Keributan di Green Lake City
Nus Kei Angkat Bicara soal Kondisi Rumah Usai Insiden Perusakan, Ingin Hidup Damai dengan John Kei
Nus Kei pun angkat bicara soal kondisi rumahnya dua hari pascapenyerangan oleh anak buah John Kei
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Polisi menyebut sekitar 15 orang anak buah John Kei merusak dan mengobrak-abrik rumah Nus Kei no 52, kluster Australia, Green Lake City.
Mereka yang terlibat perusakan di rumah Nus Kei di Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020) siang, sudah diangkut ke Polda Metro Jaya, malamnya. Termasuk John Kei.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana pada Senin (22/6/2020), mengatakan ada pesan John Kei di ponsel anggota kelompoknya untuk membunuh Nus Kei dan ER atau YDR.
YDR yang tewas karena luka bacok di Jalan Raya Kresek, jelang pertigaan ABC, Duri Kosambi, Cengkareng, sudah dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin sore.
Video amatir yang beredar sempat merekam obrolan Nus Kei dengan seseorang yang mendatangi rumahnya dalam kondisi berantakan, pascapenyerangan Minggu siang itu.
"Saya enggak mau memakai kekerasan, kita harus berubah, kita enggak mau begini terus," ucap Nus Kei saat itu kepada lawan bicaranya seorang pria bertopi.
Terdengar Nus Kei mengatakan, bahwa kasus penyerangan ini lebih karena ada masalah keluarga. Nus Kei tak lain paman, dan John Kei keponakan.
Rumah Nus Kei hancur. Pintu rumah dijebol, sejumlah kaca jendela pecah dilempar barbel, dan televisi yang tergantung pecah.
Bahkan, Ruang tamu dan kamar tidur diacak-acak para pelaku yang sempat menantang petugas keamanan kompleks saat mencoba menenangkan mereka di depan rumah Nus Kei.
Menurut informasi yang didapat, saat anggota kelompok John Kei menyerang Nus Kei tak berada di tempat. Kecuali istri dan anak-anaknya.
Tak hanya rumah dan isinya, anggota kelompok John Kei saat tak mendapati Nus Kei, turut merusak dua mobilnya, Mazda putih B 16 KEI dan Yaris B 8669 LJ.
Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.
Nus Kei pun angkat bicara soal kondisi rumahnya dua hari pascapenyerangan oleh anak buah John Kei, saat hendak menuju Polda Metro Jaya, Selasa (23/6/2020).
Paman John Kei ini tak sempat keluar dari dalam mobil, tapi sempat menjelaskan bagaimana kondisi rumahnya kepada wartawan di depan gerbang kluster Australia.
"Seisi rumah rusak. Belum bisa dihitung total kerugiannya. Pokoknya, banyaklah," terang Nus Kei.
Nus Kei berharap, perusakan rumah dan penyerangan anak buahnya di Jalan Raya Kresek jelang pertigaan ABC, Duri Kosambi, Cengkareng, Minggu siang adalah yang terakhir.
"Ke depannya ya harus damailah. Kami ini kan masih saudara, satu keluarga, masih satu garis keturunan," sambung Nus Kei, lalu melanjutkan perjalanan ke Polda Metro Jaya.
Ingin berdamai dengan John Kei
Nus Kei yang menjadi sasaran utama penyerangan anak buah John Kei di kawasan Cluster Australia, Kawasan Green Lake City, Kota Tangerang dipanggil menuju Polda Metro Jaya.
Mengendarai mobil hitam mengenakan kemeja rapih berwarna biru, Nus Kei bergegas menuju Polda Metro Jaya dari Cluster Australia, Selasa (23/6/2020) siang.
Saat ditemui sekilas, Nus Kei lebih memilih untuk berdamai dengan keluarganya, John Kei yang menjadi tahanan Polda Metro Jaya.
Kata dia, alasannya simpel, karena ia merasa masih satu keluarga dengan John Kei.
