Virus Corona di Indonesia

Rahmat Effendi Sebut Tidak Ada Kematian Baru di Bekasi yang Diakibatkan Covid-19

Pepen juga menjelaskan selama penerapan adaptasi new normal selama satu pekan tidakditemukan adanya kluster baru penularan Covid-19

Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Kamis, (11/6/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Selama dua pekan, tidak ada kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Bekasi.

Hal itu diungkapkan, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, pada Jumat (12/6/2020).

Pepen sapaan karibnya, menuturkan sejak 27 Mei hingga 12 Juni 2020 belum ada positif Covid-19 meninggal.

Hal itu menunjukkan ada perkembangan baik di Kota Bekasi.

"Dari tanggal 27 Mei kemarin belum ada yang positif meninggal, hingga tanggal sekarang belum mudah-mudahan tidak," ujar Pepen.

Pepen menyebut tentunya atas kondisi itu patut disyukur. Kota Bekasi menjadi salah satu kota di Indonesia yang kasus Covid-19 terjun bebas.

Hal itu juga diperkuat data dari tim ahli empidemiologi Universitas Indonesia.

"Sudah dengerin kan, ada kan kata terjun bebas. Maka itu kita mulai longgarkan karena butuh juga penanganan ekonomi," jelas dia.

Viral Surat Anggota DPRD Minta Loloskan Siswa PPDB, Kepsek Buka Suara: Banyak Juga yang Mengancam

Pepen juga menjelaskan selama penerapan adaptasi new normal selama satu pekan tidakditemukan adanya kluster baru penularan Covid-19.

Selama penerapan adaptasi new normal, pihaknya tetap melakukan pengambilan sampling rapid test di sejumlah titik baik di lingkungan perumahan, jalan perbatasan hingga pusat ekonomi.

"Yang di mal dirapid yang ditempat hiburan di dirapid diswab, sampai dengan saat ini sudah habis 2000-3000an lebih rapid, yang reaktif belom ditemukan adanya kluster baru dari yang kita lakukan simulasi," kata Pepen.

Kasus baru penularan Covid-19 di masa adaptasi new normal justru terjadi bukan di area tempat umum, akan tetapi di lingkungan keluarga.

Tren penyebaran di lingkungan keluarga juga tidak menimbulkan penyebaran meluas ke lingkungan sekitar.

"Ya itu angka rasio penularan kita yang dibawa satu, jadi hanya bisa nularkan satu orang. Maka itu kedisiplinan warga harus diperhatikan, pakai masker dan rajin cuci tangan," tandas Pepen.

Berdasarkan data dari websit resmi Pemerintah Kota Bekasi, ada 334 orang terkonfirmasi positif Covid-19, 286 orang diantaranya dinyatakan sembuh.

Meninggal 33 orang, dan masih dirawat 15 orang.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) tersisa 3 orang dan orang dalam pantauan (ODP) ada 496 orang, untuk meninggal PDP sebanyak 177 orang.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Wali Kota Bekasi Sebut Tidak Ada Pasien Terpapar Covid-19 Meninggal Selama Dua Pekan

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved