Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Solo: Pengembangan dari Sumatera Barat, 11 Buku Diamankan
Penangkapan REP alias AY merupakan pengembangan kasus teror yang terjadi di Sumatera Barat
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Kurniawati Hasjanah
Pengamat radikalisme dan terorisme, Tayyip Malik menduga momen Idulfitri dipilih berkaitan dengan sasaran terduga teroris.
"Momentum Lebaran dipilih karena berkaitan dengan target," kata Tayyip kepada TribunSolo.com, Minggu (24/5/2020).
"Konteks Lebaran itu soal banyaknya orang, selama ini kasus-kasus Lebaran menyasar pihak keamanan yang jaga," papar dia.
"Lebaran itu kan banyak mendapat perhatian masyarakat, dan membuat masyarakat ketakutan," imbuhnya membeberkan.
Tayyip menuturkan aksi terorisme bisa terjadi lantaran ada pemantiknya.
"Ada semacam chaos dan ketidakpastian situasi itu bisa akan memicu kelompok-kelompok tertentu melancarkan aksi," tuturnya.
• Puasa Syawal Bisa Dapat 10 Kali Lipat Pahala Jika Dilaksanakan, Yuk Simak Sederet Keutamaan Lainnya
• Sampai 24 Mei Total Positif Covid-19 di Indonesia Ada 22.271 Pasien, Sembuh Jadi 5.402 Orang
• Wali Kota Bekasi Siap Terima Konsekuensi Jika Terjadi Lonjakan Covid-19 Usai Salat Id Berjemaah
Di satu sisi, Tayyip menjelaskan pihak keamanan melakukan itu untuk mengantisipasi terjadinya aksi saat momen lebaran.
"Jadi pihak keamanan dalam menangkap adalah untuk mengantisipasi terjadi aksi di Lebaran," jelasnya.
Tayyip berharap pihak keamanan juga memastikan motif dari para terduga teroris yang ditangkap.
"Dipastikan apakah benar ada potensi untuk aksi atau tidak," ucapnya. (Tribun Solo)