Antispasi Virus Corona di Tangsel
Tak Bisa Sembarangan, Ini Peraturan Kerabat yang Ziarah ke Makam Covid-19 Tangerang Selatan
TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), yang ditetapkan menjadi pemakaman korban Covid-19 menerapkan sejumlah aturan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Dalam sehari bisa mencapai lima jenazah harus dimakamkan dan didoakan menggunakan protokol pemakaman Covid-19.
"Petugas pemakaman, tukang gali 11, sama satu tukang semprot jadi 12, juru doa kita pengurusnya itu kurang lebih ada delapan. Sehari bisa empat, lima jenazah. Kalau lai sepi ya enggak sama sekali juga pernah," ujar Tabroni saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (20/5/2020).
Tabroni mengatakan, pernah pemakaman dilaksanakan pada pukul 02.00 WIB malam.
Para petugas makam sudah memahami prosedur pemakaman jenazah korban Covid-19 harus segera dilakukan maksimal empat jam setelah meninggal dunia.
"Setiap hari kita, pernah sampai jam 02.00 WIB malam. Ya memang kan protapnya kan empat jam katanya dari rumah sakit," ujarnya.
Tabroni sampai memikirkan nasib para jajaran petugas pemakamannya di saat lebaran yang sudah tinggal menghitung hari lagi.
Ia berharap pemerintah kota memberikan libur kepada petugas pemkaman saat hari lebaran.
"Setiap hari stand by, mungkin idul fitri libur kali, kasihan," uajrnya.
Tabroni sampai membuat nisan dengan tulisan "Indonesia Terserah" yang belakangan viral di media sosial.
"Indonesia Bin Terserah Kalian, Kami Tunggu Di Sini, TPU Jombang Tangerang Selatan," tertulis di nisan di TPU Jombang.
Tabroni mengatakan, para petugas pemakaman juga lelah, sama seperti petugas medis yang memunculkan tagar #Indonesiaterserah.
Tabroni ingin menyindir masyarakat yang masih egois bepergian ke luar rumah, ke mal, termasuk yang mudik.
Di saat corona masih mewabah, masyarakat justru berkerumun, memberi peluang penularan virus ganas itu semakin besar.
"Kami lelah juga ngejagain siang malam, ya bentuk support juga ke tim medis. Bahwa pandemi ini kan belum berakhir, tapi kita lihat banyak yang pulang kampung, bandara padat, mal ramai, ya istilahnya itu sindiran juga buat masyarakat supaya enggak menganggap remehlah gitu," ujarnya.