Shin Tae-yong Singgung Bahagiakan Orang Indonesia, PSSI Beri Ultimatum
Shin merasakan bahwa setelah melatih selama 6 bulan, ada perbedaan visi dan misi dari PSSI yang dirancang sejak awal
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Shin Tae-yong ingin tetap menggelar pemusatan latihan (TC) Timnas U-19 Indonesia di luar negeri karena ingin melawan tim-tim besar.
Shin Tae-yong sudah sejak awal menginginkan menggelar pemusatan latihan timnas U-19 di Korea Selatan.
Hal ini diungkapkan Shin dengan pertimbangan situasi Korea Selatan yang saat ini dinilai jauh lebih baik ketimbang Indonesia terkait adanya virus corona (Covid-19).
Usulan Shin Tae-yong mendapat penolakan dari PSSI.
Federasi sepak bola tertinggi Indonesia itu tetap ingin menggelar TC di dalam negeri.
Bahkan PSSI sudah menyiapkan dua stadion di Jakarta untuk menggelar TC timnas U-19 Indonesia.
Tak hanya itu, melalui direktur teknik Indra Sjafri, PSSI pemilihan venue TC di Jakata juga bisa memudahkan Shin Tae-yong untuk menyiapkan dua tim, timnas U-19 Indonesia dan timnas senior.
Shin Tae-yong memang diberi tanggung jawab menukangi dua timnas Indonesia. Timnas senior akan menghadapi laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022, sedangkan timnas U-19 akan ikut Piala Asia U-19 tahun ini.
“Kalau pindah negara dengan jumlah pemain dan ofisial yang banyak akan sulit dilakukan,” kata Indra.
“Maka dari itu kami dari PSSI berharap bisa menggelar TC di Jakarta. Sekaligus coach Shin mempersiapkan TC senior juga,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Shin Tae-yong tetap kekeh melaksanakan TC timnas U-19 Indonesia di Korea Selatan.
Menurut Shin Tae-yong dengan melakukan TC ke luar negeri, pemain timnas U-19 Indonesia akan mendapatkan lawan uji coba yang kuat.
Ia mencontohkan dengan hasil timnas Korea Selatan saat Piala Dunia 2002 yang mencapai babak semifinal.
"Ketika Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002, Korea Selatan dapat masuk sampai semifinal karena ada proses melawan tim-tim yang kuat dan itu yang menjadi pengalaman walaupun kalah terus-terusan," kata Shin Tae-yong, dilansir BolaSport.com dari Naver Sports.
Ingin bahagiakan orang Indonesia
Pelatih timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong mengesampingkan konfliknya dengan PSSI. Ia mengaku hanya fokus untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia agar orang Indonesia bahagia.
Sebelumnya, Shin Tae-yong blak-blakan kepada media Korea Selatan, Naver Sports soal keresahannya soal PSSI pada Rabu (17/6/2020).
Shin merasakan bahwa setelah melatih selama 6 bulan, ada perbedaan visi dan misi dari PSSI yang dirancang sejak awal.
PSSI mulai mengejar waktu dan menargetkan Shin Tae-yong untuk berprestasi secara instan dalam turnamen terdekat.
"Saya disuruh membawa prestasi di atas empat besar (semifinal) di Piala Asia U-19 yang akan dibuka di Uzbekistan pada bulan Oktober tahun ini," ujar Shin Tae-yong.
"Menantikan juga juara di Piala AFF. Dan untuk Piala Dunia U-20 yang tuan rumahnya Indonesia, lolos dari grup sampai masuk empat besar (semifinal). Jadi saya tanya apa kalian tahu Indonesia berapa peringkat FIFA? Langsung saya jawab peringkat FIFA Indonesia adalah 173."
“Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal."
"Maka dari itu saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya. Untuk itu, kami harus bergerak secara bertahap. Tetapi sikapnya berubah padahal di awal seperti ingin (dia) memberi dukungan penuh,"ujarnya.
Selain itu, Shin Tae-yong juga kekeh ingin tetap membawa timnas U-19 Indonesia melakukan pemusatan latihan (TC) di Korea Selatan dengan alasan kasus COVID-19 di Indonesia yang masih tinggi.
"Penambahan kasus virus Corona di Indonesia saat ini adalah hampir seribu orang per hari. Tetapi saya diminta kembali (ke Jakarta) oleh PSSI dan melakukan pemusatan latihan (TC) di Indonesia," ujarnya.
