Ketua RW Sempat Mencak-mencak Akhirnya Tersenyum, Bansos untuk Warga Pesona Serpong Disalurkan
Ketua RW 08 yang meliputi tiga RT di Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya bisa tersenyum.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Usai mencak-mencak dalam video karena kesal hanya mendapat satu paket sembako pada bantuan sosial (bansos) tahap empat, Umi, Ketua RW 08 yang meliputi tiga RT di Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya bisa tersenyum.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Umi membuat video yang berisi kemarahannya, lantaran hanya mendapat satu paket bansos pada Rabu (3/6/2020).
Usai video itu beredar dan diberitakan sejumlah media, Umi mengaku dapat banyak respons, tidak hanya dari pihak kelurahan Kademangan dan Dinas Sosial, (Dinsos) Tangsel tapi juga dari para donatur.
Umi mengatakan, Dinsos Tangsel sudah menyalurkan 16 paket bansos presiden, ditambah dari bantuan Dinsos sebanyak enam paket sembako.
"Alhamdulillah sudah datang, 16 paket dari bansos presiden, terus ada enam paket dari Dinsos katanya, kayaknya itu dari CSR (Corporate Social Rrsponsibility) deh," ujar Umi melalui sambungan ponsel, Selasa (9/6/2020).
Umi mengatakan, seharusnya, warganya mendapat 20 paket bansos, untuk 20 kepala keluarga (KK) pada penyaluran bansos tahap empat.
Sebanyak 16 KK didata sebagai penerima bansos presiden, sedangkan empat KK didata sebagai penerima bansos dari Provinsi Banten.
"Yang dari provinsi belum, yang provinsi belum," ujarnya.
Selain dari pemerintah, akibat video yang dibuatnya, Umi mengaku banyak donatur yang datang ikut memberikan bantuan.
"Hebat ya video itu nyampe ke mana-mana, sampai pada ngasih. Donatur banyak dari luar, ini lagi nimbang-nimbang beras," ujarnya.
Klarifikasi Dinas Sosial
Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang Selatan (Tangsel) angkat bicara terkait kasus bantuan sosial (bansos) di Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Setu.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Umi, Ketua RW 8 yang meliputi tiga RT di Pesona Serpong, mencak-mencak lantaran hanya mendapat satu paket sembako pada pemberian bansos tahap empat.
Umi sampai membuat video yang berisi protesnya terhadap distribusi bansos yang tidak tepat jumlahnya itu.
Kepala Dinsos Tangsel, Wahyunoto Lukman, berdalih, ada masalah pengiriman pada bansos tahap empat untuk warga Pesona Serpong.

"Untuk masalah bansos kemarin, kemungkinan kesalahan ada di salah kirim, namun ini sudah selasai Karena kita langsung menggantikannya dengan stock bansos yang kita miliki," ujar Wahyunoto dalam keterangan resminya yang diterima TribunJakarta.com, Selasa (9/6/2020).
Wahyunoto memaparkan, data penerima bansos di Pesona Serpong terdaftar 20 KK, 16 KK sebagai penerima bansos presiden sedangkan empat KK sebagai penerima bansos dari Provinsi Banten.
"Kita sudah melakukan rapat bersama dengan Camat Setu, Lurah Kademangan, Ketua RW, RT dan perwakilan warga pada Sabtu (6/6).Sesuai data yang clear Valid dari RW 08 RT 1,2,3, yang terdaftar menerima Bansos total 20 Kepala Keluarga (KK), terdiri dari 6 KK penerima bansos Provinsi Banten dan 14 KK Bansos Kemensos."
"Kami meminta RT dan RW serta Lurah untuk mengawal bansos tersebut sehingga dapat diterima oleh warga Pesona Serpong," paparnya.
Wahyunoto mengatakan, baru bansos presiden yang disampaikan ke warga Pesona Serpong, sedangkan bansos Provinsi Banten masih dalam proses.
"Bantuan tersebut memang masih dalam tahap proses," ujarnya.
Ketua RW mencak-mencak cuma dapat 1 paket bansos Presiden
Umi, Ketua RW 08, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) yang melingkupi tiga RT di wilayah Perumahan Pesona Serpong, mencak-mencak lantaran hanya mendapat satu bansos presiden berupa satu paket sembako.
Ia sampai membuat video memprotes bansos itu dengan nada tinggi.
"Kami warga pesona, satu RW sangat kecewa mendapat bantuan dari presiden cuma satu paket, sedangkan warga kami ada 250 KK. Apa perlu saya bagiin lima biji lima biji ke warga saya," ujar Umi dalam video itu.
Saat dihubungi, Umi mengonfirmasi hal videonya.
Ia menjelaskan, bantuan satu paket sembako itu didapat pada Rabu (3/6/2020) yang merupakan bantuan tahap empat.
Sedangkan pada tahap pertama hingga ke tiga, ada 14 warga yang mendapatkan paket sembako, meskipun jumlahnya tidak sama seperti yang diajukan.
"Tahap pertama mengajukan 50, dapat 14. (Tahap kedua) ngajuin 30, dapat 14, (tahap ketiga) ngajukan 20, dapat 6. itu nggak normal," papar Umi kepada TribunJakarta.com.
Umi juga menunjukkan kejanggalan datangnya satu paket sembako tahap empat.
Bansos tersebut atas nama Tina, yang bahkan tidak tercatat di antara 250 KK warga Pesona Serpong.
"Datanya juga tidak atas nama orang Pesona Serpong, namanya Tina. jadi salah data. cuma satu doang dapatnya," ujarnya.
Umi menyayangkan data penerima bansos yang diajukannya tidak seluruhnya diterima, padahal mereka sangat terdampak karena banyak yang dirumahkan.
"Terdampak disini kan banyak dipecat pecatin disini mah," ujarnya.
Umi sudah menanyakan ke pihak kelurahan, namun tangggapannya tidak memuaskan.
• 2 Sahabat Duel Maut hingga Satu Tewas: Gara-gara Persoalan Utang, Bisa Dijerat Pembunuhan Berencana
• 15 RW di Jakarta Barat Berstatus Zona Merah Covid-19 Dipantau Ketat
• Diizinkan Bawa Penumpang, Ini Pesan Ketua Presidium Garda kepada Ojol
"Sekarnag Ibu Umi mau ngomong katanya kan saya datanya lambat, apanya yang lambat data sudah dari lama dikasih. Atuh saya minta yang adil gitu ya. Tau sendiri kan Pesona sudah banjir kemudian (terdampak) TPA Cipeucang lagi," ujarnya.
TribunJakarta.com sudah menghububgi pihak Kelurahan Kademangan, namun belum memberikan keterangan.