Video Call dengan Sang Kakak 1 Jam Sebelum Kecelakaan Naik Motor, Wakapolres Purbalingga Minta Ini

Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto meninggal dunia setelah kecelakaan tunggal di Jembatan Kalimuli, Desa Balairaksa.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
ISTIMEWA
Jenazah Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto, saat masih berada di Puskesmas Karangmoncol. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PURBALINGGA - Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto meninggal dunia setelah Kecelakaan tunggal di Jembatan Kalimuli, Desa Balairaksa, Kecamatan Karangmoncol.

"Kejadiannya di jembatan Kali Muli arah ke Tunjungmuli," Kata Komandan Koramil Karangmoncol, Kapten Sarimin.

Menurutnya, saat itu almarhum dari Tunjungmuli hendak pulang ke Purbalingga.

Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto disebut sebagai blind spot.

Kompol Ponco meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Desa Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga.

Kasatlantas Polres Purbalingga, AKP Indri Endrowati mengatakan Kompol Poncol mengalami kecelakaan menggunakan sepeda motor Honda ADV nomor polisi R-6789-OC.

Wakapolres Purbalingga Kompol Ponco menghembuskan nafas terakhir di Puskemas Karangmoncol.

"Korban mengalami luka Kepala memar pada kepala belakang, robek pada dagu," ujarnya dari rilis tertulisnya, Selasa (2/6/2020).

Ia menuturkan kronologi bermula ketika motor yang dikendarai Wakapolres melaju dari utara ke selatan dengan kecepatan sedang.

Menjelang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kondisi jalan menikung kekiri dan keadaan gelap tanpa penerangan jalan.

"Sepeda motor Honda ADV No Pol R 6789 OC tetap melaju lurus sehingga masuk ke Kali Muli Desa Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga," terangnya.

Sempat video call dengan sang kakak

Gubernur Akpol Irjen Pol Asep Syahrudin tiba di kediaman almarhum Kompol Widodo Ponco Susanto di kompleks perumaham Srondol Bumi Indah Kelurahan Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang.
Gubernur Akpol Irjen Pol Asep Syahrudin tiba di kediaman almarhum Kompol Widodo Ponco Susanto di kompleks perumaham Srondol Bumi Indah Kelurahan Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang. (Tribunbanyumas.com/ Rifqi Gozali)

Almarhum Kompol Widodo Ponco Susanto sejam sebelum meninggal sempat video call kakak pertamanya.

Dalam obrolan yang cukup singkat itu tidak ada tanda-tanda atau firasat apa pun.

"Satu jam sebelum meninggal itu dia video call saya. Tidak ada apa-apa. Tidak ada firasat," kata Eko Sismadi kakak kandung Kompol Widodo Ponco Susanto.

Dalam obrolan melalui sambungan video call itu, kata Eko, keduanya membahas terkait kabar saudaranya yang sedang sakit.

Ponco merupakan anak terakhir dari lima bersaudara itu berkabar ke Eko sebagai kakak paling tua, kalau saudaranya yang nomor dua tengah sakit.

"Ponco ngabari kalau kakaknya atau adik saya persis itu sedang sakit."

"Dia meminta saya untuk mengurusi supaya dirawat di RS Sultan Agung Semarang," kata Eko.

Eko yang tinggal di Salatiga pun lantas bergegas ke Semarang untuk mengurusi adiknya yang sakit.

Sejurus kemudian, Eko pun sempat mengabari Ponco kalau saudaranya telah mendapatkan perawatan dan kondisinya kian membaik.

"Saya juga sempat ngabari Ponco, kalau kakaknya sudah baik. Sudah dirawat," ucap dia.

Tapi tiba-tiba kabar mengagetkan itu datang dari istri Ponco.

Eko kaget saat mendapati adik bungsunya mengalami kecelakaan.

"Saya dikabari istrinya sudah cukup malam. Kabarnya kalau Ponco kecelakaan. Sudah itu saja," tandasnya.

Sebagai kakak, kabar itu sungguh membuatnya terpukul.

Apalagi belakangan dia mendapati kabar jika sang adik meninggal dunia.

"Sangat terpukul," katanya singkat setelah mendapati kabar meninggalnya sang adik.

Eko menuturkan, masa kecil Ponco dihabiskan dengannya.

"Dia akrab dan dekat dengan saya. Waktu kecil dia ikut saya," tuturnya.

Sewaktu kecil, kata Eko, Ponco merupakan anak penurut.

Bahkan dia sebagai kakak menyaksikan kalau Ponco tidak pernah neko-neko sejak kecil.

"Dia juga rajin ibadah sejak kecil," tuturnya.

Lokasi kecelakaan minim penerangan

Lokasi kecelakaan Wakapolres Purbalingga Kompol Widodo Susanto di Desa Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga minim penerangan.

Hal tersebut juga disebutkan dalam rilis tertulis Satlantas Polres Purbalingga.

Tidak hanya itu Kades setempat juga mengakui lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) minim penenerangan.

Kepala Desa Baleraksa, Alimudawam menuturkan jalan di lokasi TKP merupakan jalan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.

Namun jalan tersebut minim lampu jalan.

"Penerangan jalan rata-rata swadaya masyarakat. Itu pun lampu dari rumah-rumah masyarakat. Kalau dari pemerintah belum ada," jelasnya saat dihubungi tribunbanyumas.com,Selasa (2/6/2020).

Menurut Ali, penerangan jalan pernah diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten.

Namun rupanya penerangan jalan tersebut tidak terealisasi.

"Dulu pernah diprogramkan pemerintah. Namun rupanya tidak jadi kemungkinan dialihkan, " kata dia.

Dikatakannya, kondisi jalan di lokasi kejadian rata. Namun jalan tersebut tidak ada penerangan jalan.

"Baru kali kejadian seperti ini. Masyarakat disini aman tidak pernah kecelakaan. Tapi kalau yang tidak tahu medannya bisa celaka."

"Karena dikira jalannya lurus ternyata menikung, " jelasnya.

Ia berharap ada rambu lalu lintas di lokasi kejadian. Selain itu pihaknya juga meminta agar diberi penerangan jalan.

"Bantuan pemerangan jalan yang sekarang ada belum menyeluruh. Kami sudah mengajukan penerangan jalan sejak jaman Bupati Tasdi," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho menuturkan jaringan listrik di lokasi tersebut bukanlah jaringan primer.

Dirinya mengakui titik tiang PLN agak jauh dari lokasi yang akan dipasang lampu penerangan jalan.

" Kami mengupayakan dan mengidentifikasi. Memang di situ butuh penerangan jalan, " tutur dia.

Namun jika dipasang lampu jalan dengan tenaga surya dinilainya kurang efektif. Hal ini dikarenakan faktor pemeliharan yang sulit.

"Sebenarnya bisa dipasang tenaga surya. Tapi pemerliharaanya sulit karena banyak komponennya, " jelasnya.

Ia mengatakan secara bertahap sudah mengupayakan penerangan di sejumlah lokasi. Terutama di kawasan gelap dan rawan kecelakaan.

"Secara bertahap kami sudah melakukan, di titik gelap dan rawan kecelakaan. Kebetulan disitu masih agak jauh, nanti di periode berikutnya kami prioritaskan," tukasnya.

(TribunBanyumas/rahdyan trijoko pamungkas/Rifqi Gozali)

Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Minimnya Penerangan Jalan di Purbalingga Memakan Korban Seorang Wakapolres, Begini Tanggapan Pemkab

Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Pembicaraan Via Video Call Wakapolres Purbalingga Dengan Kakak Kandungnya Sejam Sebelum Meninggal

Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Kronologi Kecelakaan Maut Wakapolres Purbalingga, Tikungan Tajam, Kendaraan Masuk Sungai

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved