3 Bersaudara Bunuh 2 Orang: Pelaku Pacari Istri Korban, Hukuman Mati, Ditangkap dalam Pelarian
Istri korban inisial R berpacaran dengan pelaku RA, karena itu korban Robert cemburu dan melakukan penganiayaan
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, PRABUMULIH - 3 saudara pembunuh Anang Gondrong dan Robert akhirnya ditangkap polisi.
Ketiga bersaudara tersebut adalah Randi Saputra alias Rani alias Giduk (34), Akibsah (43) dan Rusman alias Sorang (45).
Pembunuhan tersebut karena Randi Saputra memacari istri Robert. Randi mengaku tidak tahu perempuan yang dipacari itu ternyata istri orang. Simak selengkapnya:
1. Ditangkap setelah buron 1 minggu
Setelah buron selama satu minggu, tiga pelaku pembunuhan sadis terhadap Anang dan Robert di Jalan Nias Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Sumsel, berhasil diringkus jajaran Satreskrim Polsek Prabumulih
Seperti diketahui Prabumulih digegerkan dengan adanya peristiwa pembunuhan di Jalan Nias Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih atau di depan Asna Salon.
Para pelaku ditangkap persembunyiannya di sebuah pondok di desa Sukaraja Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Pali, Senin (25/5/2020).
Dari tangan ketiga pelaku berhasil diamankan barang bukti parang dan pisau yang dipakai untuk membunuh kedua korban.
Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya mengungkapkan pelaku Akibsah diringkus di Prabumulih dan dua pelaku lainnya diringkus dalam pelarian di Kabupaten Pali.
"Ketiga pelaku telah kami amankan setelah dilakukan pengejaran, dua pelaku diringkus di sebuah pondok di Sukaraja Kabupaten Pali," ungkapnya.
2. Motif cemburu
Kapolres mengungkapkan motif kejadian pembunuhan tersebut dilatar belakangi cemburu.
Istri korban Robert yang bernama Robeka berpacaran dengan pelaku Randi Saputra.
"Istri korban inisial R berpacaran dengan pelaku RA, karena itu korban Robert cemburu dan melakukan penganiayaan," katanya.
Sementara itu Randi Saputra ketika dibincangi mengaku dirinya telah berpacaran dengan Rebeka sejak beberapa bulan lalu atau pada 2019 dan dirinya mengetahui jika pacarnya itu janda bukan istri orang lain.
"Saya sudah beberapa bulan pacaran, dia mengaku janda makanya saya berani tapi korban Robert cemburu, saya tidak tahu dia istri korban," katanya.
Awal peristiwa itu yakni pada Selasa (19/5/2020) sekitar pukul 16.00 Randi yang tengah bersama Robeka didatangi oleh Robert besama korban Anang di kontrakan milik Dodi.
Lalu Robert langsung mengejar Randi yang berlari ke belakang kontrakan dan bersembunyi di rumah warga.
Robert dan Anang kemudian mencari Randi namun tidak ketemu.
3. Randi hubungi saudara-saudaranya
"Randi lalu menghubungi kakak kandungnya dan mengatakan jika dirinya hendak dibunuh dua korban, Randi meminta kakaknya datang membawa parang dan meminta bertemu di depan mini market depan kantor walikota," lanjut Kapolres.
Rusman dan Akibsah menemui Randi lalu selanjutnya ketiga saudara kandung itu kembali mendatangi kontrakan Dodi dan mendapati Anang bersama Robert sedang duduk.
Tanpa banyak basa basi, Robert langsung turun mengayunkan parang ke tubuh robert hingga beberapa kali dan ke tubuh Anang sebanyak satu kali.
"Robert jatuh bersimbah darah di depan kontrakan itu sementara Anang berhasil kabur namun dikejar dan kembali ditusuk. Setelah itu petugas kita langsung melakukan penyelidikan dan meringkus para pelaku," tegasnya.
4. Sesal Istri Anang Gondrong Bangunkan Suami dari Tidur
Indri, istri Amin alias Anang Gondrong (45) tak menyangka kalau membangunkan suaminya tidur adalah pertemuan terakhir sebelum suami tewas dibunuh.
Indri histeris di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih mengetahui meninggal dunia.
Air mata Indri tak terbendung mengalir deras dan menjerit bersama anak-anak dan keluarganya yang datang ke kamar mayat RSUD Prabumulih.
Sambil tak kuasa menahan tangis Indri menceritakan sang suami berpamitan pergi sebelum menjadi korban pengeroyokan hingga tewas.
"Siang tadi suami saya itu sedang tidur siang, lalu datang Robert (Junaidi-red) ke rumah nanya dia tapi saya bilang sedang tidur," ujar Indri ketika dibincangi di kamar mayat RSUD Prabumulih dihadapan polisi, Selasa (19/5/2020).
Menurut Indri, saat itu Robert mengaku sedang pusing kepala dan tidak bisa tidur sehingga meminta dibangunkan Anang Gondrong untuk diajak jalan-jalan.
"Katanya pusing kepala saya tak bisa tidur, bangunkan dulu Anang mau saya ajak jalan dulu, begitu katanya," ungkap Indri.
Setelah itu dirinya lalu membangunkan sang suami yang tengah tidur, selanjutnya setelah berganti pakaian dan rapi kedua korban berangkat tanpa menyampaikan mau kemana.
"Mereka berangkat pukul 15.00, tidak tahu mau kemana. Tiba-tiba pukul 16.00 saya dapat kabar suami saya meninggal dunia," katanya sedih.
Kesedihan juga dirasakan keluarga korban lainnya yang merasa kehilangan orang baik dan menjadi tulang punggung keluarga.
"Beliau meninggal bagaimana nasib anak-anaknya, kasian," kata ipar almarhum Anang Gondrong.
• 7 Penganiaya Warga Depok yang Sedang Ronda Ditangkap: 3 Polisi Butuh 3 Hari Melacak
• 2 Balita Tewas Terpanggang di Dalam Mobil Orang Tuanya: Penyebab Masih Misterius, Begini Kata Polisi
• VIRAL Pastor dan Pendeta Baptis Bayi Pakai Pistol Air Saat Pandemi Covid-19
Anang Gondrong sendiri meninggalkan lima anak dan sehari-hari Anang diketahui bekerja serabutan.
"Dia bekerja tak tentu, katanya terakhir bekerja sebagai security perusahaan.
5. Ancaman hukuman mati
Kapolres Prabumulih menegaskan, para pelaku akan dijerat pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP dan pasal 170 ayat 2 ke 3e KUHP.
"Para pelaku akan dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup," bebernya. (Tribun Sumsel)