Keributan di Green Lake City
Kesaksian Nus Kei Tentang John Kei dan Detik-detik Kematian Anak Buahnya Menurut Saksi Mata
Tanpa seorangpun berani mendekat apalagi menolong ketika dua anak buah Nus Kei diserang lima sampai tujuh anggota kelompok John Kei.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tanpa seorangpun berani mendekat apalagi menolong ketika dua anak buah Nus Kei diserang lima sampai tujuh anggota kelompok John Kei.
AR (38) dan ER alias YDR (46), anak buah Nus Kei, sekitar pukul 11.30 WIB, melajukan sepeda motor Yamaha NMAX nomor polisi B 6945, Minggu (21/6/2020).
Di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, jelang pertigaan ABC, mereka seperti terburu-buru.
Rupanya sejak dari arah Green Lake City, keduanya diikuti sebuah sepeda motor dan sebuah mobil Suzuki Ertiga berisi anggota kelompok John Kei.
Kobar (41) warga setempat menyaksikan detik-detik dua anak buah Nus Kei dihabisi oleh anggota kelompok John Kei secara membabi-buta.
Ia terkejut saat asyik nongkrong di dekat lokasi, tiba-tiba pecah keributan.
• Terungkap Siapa Nus Kei dan Duduk Perkara Sampai Jadi Target Pembunuhan John Kei
"Korban dikejar oleh empat orang, yang mengejar ada yang naik motor dan mobil," ungkap Kobar kepada TribunJakarta.com, Senin (22/6/2020).
Suasana di Jalan Raya Kresek hampir tiap hari macet karena menjelang pertigaan ABC, termasuk dirasakan ER dan AR.

Satu korban berinisial AR terjatuh dan langsung dihabisi oleh para pelaku. Empat jarinya tanggal akibat sabetan senjata tajam.
Sementara ER sempat kabur melajukan motornya, namun tertangkap juga karena kondisi jalanan macet.
Di antara empat orang dari dalam mobil turun, kebanyakan membawa senjata tajam. Ada juga yang membawa senjata api, tapi tak sampai meletuskannya.
"Sempat dilindas dengan mobil yang dibawa pelaku, lalu kabur," sambung dia.
Saksi mata lainnya, Ujang, ikut menceritakan kejadian mengerikan di depan matanya Minggu siang itu.
• Detik-detik Sebelum Penggerebekan, Ketua RT Sebut Anak Buah John Kei Sudah Berkumpul Sejak Sore
"Dikira itu korban begal karena yang membacoknya membawa senjata," ungkap Ujang.
"Makanya, warga enggak ada yang berani (merelai, red)," ucap pria 50 tahun itu menambahkan.

Ia tak membayangkan, dalam situasi Jalan Raya Kresek macet oleh pengendara roda dua dan empat, para pelaku melukai korban tanpa rasa takut.
Menurut Ujang, korban yang sempat dilindas dan sudah terluka di sekujur tubuhnya, masih sadar dan sempat terduduk di tengah jalan.
Beberapa menit kemudian, korban pingsan dan sempat ditutupi warga menggunakan kardus karena mengira sudah meninggal.
"Kita takut, makanya maksudnya nunggu polisi buat evakuasi, tapi ternyata dia udah enggak sadar duluan," kata Ujang.
Sebelum polisi datang, tak lama teman-teman korban tiba di lokasi dan membawa korban ER ke Rumah Sakit Puri Kembangan tapi meninggal di jalan.
ER Masuk Target John Kei
Usut punya usut, ER satu dari dua orang yang ditarget oleh John Kei untuk dihabisi lewat anggota kelompoknya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana membenarkan, penganiayaan dua orang di Duri Kosambi diduga dilakukan oleh kelompok John Kei.
• Misteri Keberadaan Nus Kei yang Jadi Target Penyerangan John Kei, Polda Metro Jaya Sebut Hal Ini
"Satu orang meninggal dunia atas nama ER karena luka bacok di beberapa tempat dan satu orang lagi empat jari tangannya putus akibat bacokan atas nama AR," ucap Nana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
Menurut Nana, John Kei kuat terlibat dalam kasus ini karena penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan pesan di ponsel anak buahnya.

"Setelah membuka hape pelaku, didapati perintah saudara John Kei kepada anggotanya," ungkap Nana.
"Indikatornya, adanya perencanan pembunuhan terhadap saudara NK dan ER atau YDR."
"Kemudian ada pembagian tugas dan peran. Sasarannya adalah NK dan EDR. Juga ada yang bertugas mencari sasaran lain, yakni melakukan pengamanan," imbuh dia.
Gagal Temukan Nus Kei
Setelah misi pertama, anggota kelompok John Kei bergerak menuju Green Lake City dan menerobos gerbang kluster Australia.
Menurut informasi yang didapat dari lapangan, ada empat mobil yang diduga ditumpangi anggota kelompok John Kei.
Pertama yang masuk kompleks adalah Toyota Agya putih nomor polisi B 253 SID. Seorang penumpang langsung membuka palang pintu.
Sang sopir yang masih duduk di balik kemudi menodongkan pistol ke arah petugas sekuriti yang mencoba meminta identitasnya.
• Drama Penangkapan John Kei, Diawali Korban Tewas di Cengkareng Hingga Perusakan Rumah Nus Kei
Masuk mobil pertama, mengekor Toyota Agya hitam B 2394 AE, Toyota Agya putih B 114 EVE dan Toyota Agya hitam B 8300 PG.
Sekitar 15 orang di empat mobil tersebut mencari Nus Kei di rumah nomor 52 di kluster Australia, namun tak ada di lokasi.

Miftah warga setempat terjekut mendengar letusan pistol dari orang-orang yang berkerumun mencari Nus Kei di rumahnya.
"Ada suara tembakan dan kondisinya ramai," ucap warga perumahan elite di Kota Tangerang itu kepada Warta Kota.
Kebanyakan mereka membawa golok, pistol. Warga sekitar mendadak resah dan suasana sempat mencekam.
Heriyanto, petugas sekuriti kompleks memastikan orang-orang berbadan tegap itu berpenutup muka dan membuat keributan di rumah Nus Kei.
"Mereka mengamuk di rumah Bapak Nus Kei. Dua kendaraan milik Bapak Nus Kei dirusak," terang Heriyanto.
Dua kendaraan yang terparkir di rumah Nus Kei yang dihancurkan, yakni mobil B Mazda putih 16 KEI dan Yaris B 8669 LJ.
Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto tetangga Nus Kei di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.
Petugas sekuriti sempat mendatangi lokasi keributan, namun orang-orang yang berkerumun di depan rumah Nus Kei melawan.
• Suasana Cluster Australia Pasca-penyerangan Komplotan John Kei, Penjagaan Diperketat
"Dari informasi bapak Nus Kei, ini perbuatan dari saudara John Kei," imbuh Heriyanto.
Tampak dari video yang beredar, rumah Nus Kei hancur. Pintu rumah dijebol, sejumlah kaca jendela pecah dilempar barbel.

Kericuhan diwarnai suara letusan tembakan di rumah Nus Kei di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/6/2020).
Ruang tamu dan kamar tidur diacak-acak para pelaku menggunakan parang.
Sementara istri Nus Kei, Reni dan dua anaknya, Anggi dan Tio, menyelamatkan diri dengan menyeberang ke rumah tetangga.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana membenarkan, jika Nus Kei yang dicari-cari anak buah John Kei tidak ada di tempat.
"Rumah tersebut rumah Nus Kei, tapi yang bersangkutan tidak ada. Saat ituhanya istri dan anak-anaknya. Mereka berusaha meninggalkan tempat dan terjadilah perusakan," kata Nana.
Kurang lebih 15 orang yang gagal mencari Nus Kei, kemudian merusak pintu, ruang tamu dan kamar.
Sepulang dari rumah Nus Kei, empat mobil kembali keluar menuju gerbang kluster Australia dan di sini mereka bertindak brutal.
Adi Nugroho, petugas keamanan kluster Australia menjadi korban keberingasan para pelaku saat hendak keluar gerbang.
"Mereka membuang tembakan sebanyak tujuh kali," ucap Nana.
Kendaraan pelaku menabrak pintu gerbang yang tertutup dan membuat petugas sekuriti bernama Adi Nugroho terluka hingga kaki kirinya patah.
Pengemudi ojek online alias ojol, Andreansyah, turut tertembak peluru di jempol kaki kanannya yang dilepaskan pelaku yang mengendarai Toyota Agya putih B 114 EVE.

Keduanya kini sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Medika, Karang Tengah, Tangerang.
John Kei Merasa Dikhianati
Menurut Nana, dua peristiwa di Duri Kosambi, Jakarta Baray dan kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, menyoal masalah pribadi John Kei dan Nus Kei.
"Terkait adanya ketidakpuasan antara pembagian uang penjualan tanah," ungkap Nana.
Lantaran tak adanya penyelesaian, kemudian kelompok Nus Kei dan John Kei saling ancam melalui ponsel.
Lalu muncullah peristiwa pembacokan di Cengkareng dan penyerangan rumah Nus Kei di Cipondoh.
"Motifnya terkait masalah internal terkait Nus Kei dan John Kei. Saudara John Kei merasa dikhianati terkait masalah pembagian uang yang tidak sampai, ini masih didalami," kata Kapolda lagi.
Ia memastikan Nus Kei dan John Kei masih saudara dan sama-sama bermarga Kei.
• Reaksi Menohok Yunarto Wijaya saat John Kei Ditangkap Lagi Setelah Bebas Bersyarat
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan sampai Nus Kei tidak kemana-mana.
"(Nus Kei) sudah dipanggil, sudah dari awal," kata Tubagus di Polda Metro Jaya.

Menurut Tubagus, salah satu dasar penangkapan John Kei dan anak buahnya adalah keterangan Nus Kei.
"Penangkapan itu berdasarkan dari alat bukti. Salah satunya keterangan saksi korban," jelas dia.
"Sehingga kita bisa tahu, oh yang melakukan itu adalah ini. Nyambung nggak sama olah TKP-nya? Nyambung. Ya sudah, kita lakukan tindakan kepolisian tadi malam," ucap Tubagus.
Dalam kasus ini polisi sudah menangkap 30 orang pelaku dan masih didalami untuk perannya masing-masing, sedang tiga lainnya masih diburu.
Mereka dijerat pasal 88 tentang permufakatan jahat, pasal 340 tentang pembunuhan berencana, pasal 351 tentang penganiayaan, pasal 170 tentang perusakan dan UU Darurat nomor 12 tahun 1951.
Jika pasal 340 terpenuhi dalam persidangan, bukan tidak mungkin John Kei terancam hukuman mati.
"Kalau ancaman hukuman terpenuhi, maksimalnya hukuman mati," beber dia.
Barang bukti disita di antaranya 4 mobil, 28 tombak, 24 senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 3 buah stik basebol, 17 hape, dan 1 buah decoder.