Covid-19)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada wartawan pada Jumat (22/5/2020) pagi.
"Memang kan rumah sakit risiko tinggi terpapar, memang untuk terpapar sudah risiko sehingga harus pencegahannya lebih ekstra lagi dibandingkan masyarakat umum," jelas dia.