Jakarta Terapkan PSBB Transisi
1.182 Bioksop Jaringan XXI di 52 Kota Siap Buka Lagi, Simak Protokol yang Harus Dijalani Penonton
Jaringan bioskop XXI sudah mempersiapkan diri menyambut new normal. Bioskop direncanakan dibuka di fase kedua PSBB transisi di fase II.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM – Pusat perbelanjaan atau Mal hingga restoran dibolehkan buka di masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi di Jakarta.
Namun berbeda dengan bioskop dan tempat kebugaran atau fitness center yang masih harus tutup ketika mal sudah mulai buka.
Sebanyak 2.300 layar bioskop di Indonesia saat ini harus tutup dan tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19.
Ribuan layar bioskop tersebut tidak lagi memutarkan film, baik lokal maupun barat, sejak diminta untuk berhenti beroperasi pada 23 Maret 2020.
Bioskop-bioskop yang ditutup di Indonesia itu mulai dari jaringan CGV, XXI dan Cinemapolis hingga non-21.

Seluruh bioskop di Indonesia itu ditutup mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak beroperasi sampai wabah virus corona ini dinyatakan berakhir.
Kalaupun dibuka tetap melakukan protokol kesehatan ketat, bioskop menjadi salah satu tempat berkumpulnya orang, terutama penonton film.
"Kami sepakat untuk kepentingan bersama dan tidak beroperasi dulu sejak 23 Maret lalu," jelas Djonny Syafruddin.
Saat ini, lanjut Djonny Syafruddin yang juga mengelola bioskop diluar Jakarta ini, pengelola bioskop masih menunggu kebijakan pemerintah pusat untuk kembali beroperasi.
Noorca Massardi, anggota Lembaga Sensor Film, mengatakan, penutupan bioskop membuat banyak film yang ditunda pemutarannya di layar lebar.

"Kondisi penonton di bioskop berkurang karena bioskop ditutup akibat wabah virus corona ini," kata Noorca Massardi.
Anggy Umbara, sutradara film, menyatakan, untuk kembali berkarya lagi, saat ini dirinya juga masih menunggu kebijakan pemerintah terkait perkembangan wabah virus corona.
Sebagai pekerja film, Anggy Umbara juga belum bisa melanjutkan penggarapan film baru karena diimbau untuk tetap tinggal di rumah.
"Saya terakhir syuting 3 bulan lalu. Setelah itu diminta untuk di rumah saja pas kelar syuting film terakhir," kata Anggy Umbara.
Jika kebijakan pemerintah sudah memberikan 'lampu hijau' untuk pekerja film dan sineas untuk kembali syuting, Anggy Umbara siap memproduksi film baru.