Persiapan New Normal di Jabodetabek

APPBI Sebut Mall di Jakarta Siap Beroperasi, Anies Baswedan Anggap Imajinasi

Anies Baswedan menyampaikan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) belum menentukan kapan mal atau pusat perbelanjaan di Ibu Kota akan kembali beroperasi

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/5/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta mencatat ada sekitar 67 pusat belanja yang menyatakan kesiapannya untuk beroperasi kembali pada Jumat (5/6/2020) mendatang.

Sedangkan enam pusat belanja lagi akan dibuka pada Senin (8/6/2020) mendatang.

Ketua APPBI DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, jumlah anggota APPBI DKI Jakarta sebetulnya mencapai 80 pusat belanja.

Mereka tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

“Hampir dua bulan kegiatan bisnis retailer di pusat belanja DKI mati suri. Dampak yang berat dengan penutupan mal karena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menyebabkan semua pengelola pusat belanja dan retailer/ tenant mengalami kesulitan finansial, terutama kesulitan cashflow,” kata Ellen berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (27/5/2020).

Ellen mengatakan, penutupan pusat belanja selama dua bulan juga berdampak langsung kepada karyawan. Kebanyakan dari mereka juga tidak memiliki tabungan lagi untuk bertahan menghidupi keluarganya.

Kata dia, dengan dibukanya mal kembali, tentu dapat membantu menggerakkan roda perekonomian nasional dan meningkatkan ketahanan bangsa Indonesia.

Di samping dengan terbitnya surat keputusan dari Menteri Kesehatan dan rencana berakhirnya PSBB fase ketiga di DKI, mal berencana kembali beroperasi pada 5 Juni mendatang.

“Pada saat awal buka, jam operasional juga kami serahkan kepada para anggota yang lebih tahu marketnya. Misal jam buka 11.00 – 20.00 WIB ataupun lainnya, untuk hal ini kami serahkan kepada para pengelola mal sembari dilakukan pemantauan dari hari ke hari,” ujar Ellen.

Berdasarkan pengatamannya, bila pusat belanja melakukan aktivitas New Normal dengan mempersiapkan berbagai keamanan pengunjung dan karyawan, mestinya tidak bermasalah.

Selain itu pihak mal juga sudah mendapatkan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan.

Di antaranya menyediakan alat pengukur suhu tubuh untuk karyawan maupun pengunjung, area wajib memakai masker, menyediakan cairan pembersih tangan, tetap menjaga jarak dan sebagainya.

“Sebagaimana diketahui bahwa ruang public mal rata-rata berukuran cukup besar dengan memiliki banyak entrance serta juga memiliki koridor yang cukup lebar. Jadi physical distancing akan lebih terjaga dengan baik,” jelasnya.

Dibuka Secara Bertahap

Sebelumnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) merespons kabar adanya mal di Jakarta yang akan dibuka pada Jumat (5/6/2020) pekan depan.

Dinas menyebut, kelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah Covid-19 untuk membuka mal kembali, merupakan wewenang Gugus Tugas Percepatan Pengananan Covid-19 DKI Jakarta.

“Nanti dibukanya itu juga dipilih dulu, secara bertahap."

"Dicari yang risiko penularan paling sedikit dulu, jadi enggak sekaligus barengan,” kata Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dikonfirmasi, Rabu (27/5/2020).

Menurut Cucu, Gugus Tugas memiliki kaidah tersendiri dalam menentukan baik atau tidaknya mal dibuka di tengah Covid-19.

Hingga sekarang, Gugus Tugas belum meneruskan informasi hasil pemantauannya kepada Dinas Parekraf DKI Jakarta.

Namun demikian, Gugus Tugas masih membahas terkait rencana tersebut.

Salah satu poinnya adalah memikirkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

Sebab, mal yang dibuka tanpa mementingkan pencegahan Covid-19 dapat berisiko tinggi menularkan penyakit antar-pribadi masyarakat.

“Termasuk sama tren (kasus Covid-19) itu jelas banget menjadi pertimbangan Gugus Tugas."

"Baik atau tidaknya dibuka, jadi itu adalah kunci yang utama,” ucap Cucu.

2 Balita Tewas Terbakar di Dalam Mobil: Kapolres Ungkap Ada Unsur Kelalaian

Mal di Kota Bekasi Belum Boleh Beroperasi Penuh Kecuali Tenan Makanan, Begitu Juga Sekolah

Sambut New Normal, Ini Skema yang Akan Diterapkan Mal TangCity

Niat Berjualan Untuk Bayar Utang, Cerita Karti Ketagihan Berjualan Bubur Sum Sum 

Pria Tewas Dibunuh Selingkuhan dengan Cara Diracun Obat Hama, Mayat Korban Ditemukan Membusuk

Anies Baswedan anggap imajinasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) belum menentukan kapan mal atau pusat perbelanjaan di Ibu Kota akan kembali beroperasi.

Hal tersebut menanggapi kabar bahwa mal di Jakarta akan kembali dibuka mulai 5 Juni 2020 setelah pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) tahap ketiga berakhir.

"Jadi kalau saat ini ada yang mengatakan mal akan buka tanggal 5 Juni itu imajinasi, itu fiksi," ujar Anies di sela peninjauan arus balik Lebaran 2020 di Km 47 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (26/5/2020).

"Karena belum ada aturan mana pun yang mengatakan PSBB (Jakarta) diakhiri," lanjutnya.

PSBB Jakarta bisa diperpanjang

Menurut Anies, tanggal pembukaan kembali mal di Jakarta tidak bisa dipastikan begitu saja dan menunggu hasil evaluasi PSBB tahap ketiga.

"(Pembukaan mal mulai 5 Juni) tidak benar, itu tidak ada. Bahwa PSBB berakhir tanggal 4 (Juni) itu PSBB yang sekarang, tetapi PSBB bisa diperpanjang," katanya, seperti dilansir dari Kompas.com.

Anies mengatakan, PSBB di Jakarta yang berlaku hingga 4 Juni 2020 bisa saja kembali diperpanjang sesuai kebutuhan.

Sebab, hal itu bergantung pada kepatuhan masyarakat mengikuti aturan PSBB dalam rangka mengendalikan penularan Covid-19.

"Bisa diperpanjang bisa juga berakhir. tetapi bukan tergantung Pemerintah, bukan tergantung para ahli, tergantung perilaku kita semua," ungkapnya. (Warta Kota/Tribunnews.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved