Timnas
Nasib Shin Tae-yong: Mundur atau Dipecat, Terungkap Sikapnya Usai Dikritik Balik PSSI
Jika tidak datang pekan depan, PSSI akan memecat pelatih asal Korea Selatan itu.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM- Nasib pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sedang di ujung tanduk.
PSSI memberikan respons keras terkait curhat Shin Tae-yong di media Korea Selatan. Jika tidak datang pekan depan, PSSI akan memecat pelatih asal Korea Selatan itu.
Pengamat sepak bola, Tommy Welly, Shin Tae-yong hanya punya dua pilihan yakni dipecat atau mundur dari pelatih Timnas Indonesia.
Simak selengkapnya:
1. Sikap Shin Tae-yong Usai Namanya Dibicarakan PSSI dan Indra Sjafri
Staf pelatih Timnas Indonesia, Yoo Jae-hoon, mengatakan Shin Tae-yong sudah mengetahui menjadi perbicangan hangat di tanah air.
Kata Yoo, Shin Tae-yong kini memilih sikap diam.
Yoo Jae-hoon mengatakan sebenarnya dalam wawancara Shin Tae-yong dengan media asal Korea Selatan tersebut juga ada pernyataan yang positif.
Menurutnya, media asal Korea Selatan itu lebih banyak mengambil pernyataan yang negatif.
Namun, saat ditanya apakah komentar Shin Tae-yong negatif ke media asal Korea Selatan tersebut, Yoo Yoo Jae-hoon tidak menjawab.
"Ada berita yang bagian positif juga, tapi wartawan-wartawan diambil bagian negatif aja," kata mantan kiper Persipura Jayapura saat dihubungi BolaSport.com, Sabtu (20/6/2020).
Pernyataan Shin Tae-yong ke media Korea Selatan mengundang komentar dari PSSI dan Indra Sjafri.
PSSI dan Indra Sjafri tidak yakin dengan pernyataan Shin Tae-yong karena tidak sesuai dengan apa yang disampaikan ketika menggelar rapat virtual.
Pria berusia 36 tahun itu pun turut memberikan kondisi dari Shin Tae-yong yang sedang menjadi perbincangan publik.
Shin Tae-yong memilih agar tidak terlalu banyak bicara saat dirinya tengah menjadi topik perbincangan di Indonesia.
"Sementara coach Shin tidak terlalu banyak omong," kata kiper asal Korea Selatan.
Shin Tae-yong saat ini masih berada di Korea Selatan setelah meninggal Indonesia sejak 3 April 2020.
2. Tidak percaya diri lagi tangani Timnas Indonesia
Direktur Teknik Timnas Indonesia, Indra Sjafri, menilai manajer dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, terlalu banyak bicara.
Semenjak pulang ke Korea Selatan pada awal April 2020, Shin Tae-yong lebih sering bersuara ke media Korea Selatan.
Pernyataan Shin Tae-yong terlihat sangat keras mulai kritik PSSI hingga menyudutkan Indra Sjafri.
Dari pernyataan itu Indra Sjafri menilai Shin Tae-yong merupakan sosok pelatih yang tidak yakin memenuhi target tinggi dari PSSI.
Saat dikontrak selama empat tahun ke depan sejak 28 Desember 2019, PSSI memberi target ke Shin Tae-yong untuk bisa menjadi juara Piala AFF 2020 di level timnas Indonesia senior.
Shin Tae-yong juga harus membawa Indonesia duduk di peringkat 100 besar di akhir tahun 2020.
Saat ini Indonesia duduk di peringkat ke-173.
Untuk Piala Dunia U-20 2021, Shin Tae-yong harus membawa tim Merah Putih duduk di posisi empat besar.
"Semua itu dilakukan Pak Ketum PSSI (Mochamad Iriawan) untuk kemajuan timnas kita," kata Indra Sjafri dikutip BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
"Termasuk memberikan wewenang sangat berlebih kepada Shin Tae-yong untuk menangani hampir semua level timnas, dari senior, U-23, dan U-19," kata Indra Sjafri menambahkan.
Kata Indra Sjafri, awalnya PSSI tidak ingin Shin Tae-yong memegang tiga level timnas Indonesia sekaligus.
Namun Shin Tae-yong memaksa hal tersebut dan membuat PSSI akhirnya memenuhinya.
Wewenang tersebut membuat Shin Tae-yong semakin percaya diri untuk menangani tiga level timnas Indonesia.
Ternyata targetnya yang tinggi dinilai Indra Sjafri membuat Shin Tae-yong mengalami penurunan kepercayaan dirinya termasuk membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF 2020.
"Pembohongan namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola," kata Indra Sjafri.
"Dia ini sebenarnya banyak alasan saja karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita."
"PSSI ingin timnas senior juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta timnas U-19 Indonesia berprestasi di Piala Dunia U-20 2021," ucap eks pelatih Bali United tersebut.
PSSI pun akhirnya meminta Shin Tae-yong untuk segera ke Indonesia pada pekan depan untuk duduk bersama-sama menyelesaikan masalah.
Jika tidak datang, maka PSSI kemungkinan besar akan memecat Shin Tae-yong dari kursi jabatannya tersebut.
3. Mundur atau dipecat
Tommy Welly mengaku, pelatih sekelas Shin Tae-yong tentu saja telah memikirkan dan mempertimbangkan segalanya untuk membuatnya berbicara terbuka dengan media Korea Selatan.
“Pasti antara PSSI dan coach Shin sudah tidak sesuai, apalagi dia bilang, visi misi nya sudah beda dari pertama dia tanda tangan kontrak,” kata Tommy Welly kepada BolaSport.com.
“Kalau visi misi sudah beda berarti kan ada proses perjalanan yang membuat dia sudah tidak nyaman. Makanya diungkapkan itu secara belak-blakan,” ucapnya.
Menurutnya ketidaknyamanan itu bisa hadir dari mana saja.
Tetapi kalau sudah ada satu nama yang disebutkan, tentu saja itu satu faktornya.
Mendapatkan kritikan keras dari Shin Tae-yong PSSI bukannya berbebenah apa yang seharusnya diperbaiki.
Akan tetapi PSSI malah merespon dengan hal yang salah.
PSSI menggelar konferensi pers dan mengenalkan Satgas Timnas Indonesia untuk menindaklanjuti jika nantinya Shin Tae-yong tak datang ke Indonesia.
Satgas dibentuk setelah Shin Tae-yong mengungkapkan harapannya agar timnas U-19 Indonesia bisa menggelar TC di Korea Selatan.
Namun PSSI tidak mengabulkannya dan meminta Shin Tae-yong untuk menggelar TC di Jakarta.
“Kalau kita lihat ini kan kritik keras dari Shin Tae-yong malah direspon oleh PSSI dengan membentuk satgas. Saat ini seharusnya reparasi, PSSI harus sudah lebih progresif dan ini masih ada ketidaksesuaian dan tidak lanjut dengan pelatih,” ujarnya.
“Kalau PSSI sejak awal percaya Shin Tae-yong, jelas ini tidak akan seperti ini. Sudah pasti bisa dibicarakan secara baik-baik.”
Menurutnya, Shin Tae-yong memulai karier sepak bola dari seorang pemain sampai jadi pelatih, dan dia dibesarkan oleh sepak bola yang begitu kuat.
Bisa dilihat bagaimana Korea Selatan sejak 1986 hingga saat ini tidak pernah gagal meloloskan timnya di Piala Dunia.
Saat berbicara Macannya Asia tentu saja Korea Selatan hingga saat ini.
Apalagi Satgas dibentuk menurut PSSI untuk mengevaluasi kinerja pelatih timnas Indonesia dan juga pemain.
Tentu saja hal itu bakal membuat Shin Tae-yong merasa semakin tidak nyaman.
Tommy Welly yang akrab disapa Bung Towel itu mengungkapkan, apa pantas Indonesia mengevaluasi Shin Tae-yong.
Apalagi levelnya sudah jauh berada di atas sepak bola Tanah Air.
“Mau di evaluasi lagi, siapa yang mau mengevaluasi dia?, orang dia sekelasnya sudah Champions Asia dan berkali-kali di Piala Dunia.'
• Besok, Jalur Sepeda di Car Free Day Jalan Sudirman-Thamrin Akan Diperlebar
• Besok, 500 Satpol PP Dikerahkan di Car Free Day Perdana Saat PSBB Transisi
• Kurang Profesional, Indra Sjafri Bongkar Kebohongan dan Tindakan Kurang Etis Shin Tae-yong ke PSSI
"‘Siapa kamu’ kalau menurut Shin Ta-yong. Yang ada itu orang yang bakal mengevaluasi harusnya berada di posisi lebih tinggi atau minimal berada di posisi yang sama,” katanya.
“Saya memprediksi dan semoga salah. Dengan adanya satgas ini membuat suhu semakin panas dan runcing. Dan dugaannya juga, ya semoga salah juga. Pilihannya Shin Tae-yong itu hanya ada dua, kalau tidak dipecat ya mundur.”
“Kesimpulannya, ini hal yang sangat memalukan, ternyata harapan besar waktu itu yang disodorkan oleh publik oleh adanya sosok Shin Tae-yong, tapi federasi belum bisa memimpin secara berkelas,” tutur Towel. (Bolasport)