Peristiwa Nahas di Balik Jasad Bocah 10 Tahun Tergantung di Indekos, Tetangganya Jadi Tersangka
Masih ingat kejadian malang yang menimpa bocah 10 tahun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Timur?
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Masih ingat kejadian malang yang menimpa bocah 10 tahun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Timur?
Bocah berinisial P ini meninggal dunia dan jasadnya tergantung dengan seutas tali di indekosnya saat orangtua pergi ke pasar, Kamis (14/5/2020) sekira pukul 14:30 Wita.
Jasadnya ditemukan oleh sekelompok anak kecil yang saat itu sedang bermain di sekitaran tempat ditemukannya korban.
Sekelompok anak kecil itu sontak berteriak melihat tubuh P tergantung tak bernyawa di ventilasi sebuah indekos.
Anak malang itu diduga kuat menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Dua minggu berlalu, polisi akhirnya menetapkan tersangka atas kejadian yang dialami P.
Orang tersebut adalah PA (37) yang masih bertetangga dengan korban.
• Mama Rieta Menangis Nelpon Sosok Ini, Nagita Slavina Ikutan Sedih: Udahlah Kan Lagi Lebaran!
PA merupakan warga kabupaten Manggarai, NTT.
Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo mengatakan, penetapan status PA dari saksi menjadi tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara.

“Status PA langsung kita tingkatkan menjadi tersangka. Saat ini, yang bersangkutan resmi kita tahan,” kata AKBP Haro Tejo kepada wartawan dikutip dari Kompas, Selasa (26/05/2020).
Sebelumnya, PA sempat berstatus saksi dan diamankan pihak Polres Bima Kota sesaat setelah ditemukannya P tewas tergantung.
• Reaksi Mamah Dedeh saat Tahu Kabar Hoaks Dirinya Meninggal, Abdel: Kata Mamah Ini Udah yang Keempat
Status PA berubah menjadi tersangka setelah gelar perkara yang dilaksanakan oleh Polres Bima Kota.
Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil test DNA Forensik terkait kasus kematian P.
Meski telah dinyatakan sebagai tersangka, PA belum juga mengakui perbuatannya.
• Ditantang Ruben Onsu Joget Ala Cherrybell, Sarwendah Malu-malu Sampai Tak Sengaja Buat Thalia Jatuh
“Tersangka belum mengakui perbuatannya, sehingga kami belum mengetahui motifnya. Kami masih mendalami kasus ini," tutur Haryo Tejo.
Beberapa waktu lalu saat jasad P ditemukan
Sekelompok anak kecil warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Timur, melihat hal yang tak terduga.
Saat sedang bermain, sekelompok anak kecil ini melihat jasad bocah perempuan tergantung dengan seutas tali, Kamis (14/5/2020) sekira pukul 14:30 Wita.
Bocah berusia 10 tahun itu sudah dalam keadaan tak bernyawa tergantung di ventilasi sebuah indekos.
Melihat hal tersebut, sontak sekelompok anak ini berteriak minta tolong.
Teriakan ini membuat warga di sekitar langsung menghampiri sumber suara.
"Saat itu, anak-anak tersebut melihat korban dalam keadaan tergantung di depan kamar indekosnya," kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota AKP Hasnun dilansir dari Kompas.com, Minggu (17/5/2020).
Warga yang melihat jasad tergantung itu langsung melaporkan ke polisi.
• Kebakaran Lalap Warung Makan dan Kelontong di Jalan Raya Cilincing, 7 Unit Damkar Dikerahkan
Saat itu, orangtua yang berinial M (30) dan IS (27) dan dua saudara korban yang diketahui berinisial P ini sedang ke pasar.
P ditinggalkan di indekos bersama adik bungsunya.
"Kedua orangtua korban saat kejadian tak ada di TKP. Mereka baru mengetahui anaknya tewas setelah dihubungi warga," sambung Hasnun.
Apa yang terjadi pada bocah malang tersebut?
Setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya terungkap kejadian nahas yang dialami P.
Korban diduga tewas setelah diperkosa dan dianiaya lalu digantung.
"Hasil olah TKP sementara bahwa yang bersangkutan terlihat ada unsur dibunuh dengan sengaja," ucap Kapolres Bima Kota AKPB Haryo Tejo Wicaksono SIK, saat konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (16/5/2020) malam.
• Sanksi PSBB di Bekasi Mulai Dijalankan, Tempat Usaha di luar Pengecualian Siap-siap Ditutup
Hal itu, kata Haryo, setelah pihaknya menerima hasil visum dari rumah sakit terkait kematian anak di bawah umur asal NTT itu.
Dia mengatakan, dari hasil visum awal yang dilakukan pihak rumah sakit, di tubuh mayat korban terdapat sejumlah luka gores.
Beberapa bagian tubuhnya juga mengalami luka memar.
Selain itu, dalam hasil pemeriksaan juga ditemukan cairan aneh di alat vital korban.
Tak hanya itu, polisi juga membeberkan jika dari hasil visum diketahui di sekitar bagian intim korban terdapat tanda-tanda kekerasan.
"Dari hasil visum memang korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Selain itu, ada cairan di vaginannya, apakah itu merupakan cairan sperma atau cairan lain perlu cek forensik," ujarnya.
• Pengakuan Pria Tega Perkosa Putri Kandung Sejak 2016, Sampai Lupa Sudah Berapa Kali: Saya Terpancing
"Untuk memperdalam tersebut, kami membawa almarhum ke Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB untuk dilakukan visum lebih lanjut," sambungnya.
Sampai berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
(TribunJakarta/Kompas)