Antisipasi Virus Corona di DKI

Kisah Pasutri Tukang Cilok Asal Sukoharjo Lolos Masuk Jakarta: Naik Travel Diantar Sampai Gang Rumah

Pasutri Sumardi Sri Handoko (54) dan istrinya Poniyem bisa kembali ke rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka lolos razia masuk Jakarta.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Dokumentasi Polres Metro Depok
Ilustrasi: Petugas memberhentikan mobil travel yang menyalahi trayek dan tidak memiliki SIKM. 

Dengan biaya sebesar itu, pihak angkutan travel tersebut membawa Sumardi dan penumpang lainnya melewati jalur alternatif dari Sukoharjo sampai Jakarta.

Tak hanya itu, Sumardi juga mengaku diantarkan sampai ke gang masuk rumahnya.

"Jadi lewat jalur alternatif, saya juga nggak tahu persisnya," ucap dia.

Meskipun lolos razia PSBB dan berhasil tiba di rumahnya selepas mudik, Sumardi belum bisa berjualan kembali.

Pasalnya, pihak Kelurahan Papanggo mewajibkan warga yang baru balik usai mudik Idulfitri menjalni karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari ke depan.

Artinya, selama dua minggu ini Sumardi hanya bisa beraktivitas di dalam rumahnya.

"Iya. Selama 14 hari (diisolasi). Nggak jualan lah, berdiam diri di rumah," jelas dia.

Diminta Tak Keluar Rumah Selama 14 Hari

Rumah warga RT 01/RW 07 Kelurahan Papanggo ditempeli stiker karantina mandiri Covid-19, Selasa (2/6/2020). Stiker kertas ditempeli pada rumah-rumah warga yang baru tiba di Jakarta usai mudik Idulfitri.
Rumah warga RT 01/RW 07 Kelurahan Papanggo ditempeli stiker karantina mandiri Covid-19, Selasa (2/6/2020). Stiker kertas ditempeli pada rumah-rumah warga yang baru tiba di Jakarta usai mudik Idulfitri. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Kelurahan Papanggo mendata warga yang baru tiba di DKI Jakarta usai menjalani mudik Idulfitri.

Hasil pendataan, didapati empat keluarga di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kembali ke Jakarta tanpa mengantongi Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

"Ada empat keluarga yang kembali ke Jakarta usai mudik tanpa mengantongi SIKM," kata Lurah Papanggo Maryono, Selasa (2/6/2020).

Keempat keluarga tersebut tinggal di RT 02/06, RT 001/07, dan RT 05/10 Kelurahan Papanggo.

Mereka berbeda kampung halaman, masing-masing berasal dari Pemalang dan Solo, Jawa Tengah; serta Madura, Jawa Timur.

"Keempat keluarga ini datang ke Jakarta pada Sabtu (30/5/2020) dan Minggu (31/5/2020) kemarin," Maryono.

Lantaran tidak mengantongi SIKM, keempat keluarga ini harus menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved