Gibran Rakabuming Putra Jokowi Bukan Calon Tunggal, Pesaingnya Purnomo Tetap Dicalonkan PDIP Solo

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, akan mendapat perlawanan karena batal menjadi calon tunggal Wali Kota Solo.

Editor: Y Gustaman
Kompas.com
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SOLO - Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, akan mendapat perlawanan karena batal menjadi calon tunggal Wali Kota Solo.

Informasi Gibran tak akan menjadi calon tunggal disampaikan langsung oleh DPC PDI Perjuangan Kota Solo.

Achmad Purnomo yang sebelumnya mengundurkan diri dari Pilkada Kota Solo tak berjalan mulus.

DPC PDI Perjuangan Kota Solo menolak surat pengunduran diri Achmad Purnomo sebagai bakal calon Wali Kota di Pilkada Solo 2020.

Keputusan tersebut tentu membuat Gibran tidak lagi menjadi bacawali tunggal yang tengah menanti rekomendasi DPP PDI Perjuangan.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kota Solo, Putut Gunawan.

Viral Petugas Kebersihan Bawa Ibu Stroke ke Tempat Kerja, Separuh Gaji Habis untuk Beli Obat

Putut mengatakan keputusan penolakan telah dirapatkan dengan pengurus DPC, PAC, dan pengurus ranting pada Sabtu (6/6/2020).

"Kami tetap mencalonkan pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota untuk Pilkada Desember 2020," kata Putut, Minggu (7/6/2020).

Putut menegaskan DPC PDI Perjuangan tetap menunggu keputusan rekomendasi DPP partai soal calon yang diusung dalam Pilkada Solo 2020.

"Menolak permohonan pengunduran diri Achmad Purnomo sebagai bakal calon wali kota," tegas dia.

"Kami tetap setia menunggu rekomendasi DPP untuk pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota yang diusung PDI Perjuangan," jelasnya.

Terpisah, Purnomo mengaku legawa dengan keputusan penolakan DPC PDI Perjuangan Kota Solo atas surat permohonan pengunduran dirinya.

Purnomo melayangkan surat pengunduran diri Kamis (28/5/2020) dan telah diterima langsung Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Krisdayanti Bocorkan Percakapan WA-nya, Terkuak Aurel Hermansyah Minta Sang Ibu Buat Konten YouTube

"Saya sekarang ini petugas partai dan siap menjalankan keputusan partai, saya tidak bisa menolak," kata Purnomo.

"Saya harus terima dengan semangat karena saya kader dan petugas partai," ucap dia.

GIBRAN9242
Gibran Rakabuming Raka (Kompas.com)

Gibran Tahan Diri Bersuara

Sebelumnya, tak lama Purnomo berencana mundur dari bacalon di Pilkada Solo, Gibran belum merespons.

Ditambah lagi, keduanya pun masih menunggu keputusan rekomendasi DPP PDI Perjuangan.

Pengamat politik Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Suwardi menilai sikap diam yang diambil Gibran sudah proporsional.

"Memang sekarang situasinya memang masih konsentrasi untuk penanganan Covid-19," kata Suwardi kepada TribunSolo.com, Senin (27/4/2020).

Apabila Gibran bersikap terlalu reaktif terhadap perkembangan politik di Solo tidak menguntungkan.

"Kalau nanti Gibran cenderung reaktif terhadap perkembangan di Solo itu tidak menguntungkan."

"Kemudian konsentrasi penanganan virusnya menjadi terpecah," tutur Suwardi.

Viral Istri Ojek Online Positif Covid-19 Ditolak Puskesmas, Ini Penjelasan Pemkot Tangerang

"Yang saya tahu Gibran saat ini terlibat aktif aktivitas sosial, ikut mengedukasi, membantu masyarakat di dalam menghadapi virus ini," imbuhnya membeberkan.

Suwarni mengatakan kedewasaan politik Gibran sedang diuji dengan munculnya pernyataan mundurnya Purnomo.

"Ini ujian mas Gibran, reaksinya seperti apa, reaksinya cukup bagus tidak reaktif," kata dia.

"Tidak bereaksi justru bagus, menunjukkan kedewasaan politik, tahu kapan harus mensikapi."

"Sehingga tidak blunder, saya lihat konsentrasinya lebih banyak ke aktivitas sosial membantu masyarakat saat ini," tandasnya.

Jangan Lompat Pagar

Slamet juga mewanti-wanti agar Purnomo tidak lompat pagar.

Ia menilai Gibran pun tidak perlu mengumumkan rencana mundur dari kancah Pilkada Solo saat belum meredanya wabah virus Corona.

Meski, Purnomo telah mengumumkan rencana mundur dalam pesta demokrasi lantaran ingin fokus mencegah penyebaran virus tersebut.

Tiga Hari Dapat Rp500 Ribu, Omzet Pedagang di Mal Mega Bekasi Belum Normal Imbas Sepi Pengunjung

Menurut Slamet, Gibran tidak memiliki urgensi untuk mengumumkan mundur dalam kontestasi Pilkada Solo.

Apalagi, peluang mendapatkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan kini terbuka lebar.

"Justru Gibran diuntungkan dengan pak Purnomo mundur, kenapa Gibran mundur," kata Suwardi.

Suwardi menduga Purnomo mundur lantaran tidak ingin head to head dengan politikus muda PDI Perjuangan itu.

"Kenapa Pak Purnomo mundur? Dugaan pertama, beliau tokoh yang baik dan bijaksana," ucap Slamet.

"Dia tidak ingin head to head dengan anak muda, lebih baik mengalah," tuturnya.

Suwardi berharap Purnomo tidak lompat pagar setelah mengumumkan rencana mundurnya dalam kontestasi Pilkada Solo.

"Saya belum percaya kalau ada udang di balik batu, saya tidak terlalu percaya," kata Slamet.

"Bagaimanapun Pak Purnomo, tokoh yang bijaksana, tokoh sepuh."

"Jauh hari menyatakan pernyataan yang menyejukan, saya tidak percaya pak Purnomo lompat pagar," imbuhnya.

Suwardi menilai bila Purnomo benar-benar lompat pagar itu menjadi sebuah manuver politik murahan.

"Sampai Pak Purnomo lompat pagar itu manuver politik murahan," kata dia.

"Dia menelan ludah sendir, kemudian banyak hal yang menjadi negatif terhadap beliau," tandasnya.

Artikel ini disarikan dari berita Tribunsolo.com dengan judul: Gibran Batal Jadi Calon Tunggal, PDIP Solo Ngotot Usung Achmad Purnomo di Pilkada Solo 2020; Purnomo Mundur dari Pilkada Solo, Gibran Tak Bersuara, Pengamat Politik: Ini Ujian; dan Gibran Tak Perlu Mundur dari Pilkada, Purnomo Jangan Lompat Pagar, Pengamat: Itu Manuver Murahan

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved