Jakarta Terapkan PSSB Transisi

Kasus Baru Covid-19 di Jakarta Malah Tembus Rekor Sejak PSBB Masa Transisi, Wagub: Sebagian Rapelan

Terjadi lonjakan pasien positif Covid-19 sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) masa transisi di DKI Jakarta

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, terjadi lonjakan signifikan pasien positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini, khususnya sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) masa transisi.

Bahkan, ia menyebut, penambahan 234 pasien baru positif Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (9/6/2020) lalu menjadi rekor paling tinggi di ibu kota.

Terkait dengan hal ini, Ariza, sapaan akrab Riza Patria beralasan, penambahan 234 pasien ini berasal dari akumulasi kasus Covid-19 selama beberapa hari terakhir.

"Juni ini ada 234 kasus baru (dalam sehari), tapi 40 kasus itu rapelan yang sejak 10 hari lalu baru dimasukkan laporannya," ucapnya dalam diskusi virtual bersama jurnalis Balai Kota, Rabu (10/6/2020).

Kemudian, sebanyak 110 kasus lainnya merupakan hasil penelusuran kasus positif Covid-19 yang dilakukan pihak Puskesmas.

Viral Pengemudi Ojol Pakai Sekat Pelindung Batas, Kepala Dishub DKI Jakarta: Belum Masuk Peraturan

"Jadi ada kasus baru, ada kasus 10 hari yang dikumpulkan hari ini, ada hasil tracing dari Puskesmas, dan juga hasil daripada kerja-kerja yang ditingkatkan," ujarnya.

Untuk itu, Ariza menyebut, penambahan 200 lebih kasus positif Covid-19 dalam sehari ini merupakan hal yang wajar.

Sebab, kapasitas testing atau pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga mengalami penambahan.

"Jadi memang sejujurnya semakin tinggi kemampuan kita melakukan testing dan tracing, itu memang ada peningkatan (jumlah pasien positif Covid-19)," kata Ariza.

Warga Bodetabek yang Menuju ke Jakarta Tak Perlu SIKM, Dishub DKI: Tetapi Harus Tunjukan Hal Ini

Bahkan, Ariza menyebut, jumlah pemeriksaan Covid-19 dengan menggunakan metode swab Polymerase Chain Reaction (PCR) di DKI Jakarta jauh lebih tinggi dibandingkan standar WHO.

Sampai saat ini, Ariza menyebut, tidak kurang dari 171 ribu orang telah diperiksa menggunakan metode swab PCR.

Sedangkan, WHO menetapkan bahwa pemeriksaan swab PCR dilakukan terhadap 10 ribu orang dari 1 juta penduduk.

"Jadi kalau penduduk kita 10,6 juta, maka swab PCR-nya 111 ribu. Ini kita sudah memenuhi standar," tuturnya.

SIMAK! Dokumen yang Disiapkan Untuk Pendaftaran PPDB DKI Jakarta Secara Daring Mulai Hari Ini

Meski demikian, ia mengaku, pihaknya bakal terus melakukan penelusuran kasus positif Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona ini.

"Jakarta bekerja keras untuk memastikan testing dan tracing kita terus meningkat. Kami targetnya sampai 300 ribu test swab PCR," ucapnnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved