Sisi Lain Metropolitan
Pemandangan Pilu Pesisir Kabupaten Tangerang, Rumah di Atas Air Hingga Dikepung Truk Proyek
Kawasan Kabupaten Tangerang masih menyimpan banyak rahasia yang tak terduga dan terisolasi karena jarang jangkaunya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Serasa bila berdiri leboh dari 10 orang rumah akan rubuh dan tercebur ke kedalaman air.
Saat mencoba berdiri di salah seorang rumah warga, ombak kecil dan ayunan air sangat terasa di rumah itu yang sudah menjadi hal lumrah di sana.
Sepanjang jalan pun dipenuhi oleh cangkang kerang hijau yang memang menjadi sumber mata uang sebagian besar warganya.

Sudah jelas karena mereka hidup di bibir Pantai Dadap membuat sebagian besar dari mereka adalah nelayan.
Sayang, karena pandemi Covid-19 ini, hampir seluruh warga Desa Ceng In menderita dampaknya.
Lantaran, banyak kerang hijau yang tidak laku sampai menggunung karena tidak ada yang membeli. Pemborong pun sudah memutus pembelian sejak bulan Maret 2020.
Akibatnya, pendapatan warga pinggiran Kabupaten Tangerang itu merosot sampai 99 persen. Bahkan untuk makan pun susah.
“Ya pendapatan turun lah 99 persen karena kan kerang hijaunya engga ada yang beli mana anak empat-empatnya kan harus sekolah,” keluh Sri Ningsih (36) warga Desa Ceng In, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang.
Nahasnya, daerah yang menjadi jalur truk raksasa menuju pulau reklamasi tersebut belum pernah mendapatkan sembako dari siapa pun d tengah pandemi ini.

Sampai Kementerian Sosial datang dan membagikan sekira 1.700 paket sembako kemarin.
“Adanya bantuan ini sangat terbantu. Kalau lengkap sembako ini baru ini sejak ada Corona. harapannya ya semoga pemerintah bisa begini terus bantu masyarakat,” kata Ningsing.