Jakarta Terapkan PSBB Transisi

1.182 Bioksop Jaringan XXI di 52 Kota Siap Buka Lagi, Simak Protokol yang Harus Dijalani Penonton

Jaringan bioskop XXI sudah mempersiapkan diri menyambut new normal. Bioskop direncanakan dibuka di fase kedua PSBB transisi di fase II.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Pengunjung sedang antre di depan loket tiket XXI Plaza Atrium, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM – Pusat perbelanjaan atau Mal hingga restoran dibolehkan buka di masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi di Jakarta.

Namun berbeda dengan bioskop dan tempat kebugaran atau fitness center yang masih harus tutup ketika mal sudah mulai buka.

Sebanyak 2.300 layar bioskop di Indonesia saat ini harus tutup dan tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19.

Ribuan layar bioskop tersebut tidak lagi memutarkan film, baik lokal maupun barat, sejak diminta untuk berhenti beroperasi pada 23 Maret 2020.

Bioskop-bioskop yang ditutup di Indonesia itu mulai dari jaringan CGV, XXI dan Cinemapolis hingga non-21.

Ada 68 bioskop yang dikelola jaringan bioskop CGV Cinemas di seluruh Indonesia. Selasa (7/4/2020), CGV mengumumkan perpanjangan waktu penutupan sementara jaringan bioskopnya di seluruh Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan.
Ada 68 bioskop yang dikelola jaringan bioskop CGV Cinemas di seluruh Indonesia. Selasa (7/4/2020), CGV mengumumkan perpanjangan waktu penutupan sementara jaringan bioskopnya di seluruh Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. (Dokumentasi CGV Cinemas)

Seluruh bioskop di Indonesia itu ditutup mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak beroperasi sampai wabah virus corona ini dinyatakan berakhir.

Kalaupun dibuka tetap melakukan protokol kesehatan ketat, bioskop menjadi salah satu tempat berkumpulnya orang, terutama penonton film.

 

"Kami sepakat untuk kepentingan bersama dan tidak beroperasi dulu sejak 23 Maret lalu," jelas Djonny Syafruddin.

Saat ini, lanjut Djonny Syafruddin yang juga mengelola bioskop diluar Jakarta ini, pengelola bioskop masih menunggu kebijakan pemerintah pusat untuk kembali beroperasi.

Noorca Massardi, anggota Lembaga Sensor Film, mengatakan, penutupan bioskop membuat banyak film yang ditunda pemutarannya di layar lebar.

CGV Cinemas di Vivo Sentul Bogor resmi dibuka, Kamis (23/1/2020).
CGV Cinemas di Vivo Sentul Bogor resmi dibuka, Kamis (23/1/2020). (Warta Kota/Mochammad Dipa)

"Kondisi penonton di bioskop berkurang karena bioskop ditutup akibat wabah virus corona ini," kata Noorca Massardi.

Anggy Umbara, sutradara film, menyatakan, untuk kembali berkarya lagi, saat ini dirinya juga masih menunggu kebijakan pemerintah terkait perkembangan wabah virus corona.

Sebagai pekerja film, Anggy Umbara juga belum bisa melanjutkan penggarapan film baru karena diimbau untuk tetap tinggal di rumah.

 

"Saya terakhir syuting 3 bulan lalu. Setelah itu diminta untuk di rumah saja pas kelar syuting film terakhir," kata Anggy Umbara.

Jika kebijakan pemerintah sudah memberikan 'lampu hijau' untuk pekerja film dan sineas untuk kembali syuting, Anggy Umbara siap memproduksi film baru.

"Sekarang semuanya on hold, harus break syutingnya," ujar Anggy Umbara.

1.182 Layar XXI di 52 kota siap beroperasi

Dewita Hutagaol, Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI tak memungkiri, masa pandemi Covid-19 saat ini adalah kondisi tersulit yang pernah dialami perusahaannya.

Perusahaan Cinema XXI sejak berdiri pada tahun 1987 ini menutup 1.182 layar bioskop di 52 kota sejak 26 Maret 2020.

Manajemen Cinema XXI yang ada di seluruh Indonesia dalam rangka memutus rantai penyebaran virus.

Dewita mengungkapkan, penutupan layar Cinema XXI di seluruh Indonesia tetap berimbas pada kondisi finansial Perusahaan.

Ini tak lain karena Cinema XII tetap harus memenuhi tanggung jawab operasional di masa pandemi.

Seperti membayar gaji karyawan, BPJS, pendanaan perawatan seluruh studio XII dan sejumlah tanggung jawab lain.

Manajemen Cinema XXI, lanjut Dewita, juga meniadakan remunerasi untuk jajaran Komisaris dan Direksi per bulan April 2020 sampai waktu yang belum ditentukan.

Peniadaan remunerasi ini dilakukan dalam rangka mempertahankan keberlangsungan bisnis dan keutuhan keluarga besar Cinema XXI.

“Bagi kami, kondisi saat ini adalah kondisi tersulit yang Perusahaan alami sejak masa berdirinya,” ungkap Dewita kepada Tribun, Selasa (16/6/2020).

Berikut petikan wawancara lengkap Tribun dengan Dewita Hutagaol.

Seberapa besar dampak yang dialami bioskop-bioskop di Indonesia selama masa pandemi ini?

Kondisi tersulit yang kami alami sejak masa. Meski belum menjalankan kegiatan operasional seperti semula, perusahaan tetap menyelesaikan berbagai kewajiban (biaya rutin) seperti gaji, BPJS, biaya perawatan seluruh studio dan sejumlah tanggung jawab lain.

Manajemen tentu berupaya keras dan maksimal untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis sekaligus keutuhan keluarga besar Cinema XXI.

Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications dan Brand Management Cinema XXI. TRIBUNNEWS/HO
Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications dan Brand Management Cinema XXI. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Manajemen memutuskan untuk jajaran Komisaris dan Direksi tidak menerima remunerasi terhitung bulan April 2020 sampai dengan keadaan kembali normal.

Ini agar dapat membantu membiayai sejumlah pengeluaran dan kewajiban yang harus dijalankan selama kondisi pandemi ini berlangsung.

Ada berapa bioskop, khususnya XXI di Indonesia?

Sampai dengan Januari 2020, Cinema XXI telah menghadirkan 1.182 layar di 218 lokasi bioskop yang tersebar di 52 kota di seluruh Indonesia.

Penutupan bioskop juga berimbas kepada pengurangan karyawan?
Kami telah mengimbau kepada para karyawan kami untuk tetap berada di rumah, bekerja dari rumah guna menjaga kesehatan diri dan keluarga masing-masing, karena prioritas utama kita saat ini adalah untuk tetap sehat.

Adapun rekan-rekan yang tetap bertugas adalah mereka yang tergabung dalam satuan tugas khusus yang bertanggung jawab untuk merawat dan membersihkan seluruh area bioskop selama Cinema XXI non-aktif sementara waktu.

Bioskop XXI disemprot dengan cairan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.(XXI)
Bioskop XXI disemprot dengan cairan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.(XXI) (Kompas.com)

Kapan Cinem XXI akan kembali dibuka untuk umum?
Cinema XXI masih menonaktifkan kegiatan operasional sementara waktu. Kami mendukung upaya Pemerintah Pusat dan Daerah, memutus mata rantai penyebaran pandemi guna mendukung kesembuhan bangsa. Kami mengikuti arahan pemerintah, dan belum beroperasi.

Cinema XXI aktif berkomunikasi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah Pusat dalam hal ini Gugus Tugas COVID-19, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam hal ini.

Apakah ada aturan baru, saat menonton. Misalnya, jaga jarak penonton satu sama lain, atau

mengosongkan satu bangku.

Ketika diperkenankan untuk kembali melakukan kegiatan operasional, prioritas kami adalah menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh staf dan pengunjung. Sejumlah protokol kenormalan baru diterapkan.

Baik petugas bioskop dan pengunjung wajib menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh untuk pengunjung dan petugas bioskop.

Penerapan physical distancing (minimal 1 meter) di seluruh lingkungan bioskop termasuk di dalam studio. Kami juga rutin melakukan kegiatan pemeliharaan dan pembersihan di seluruh lingkungan bioskop setiap hari. Perawatan bioskop dikerjakan oleh satuan tugas khusus yang dibentuk sejak saat bioskop berhenti beroperasi sementara waktu.

Cinema XXI secara rutin guna tetap menghadirkan sarana hiburan bioskop yang bersih, nyaman, aman dan berkualitas prima kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Terkait penjualan tiket apakah akan dilakukan secara online atau bisa juga datang langsung?

Mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah, kami akan berupaya yang terbaik dalam menjalankan kegiatan operasional.

Kapan terakhir bioskop XXI ditutup?

Cinema XXI telah mulai nonaktifkan sejak 22 Maret 2020 hingga akhirnya menonaktifkan seluruh
jaringan bioskop (1.182 layar di 218 lokasi bioskop di 52 kota di seluruh Indonesia) pada 26 Maret 2020
untuk sementara waktu. (WartaKota/Tribun network/lucius genik)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kapan Bioskop Akan Kembali Dibuka Kembali, Pengelola Bioskop Masih Menunggu Kebijakan Pemerintah

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 1.182 Layar XXI di 52 Kota Seluruh Indonesia Bersiap Manjakan Penonton, Penonton Wajib Pakai Masker

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved