Persija Jakarta
Menengok Stadion VIJ Petojo, Markas Pertama Persija Jakarta
Hanya satu akses masuk ke dalam Stadion VIJ Petojo yang bisa dilalui dari Jalan Biak B. Markas pertama Persija Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM,JAKARTA - "Ada yang bisa dibantu mas?" tanya seorang security yang berjaga di samping tribun Stadion VIJ Petojo yang diketahui bernama Hertiman, Jumat (12/6/2020).
Ia mencoba menanyakan maksud kedatangan Warta Kota saat mengunjungi stadion bersejarah ini.
Hanya satu akses masuk ke dalam stadion yang bisa dilalui dari Jalan Biak B, tepat di depan plang yang bertuliskan Stadion VIJ Petojo.
Warta Kota pun dibantu oleh salah seorang warga untuk masuk ke dalam.
Setelah dijelaskan, Hertiman pun memberikan sedikit pengetahuannya tentang stadion ini.
Semenjak PSBB diterapkan, stadion yang terletak di Jalan Petojo, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat ini ditutup sementara waktu.
Stadion ini dikelola oleh dinas pemuda dan olah raga DKI Jakarta.
Stadion VIJ Petojo tergolong unik, karena tertutup oleh perumahan warga.

Tampak sisi kanan stadion langsung berhadapan dengan beton dinding perumahan warga.
Letaknya yang tertutup ini pula diakui oleh Hertiman membuat stadion ini tidak begitu terkenal.
"Orang sekarang hanya mengenal Lapangan Banteng (Jakarta Pusat). Hanya ada beberapa SSB yang kadang bermain atau berlatih di sini," ujar Hertiman.
Belum dibukanya akses masuk ke dalam stadion membuat Hertiman tak dapat memberikan secara detail tentang keadaan sarana prasarana stadion yang tampak ditutup oleh gerbang.
Dari pantauan dan penjelasan singkat Hertiman, Stadion VIJ Petojodilengkapi dengan Tribun, papan skor beserta tempat pemantaun pertandingan, kamar mandi, ruang ganti pemain, bahkan lampu penerangan.
Bicara soal rumput lapangan, stadion ini menggunakan rumput Jepang. Hanya saja kondisi di tengah lapangan yang sudah berpasir karena keterlambatan perbaikan waktu silam.

Begitu pula sisi kanan stadion (samping papan skor) tampak tidak rata.
"Untuk meratakan memang ada kesulitan, karena ini kan pengelolanya dinas ya, dan untuk perawatan meratakan lapangan tentu butuh biaya. Kami juga belum mengetahui ke depannya apakah lapangan ini di rubah," tambah Hertiman.
• Misteri Potongan Kaki di Setu Pengarengan Depok, Polisi Tunggu Hasil Forensik
• Kembali Buka 20 Juni, Ragunan Jual Tiket Online dan Batasi Jumlah Pengunjung 1.000 Per Hari
• Dinilai Terbukti Terima Suap dan Gratifikasi, Mantan Menpora Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun Penjara
Biasanya, harga sewa lapangan Rp.350.000 satu pertandingan.
Hertiman pun menjelaskan sedikit pengetahuannya tentang Stadion VIJ Petojo.
"Kalau dari sejarah dahulu. Ini lapangannya pak MH. Thamrin. Beliau yang membeli lapangan ini. Selain itu ini juga menjadi markas pertama Persija Jakarta," tuturnya.
Setelah Warta Kota menelusuri lebih dalam , keterangan dari Hertiman pun diperkuat dengan catatan di Wikipedia yang menuliskan sejarah Stadion VIJ Petojo yang didirikan tahun 1928 oleh Muhammad Husni Thamrin atau MH Thamrin.
VIJ didirikan untuk menjadi tempat pesepak bola pribumi kala itu.
VIJ sendiri adalah singkatan dari Voetbalbond Indonesische Jacatra. VIJ ini lantas menjadi cikal bakal berdirinya Persija. (WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang)