PMI DKI Jakarta Masih Kekurangan Stok Darah, Jumlah Pendonor Menurun saat Pandemi Covid-19
Palang Merah Indonesia atau PMI DKI Jakarta masih berupaya memenuhi kecukupan stok darah yang berkurang terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Bima Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Palang Merah Indonesia atau PMI DKI Jakarta masih berupaya memenuhi kecukupan stok darah yang berkurang terdampak pandemi Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PMI DKI Jakarta, Muhammad Muas mengatakan jumlah pendonor yang datang jauh dari mencukupi kebutuhan.
"Stok darah kita masih tetap berada dalam ketidakberhasilan, masih dalam pendapatan yang harusnya setiap hari 1.000 kantong, kita hanya dapat 500," kata Muas saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (11/6/2020).
Sejumlah komunitas relawan yang sebelumnya rutin mendonor bahkan disebut Muas menjauh setelah pandemi Covid-19 melanda.
• Pengajuan Perpanjangan SIM Tidak Harus di Kota Asal Sesuai KTP, Ini Syaratnya dan Biayanya
• BREAKING NEWS: Satu Keluarga Tewas Secara Misterius di Dalam Rumah di Balaraja Kabupaten Tangerang
Guna memenuhi permintaan stok darah yang setiap hari datang dari RS, pihaknya lebih banyak terbantu anggota keluarga pasien.
"Pendonor menurun, makannya kita imbau untuk donor terus. Jemput bola juga, nanti akan dilakukan di Jaksel dan selanjutnya Jaktim, karena dari pergerakan itu akan menolong," ujarnya.
Namun Muas menuturkan upaya jemput bola ke permukiman tak sepenuhnya berhasil karena hanya menjaring segelintir pendonor.
Dalam setiap kegiatan jemput bola yang digelar di tingkat Kelurahan, PMI DKI Jakarta hanya mendapat sekitar 20 kantong darah.
• Terkunci Sendiri dan Orangtuanya Pergi, Seorang Anak di Kota Bekasi Mengamuk dan Bakar Rumah
• Oknum ASN Pungli Pembuatan KTP Supaya Cepat Jadi, Permendagri: Pembuatan KTP Paling Lama Sehari
"Apalagi tranportasi cukup berat, kantong darah cukup mahal, makanya sekarang tidak fokus ke sana (jemput bola ke permukiman)," tuturnya.
PMI DKI Jakarta kini lebih banyak mengandalkan kerja sama dengan institusi pemerintah guna menjaring pendonor darah.
Beberapa kali mereka mengajak personel TNI-Polri, hingga aparatur sipil negara (ASN) yang bersedia mendonorkan darah.
"Di hari peringatan donor sedunia kita akan beri penghargaan ke TNI-Polri, Gereja dan komunitas masyarakat lainnya," tuturnya.