Kondisi Gadis Asal Jambi yang Diculik Sejumlah Orang ke Jakarta: Belum Bisa Bicara, Masih Syok
Narmi Andriani (21), warga Jambi yang diculik sejumlah orang tampak syok.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Narmi Andriani (21), warga Jambi yang diculik sejumlah orang tampak syok.
Ditemui TribunJakarta.com di kantor Polsek Senen, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2020), Narmi mengenakan kaos panjang merah dan celana panjang.
Rambutnya dikuncir dan hidung-mulutnya ditutupi masker.
Beberapa jam, Narmi ditemani empat saudaranya di sana. Tampak berkomunikasi dengan jajaran Polsek Senen.
• Penjelasan Kepala Kemenag Tangsel Soal Nasib 1.285 Calon Jamaah Haji yang Batal Berangkat
Tiga di antara saudaranya Narmi mengenakan pakaian formal. Satunya lagi mengenakan atribut TNI.
Sekira pukul 15.30 WIB, Narmi dan saudaranya yang mengenakan atribut TNI pergi meninggalkan kantor Polsek Senen, menggunakan taksi.
"Sopir taksi ini memberi tahu bahwa ini di Jakarta. Si Narmi terlihat ling-lung. Sopir taksi ini punya inisiatif (lapor ke Polsek Senen)," kata Iwan, satu dari empat saudara Narmi, saat diwawancarai TribunJakarta.com.
"Narmi sedang syok. Sempat dilindungi sopir taksi di Jakarta. Dia (Narmi) tidak tahu posisinya di mana," sambungnya.
• Cegah Penularan Covid-19, Damkar Jakarta Timur Rutin Penyemprotan Disinfektan di Rumah Ibadah
Narmi diculik sekelompok pria bermobil dari Jambi, sejak Jumat (29/5/2020), seusai menuju mesin anjungan tunai mandiri (ATM), di Pasar Jambi.
Hingga sore harinya, Narmi tak kunjung pulang ke rumah.
Muhamamad Halil, orang tua Narmi, alhasil mengabarkan putrinya ini berada di kantor Polsek Senen.
Iwan menjelaskan, sopir taksi yang melindungi Narmi telah menyelamatkan saudaranya itu.
"Infokan saja, Narmi sudah dibawa saudaranya yang TNI tadi. Pun sudah tidak di kantor Polsek Senen lagi dan sudah serah terima," tambah Iwan.
• Minta Dijemput Mandor: Istri Jadi Korban KDRT Suami, Anak Diam-diam Rekam dan Unggah ke Medsos
Sang Ayah Narmi, kata Iwan, diminta sabar dan tenang.