Virus Corona di Indonesia

Lebih dari 400 Pedagang Positif Covid-19, Belasan Ribu Pasar Tradisional Belum Berikan Data

Ada lebih dari 400 pedagang pasar tradisional yang telah terinfeksi Covid-19, warga diminta bawa kantong belanjaan sendiri.

Penulis: Suharno | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Aktivitas pasar tradisional yang memanfaatkan Terminal Pasar Minggu di Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2015). 

Setelah mengetahui hal tersebut, pedagang tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pihak Sudinkes Jakbar dan diperkenankan isolasi mandiri dirumah.

Ditutup sementara

Perumda Pasar Jaya akan menutup pasar tradisional di DKI Jakarta selama tiga hari apabila telah terindikasi memiliki kasus positif Covid-19.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa selama tiga hari penutupan pasar, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh ke pasar tersebut.

"Mau tidak mau kalau ada yang terindikasi positif, pasar itu ditutup tiga hari untuk dilakukan penyemprotan dan sterilisasi. Kalau satu hari di awal berpikirnya takut virusnya tidak mati, jadi kita sterilisasi tiga hari tutup setelahnya baru beroperasi lagi," kata Arief dalam siaran video conference, Kamis.

Arief menambahkan bahwa sejauh ini rapid test dan swab test Covid-19 sudah dilakukan di 19 pasar. Rapid test itu diikuti pengunjung dan pedagang pasar.

Beberapa pasar dari 19 pasar tersebut juga sudah ditutup selama tiga hari karena ada temuan kasus Covid-19.

"Karena memang setelah dianalisis, setelah penyemprotan butuh tiga hari untuk ditutup. Kita di awal 1x24 jam penyemprotan," ujar Arief.

"Jadi itu tuh dilakukan pas 19 pasar terpapar Covid-19. Tapi, yang belum keluar hasilnya, Pasar Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Pondok Labu, kita belum lakukan penutupan. Tapi, penyemprotan tetap dilakukan," sambungnya.

Terapkan Sistem Ganjil Genap di Pasar

Mulai 15 Juni mendatang, sebanyak 150 pasar trdisional yang ada di DKI Jakarta bakal menerapkan sistem ganjil genap.

Sistem ini diterapkan guna membatasi jumlah pedagang yang berjualan di dalam area pasar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) masa transisi.

Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin mengatakan, kebijakan ini diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di pasar tradisional.

"Jadi mulai tanggal 15 itu bukanya ganjil genap dari nomor kios. Nomor kios mengikuti kalender, kalau tanggal ganjil berarti nomor kios ganjil yang buka," ucapnya, Kamis (11/6/2020).

Dengan penerapan aturan ini, ia berharap, masyarakat dan para penjual tetap dapat menjaga jarak aman atau physical distancing saat berada di dalam pasar tradisional.

Selain itu, pedagang yang berjualan di pasar tradisional juga diwajibkan menggunakan pelindung wajah untuk meminimalisir penularan Covid-19.

"Pedagang juga harus memakai face shield dan masker sehingga kemudian ketika berinteraksi dengan pengunjung dia juga merasa aman dan nyaman," ujarnya dalam diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota.

Terkait dengan kemungkinan pasar tradisional di Jakarta meniru daerah lain yang membuka lapak di ruang terbuka lalu diberi jarak cukup jauh antar pedagang, Arief menyebut, hal itu mustahil dilakukan.

Sebab, ada keterbatasan tempat dan jumlah pedagang di pasar-pasar tradisional yang ada di DKI Jakarta cukup banyak, jumlahnya mencapi lebih dari 100 ribu pedagang.

"Jadi memang polanya akan berbeda seperti pola yang dilakukan pasar tradisional lainnya, pasti punya karakteristik sendiri," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 52 pedagang di 6 pasar yang ada di Jakarta dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Puluhan pedagang itu diketahui terpapar Covid-19 setelah mengikuti rapid test dan swab test PCR di 19 pasar selama periode April hingga Juni 2020.

"Total terpapar sebanyak 52 orang yang ditemukan di 6 pasar. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil dan 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," kata Arief.

52 pedagang di Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19

Guna mencegah penyebaran Covid-19, Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya telah melakukan pemeriksaan rapid test dan swab test PCR di 19 pasar.

Dari 19 pasar tersebut, pemeriksaan dilakukan terhadap 1.418 pedagang dengan hasil 52 diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

 Daftar Stasiun dan Kereta Api yang Mulai Beroperasi Lagi Jumat Ini, Ada KA Ranggajati Hingga Prameks

 Anies Baswedan Buka Kembali Perkantoran di DKI Jakarta, Jumlah Penumpang MRT Naik 6 Kali Lipat

"Total terpapar sebanyak 52 orang yang ditemukan di 6 pasar. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil dan 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," ucap Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, Kamis (11/6/2020).

Agar penyebaran Covid-19 tak semakin meluas, Arief menyebut, pihaknya telah melakukan beragam upaya pencegahan, seperti pemberian masker kepada para pedagang hingga penyemprotan disinfektan di pasar secara rutin.

"Kami juga melakukan pengetatan di pintu masuk, jadi mengurangi pintu masuk di pasar dan ada pengecekan suhu tubuh," ujarnya dalam diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota.

Upaya pencegahan ini sendiri diakui Arief telah dilakukan pihaknya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak Maret lalu.

Tujuannya untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di pasar-pasar tradisional.

Berikut daftar 19 pasar tersebut :

1. Pasar Lontar : 9 pedagang positif
2. Pasar Gondangdia
3. Pasar Petojo Enclek
4. Pasar Serdang : 14 pedagang positif
5. Pasar Rawasari : 14 pedagang positif
6. Pasar Tomang Barat
7. Pasar Slipi
8. Pasar Cijantung
9. Pasar Ciracas : 1 pedagang positif
10. Pasar Palmerah
11. Pasar Perumnas Klender : 20 pedagang positif
12. Pasar Pesanggrahan
13. Pasar Kebayoran Lama
14. Pasar Pondok Labu
15. Pasar Warung Buncit
16. Pasar Minggu
17. Pasar Lenteng Agung
18. Pasar Kelapa Gading
19. UPB Induk Kramat Jati : 3 pedagang positif

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved