Antisipasi Virus Corona di DKI
Warga Tanah Sereal Tambora Dukung Satu Keluarga Jalani Isolasi, Modal Tali dan Ember Kirim Makanan
Warga Gang Songsi RW 06, Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, solidaritas mereka membantu dan menyuplai makanan kepada satu keluarga ODP.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Aksi warga di Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat patut diberikan apresiasi.
Warga Gang Songsi RW 06, Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, solidaritas mereka membantu dan menyuplai Makanan kepada satu keluarga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang kini tengah jalani isolasi mandiri di Musala wilayah tersebut.
Kaget dan sedih
Kaget dan sedih dirasakan warga Gang Songsi di RW 06, Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat saat mendengar ada satu tetangganya yang dinyatakan positif Covid-19.
Salah satunya dirasakan Uun (50). Kabar tersebut diterimanya saat malam Takbiran Sabtu (23/5/2020) lalu.
Namun, respon yang dilakukan Uun dan warga di RW 06 patut diacungi jempol.

Mereka memberikan semangat kepada pasien yang positif itu sebelum dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran.
Pun kepada anggota keluarga pasien yang kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Namanya kita hidup bertetangga, ya harus saling menguatkan karena bagaimanapun mereka itu tetangga kami," kata Uun ditemui di Musala Baitus Salam, tempat isolasi mandiri bagi ke-14 anggota keluarga pasien, Jumat (29/5/2020).
Bikin eretan bantu kirim makanan
Bermodal tali dan ember yang difungsikan sebagai Eretan, warga memberikan makanan kepada tetangganya yang kini diisolasi di Musala Baitus Salam, RW 06 Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat.
Sudah sejak hari pertama Idul Fitri pada Sabtu (24/5/2020) hal itu dilakukan warga.
Minimal, tiga kali dalam sehari, yakni pada waktu makan pagi, siang dan malam.
"Tiap mau kirim makanan, kita telpon dulu yang di atas buat ke teras nururin embernya," kata Ketua RW 06 Tanah Sereal, Saad ditemui di lokasi, Jumat (29/5/2020).

Saad mengatakan, sejak hari pertama Idul Fitri hingga kemarin, bantuan makanan merupakan hasil patungan dari warga sekitar.
"Baru hari ini disuplai sama pihak Kelurahan sehari tiga kali katanya sampai tiga hari ke depan atau sampai hasil swab test keluar," kata Saad.
"Pihak kelurahan beli makanan sama warteg dekat sini buat suplai makanan ke warga yang diisolasi," imbuhnya.
Di Musala Baitus Salam, ada 14 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang jalani isolasi mandiri setelah ada satu anggota keluarganya dinyatakan positif Covid-19.
Dipilihnya Musala sebagai lokasi isolasi karena tempat tinggal 14 orang yang masih merupakan satu keluarga sangat tidak memadai.
Satu keluarga itu tinggal di rumah petak ukuran 3x4 meter yang dibuat bertingkat tiga tanpa adanya toilet.
"Karena pertimbangan itu makanya atas kesepakatan warga mereka kami isolasi ke lantai dua dan tiga Musala. Kebetulan di atas juga ada toilet sehingga lantai I masih bisa digunakan untuk beribadah," ujar Saad.
Setidaknya, ke-14 warga itu akan diisolasi hingga hasil swab test mereka keluar.
Adapun mereka telah menjalani swab test pada Rabu (27/5/2020).
"Untuk kondisinya alhamdulilah dalam keadaan sehat semua. Kalau untuk yang positif sudah dibawa ke Wisma Atlet," ucap Saad yang menyebut ada tiga balita yang juga diisolasi di Musala Baitus Salam.
Saad mengaku warga sekitar begitu solid dalam menjaga tetangga mereka yang kini tengah berjuang melawan Covid-19.
Selain menyuplai makanan, warga memberikan dukungan melalui spanduk yang dipasang di depan Musala.
Isinya berisi dukungan kepada tetangganya untuk tetangganya selama jalani isolasi mandiri.

Bahkan, warga juga menuliskan tanda tangan dan dukungannya di spanduk tersebut.
"Jadi warga memang sangat mengerti tentang kondisi ini dan saling menguatkan. Banyak juga yang ikut membantu memberikan makanan siap saji buat mereka," ucap Saad.
Tak hanya makanan siap saji, siang tadi juga ada relawan yang memberikan bantuan aroma terapi kepada warga yang diisolasi sebagai bentuk pencegahan melawan Covid-19.
Munir, relawan yang memberikan Aroma terapi cap Merah Putih itu mengklaim aroma terapinya telah banyak menyembuhkan pasien yang positif Covid-19.
"Insya allah ini bisa membantu baik yang sudah dinyatakan positif atau untuk pencegahan," kata Munir.
Apresiasi Camat Tamboroa

Camat Tambora, Bambang Sutarna berharap aksi soliditas semacam ini bisa ditiru di wilayah lain yang juga tengah berjuang melawan Covid-19.
Adapun keluarga tersebut diisolasi di musala tersebut sejak Idulfitri atau usai ada satu anggota keluarga mereka yang dinyatakan positif Covid-19.
"Saya atas nama gugus Covid-19 kecamatan beri apresiasi tinggi gugus covid tingkat RW tangani secara cepat. Mudah-mudahan di tempat lain bisa seperti secepat RW 06 Tanah Sereal," kata Bambang saat dihubungi, Jumat (29/5/2020).
Bambang mengatakan, tak hanya menyediakan tempat isolasi dan menyuplai makanan, warga juga memberikan jamu tradisional kepada keluarga tersebut untuk meningkatkan imunitas.
"Tentu ini jadi motivasi dan dukungan luar biasa. Masyarakat tidak takut dan diskriminatif," katanya.
Sementara itu, Ketua RW 06 Tanah Sereal, Saad menjelaskan, salah satu warganya itu dinyatakan positif pada malam Idulfitri.
Saat ini, warga tersebut telah jalani isolasi di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Malam takbiran, dia (warga positif) udah di Wisma Atlet. Tapi kan dia punya keluarga 14 orang di rumah. Nah mungkin ODP lah karena dia ada di satu rumah. Makanya setelah Salat Id mereka kita evakuasi ke musala karena kita memang enggak punya tempat isolasi mandiri, cuma ada di musala, makanya kita taruh di musala lantai dua," ujar Saad.
Saad mengatakan, 14 orang itu adalah mereka yang tinggal satu rumah dengan pasien positif Covid-19.
"Iya karena rumahnya ada tiga tingkat. Satu keluarga satu lantai, cuma enggak ada kamar mandi enggak ada WC. Mereka setiap hari memang mandi dan MCK di WC umum," kata Saad.
Setidaknya, ujar Saad, 14 warganya itu akan diisolasi di musala tersebut hingga hasil swab tesnya keluar.
Ia memastikan seluruh warga di wilayahnya mendukung keluarga tersebut selama jalani isolasi mandiri.
Dari foto yang diterima TribunJakarta.com spanduk dukungan memang dipasang di pagar musala tempat isolasi.
"Kemarin sudah Swab. Jadi sekarang lagi tunggu hasilnya. Dan alhamdulillah warga udh kita kasih arahan bahwa yang ODP ini belum tentu, kemarin kan udh di test tinggal nungu hasil. Alhamdulillah semuanya dukung, enggak dikucilin," katanya. (TribunJakarta.com/Elga Hikari)