"Ya kalau memang dipertemukan kenapa tidak, kami ini keluarga. Kalau ditarik lurus itu masih satu keturunan. Kalau bisa kita berkumpul hidup damai," kata Nus Kei di Cluster Australia, Selasa (23/6/2020).
Nus Kei, mengatakan sampai saat ini belum bisa melakukan komunikasi dengan keponakannya itu.
Menurutnya, permasalahan yang ada di pesan singkat WhatsApp antara keduanya adalah sebuah salah paham.
"Kami bukan kelompok, kami ini keluarga. Memang ada komunikasi di WhatsApp tapi kan bukan mengancam," ucap Nus Kei.
"Yang jelas ini kan masalah lama yang sudah selesai. Cuma mungkin beliau tidak sabar untuk menanti di Ambon sana, ya seperti yang sudah dirilis Polda," sambung dia.
Sebelumnya, rumah Nus Kei menjadi korban penghancuran anak buah John Kei pada Minggu (21/6/2020) siang di Cluster Australia, Kawasan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Akibat aksi premanisme itu, satu orang berinisial ER meninggal dunia karena luka bacok di sekujur tubuh di kawasan Jakarta Barat yang merupakan anak buah Nus Kei.
• Tidak Ada Pengawalan Khusus di Rumah Nus Kei Pasca-penyerangan Anak Buah John Kei
• Kondisi Terkini Pengendara Ojek Online yang Luka Tembak saat Terjadi Keributan di Rumah Nus Kei
• Kuasa Hukum Bantah John Kei Perintahkan Anak Buah Untuk Serang Nus Kei
Kuasa hukum John Kei membantah
Pengacara John Kei Anton Sudanto membantah jika kliennya memerintahkan sejumlah orang untuk menyerang pamannya, Nus Kei.
Hal itu disampaikan Anton di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).
"Tentu itu kami membantah, karena nggak ada bukti sama sekali," kata Anton kepada wartawan.
Meski begitu, Anton mengatakan pihaknya menghormati jalannya proses penyidikan.
"Ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik. Kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ujar dia.
Saat ini, John Kei masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan hingga penganiayaan yang mengakibatkan satu orang tewas.
Penyerangan ini dilatarbelakangi masalah pribadi antara John Kei dan Nus Kei. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut keduanya masih bersaudara.
"Antara John Kei dan Nus Kei dilandasi permasalahan pribadi terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Senin (22/6/2020).
Permasalahan tersebut tidak menemui penyelesaian hingga akhirnya terjadi aksi saling ancam.
"Dengan dilandasi tidak adanya penyelesaian, mereka saling mengancam melalui HP," ujar Nana.
Ia mengatakan, anak buah John Kei lebih dulu melakukan penganiayaan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, sekitar pukul 11.30.
"Kelompok John Kei berjumlah lima sampai tujuh melakukan penganiayaan terhadap kelompok Nus Kei," kata Nana.
Akibat penganiayaan tersebut, jelas Nana, satu orang meninggal dunia usai dibacok. Sedangkan, seorang anak buah Nus Kei lainnya mengalami putus jari tangan.
"Korban ER meninggal dunia. Satu orang lain putus jari tangan, jari tangan putus berinisial AR," ujar dia.
Tak berselang lama setelah penganiayaan di Cengkareng, kelompok John Kei menuju perumahan Green Lake City di Cluster Australia.
Nana menuturkan, lokasi yang dituju kelompok John Kei merupakan kediaman Nus Kei.
Akan tetapi, saat itu Nus Kei sedang tidak berada di kediamannya. Hanya ada istri dan anak Nus Kei.
"Istri dan anak meninggalkan tempat, dan terjadi perusakan, pintu, ruang tamu dan kamar dilakukan 15 orang. Selain itu mereka juga merusak dua mobil milik Nus Kei," terang Nana.
Lantaran tidak menemukan orang yang dicari, kelompok John Kei meninggalkan lokasi.
"Mereka secara brutal merusak gerbang perumahan tersebut," tutur Nana. (TribunJakarta.com)