"Jumlah orang yang positif virus Corona saat ini adalah 40.400 dan yang meninggal 2.231 per 17 Juni. Indonesia sudah menjadi negara nomor 1 di Asia Tenggara dengan jumlah kasus virus Corona tertinggi," tambahnya.
• Anang Hermansyah Kaget Lihat Sang Istri Beli Puluhan Ini, Ashanty: Biar Aku Nggak Stres!
• Car Free Day Kembali Digelar di Jakarta, Masih Didatangi Anak dan Lansia hingga 29 Warga Disanksi
• Kagumnya Boy William Lihat Foto Sule saat Remaja: Lu Sama Rizky Febian Mirip Banget!
• Tak Pakai Masker di Area CFD, 29 Warga Kena Sanksi Sapu Trotoar dan Denda Rp 250 Ribu
• Ramalan Zodiak Besok, Senin 22 Juni 2020: Jangan Lupa Cek Peruntunganmu!
Harus ikuti perintah PSSI
Ketua Tim Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, menegaskan Shin Tae-yong harus mengikuti peraturan ataupun perintah yang sudah dibuat PSSI.
Hal tersebut dikarenakan PSSI yang memberikan kontrak kerja kepada Shin Tae-yong untuk menjadi manajer dan pelatih timnas Indonesia.
Sebelumnya Shin Tae-yong menginginkan timnas U-19 Indonesia melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan pada Juli 2020.
Keinginan tersebut dilatarbelakangi Covid-19 yang juga belum melandai di Indonesia.
Selain itu, jika menggelar pemusatan latihan di Korea Selatan, timnas U-19 Indonesia bisa melakukan laga uji coba dengan tim-tim berkualitas di sana.
Namun begitu, PSSI sepertinya tidak mengabulkan permintaan Shin Tae-yong.
PSSI ingin Shin Tae-yong datang ke Indonesia dan menggelar pemusatan latihan di Jakarta.
Alasannya karena Shin Tae-yong juga harus fokus ke persiapan timnas Indonesia senior yang akan bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2022 serta Piala AFF 2020.
"Prinsipnya begini, kalau dalam kontrak, PSSI adalah pemberi kerja."
"Jadi sebenarnya sebagai profesional siapa pun termasuk Shin Tae-yong harus mengikuti kehendak atau perintah dari pemberi kerja dengan memberikan pelayanan berupa kecakapan teknisnya dalam melatih."
"Jadi soal waktu dan tempat latihan itu metode sebenarnya ranah PSSI," ucap Syarif Bastaman.
Syarif Bastaman menambahkan, kenapa PSSI ingin sekali menggelar pemusatan latihan di Jakarta pada Juli mendatang karena pihaknya sudah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat.
PSSI juga tidak akan bermain-main mempersiapkan timnas U-19 Indonesia karena Piala Dunia U-20 2021 sudah menunggu tahun depan.
"Itu pertaruhan bangsa dan negara yang ada di pundak PSSI."
"Barangkali di mata Shin Tae-yong ini merupakan bisnis. Kami penuhi kontrak, kami bayar. Sebenarnya siapapun pelatihnya, dia harus punya keterdesakan, bahkan lebih tinggi dari si pemberi kerja. Maka kami berikan kepercayaan itu."
"Ingat, pemenuhan kewajiban PSSI itu terukur. Seperti pembayaran nilai kontrak, akomodasi, semua kami penuhi."
"Sedangkan seorang pelatih itu kualitatif kan. Harus pintar bahasa Inggrisnya, harus memberikan yang terbaik. Kalau ada upaya terbaik, ya jangan negosiasi. Cukup turuti apa yang diminta pemberi kerja. Jadi tidak ada ruang negosiasi," ucap Syarif Bastaman.
Kata Syarif Bastaman, jika alasan Shin Tae-yong karena Covid-19 itu seakan tidak masuk akal.
Sebab, di Korea Selatan juga ada Covid-19 meskipun sudah melandai.
"Seluruh dunia juga ada Covid-19. Kami juga manusia waras, tak lebih rendah patokan ukurannya dari orang Korea Selatan."
"Kalau kami kalah atau tidak berhasil, bukan pelatih yang disalahkan. Dan pelatih kalau kami berhasil, bukan dia yang bangga, tapi PSSI."
"Kami harus ambil langkah-langkah luar biasa dan bukan hanya bisnis saja. Waktu tidak lama dan jelas sekali FIFA masih menetapkan Piala Dunia U-20 2021 digelar bulan Mei," tutup Syarif Bastaman. (BolaSport.com)