Sisi Lain Metropolitan
Niat Berjualan Untuk Bayar Utang, Cerita Karti Ketagihan Berjualan Bubur Sum Sum
Selain itu, penghasilan Karti juga ia gunakan untuk membantu ekonomi keluarganya dan menabung
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Manis dan pahitnya kehidupan, sudah pernah dirasakannya.
Begitulah kata pembuka yang dituturkan oleh Karti (40).
Ibu dua anak asal Wonogiri ini sudah terbiasa bekerja sejak muda. Hal itu pun berlanjut hingga ia menikah dengan Supriyanto (47) pada puluhan tahun silam.
Sukarnya hidup pernah ia jalani dan tak ingin hal tersebut juga dirasakan oleh kedua anaknya, Fahri (18) dan Citra (6).
Namun, sulitnya hidup membuatnya menjadi wanita kuat seperti saat ini.
Diceritakan Karti, ia kembali ikut bekerja saat ibunya sakit dan membutuhkan biaya pengobatan.
Mahalnya biaya tersebut, membuat dirinya tak tega bila melihat sang suami berjuang sendiri.
Akhirnya, ia memutuskan berjualan bubur sum-sum keliling.
"Waktu ibu sakit (komplikasi) saya jualan lagi. Sebenarnya sudah jualan waktu itu dari tahun 1998. Karena biaya pengobatan ibu saya besar, akhirnya saya pinjam uang. Nah karena pinjam kan otomatis saya wajib bayar apalagi utang," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (27/5/2020).
Setiap pagi dan sore hari Karti menjajakam bubur sum-sumnya keliling Ciracas maupun Cipayung.
"Alhamdulillah, dalam beberapa tahun itu utang lunas. Sebab tiap bulan saya cicil," lanjutnya.
Asyik berjualan
Dimulai dengan niat mencicil biaya pengobatan, rupanya Karti justru ketagihan untuk berjualan lagi.
Selepas semua utang itu lunas, Karti menuturkan tetap melanjutkan berjualan bubur sum-sum.
Baik waktu maupun jumlah bubur yang dibuat tak pernah ia kurangi.
• Update Data Covid-19 Kota Bekasi, Rabu 27 Mei 2020: 297 Orang Positif, 250 Sembuh
• Rancangan Perpres TNI Tangani Terorisme Disebut akan Membuat Penanganan Terorisme Jadi Tak Efektif
• Cara Unik Camat Sawangan Ingatkan Warga Bahaya Covid-19, Taruh Peti Mati Depan Kantor
"Kalau bubur sum-sum sampai anak-anak aja suka. Makanya berapa pun pasti habis kejual," katanya.
Selain itu, penghasilan Karti juga ia gunakan untuk membantu ekonomi keluarganya dan menabung untuk biaya pendidikan buah hatinya.
"Alhamdulillah sekarang jualan bisa buat biaya anak. Jadi saya sama suami masih jualan," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/karti-penjual-bubur-sum-sum-di-jakarta-timur.jpg)