Keributan di Green Lake City

Nus Kei Buka Suara Soal Tanah yang Disoal John Kei, Bantah Dirinya dan Ponakan Dua Kelompok Berbeda

Nus Kei buka suara soal perkara tanah yang disoal John Kei hingga berujung penyerangan dua anak buah dan rumahnya di kluster Australia.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
YouTube TV One
Di pemakaman YDR, paman John Kei, Nus Kei mengaku sempat berharap sang keponakan bertobat. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nus Kei buka suara soal perkara tanah yang disoal John Kei hingga berujung penyerangan dua anak buah dan rumahnya di kluster Australia.

Perkara tanah memantik John Kei melibatkan anggotanya untuk menyerang Nus Kei disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana pada Senin (23/6/2020).

Dalam konferensi pers itu, John Kei dan anggota kelompoknya dihadirkan saat Kapolda merilis kasus penangkapan John dan dua peristiwa di Cengkareng dan Cipondoh.

Mulanya, Nana secara terperinci menjelaskan John Kei ditangkap berikut anggota kelompoknya perihal peristiwa pembacokan di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, jelang pertigaan ABC, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020).

John Kei dan kawan-kawan, menurut Nana, telah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain dan atau dengan terang-terangan dan dengan sengaja bersama-sama menggunakan kekerasan terhadp orang atau barang dan atau turut campur dalam perkumpulan yang bermaksud melakukan kejahatan atau dalam perserikatan lain yang dilarang oleh undang-undang.

Peristiwa di Cengkareng, Jakarta Barat, dan kluster Australia, Green Lake City, Cipondok, Tangerang, menurut Nana, terkait masalah pribadi John Kei dan Nus Kei.

Lebih lengkap soal peristiwa di Cengkareng baca: Drama Penangkapan John Kei Diawali Korban Tewas di Cengkareng, Hingga Perusakan Rumah Nus Kei.

Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus permufakatan jahat, penganiayaan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020). (inset) Petugas kepolisian berjaga-jaga usai olah tempat kejadian perkara di rumah kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus permufakatan jahat, penganiayaan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020). (inset) Petugas kepolisian berjaga-jaga usai olah tempat kejadian perkara di rumah kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN (Kolase TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Warta Kota/Nur Ichsan)

Baik John Kei dan Nus Kei sama-sama punya anak buah. John Kei mengerahkan anggotanya untuk memburu Nus Kei dan seorang anak buahnya ER alias YDR.

John Kei, sambung Nana dalam penjelasannya, merasa dikhianati oleh Nus Kei perihal uang hasil penjualan tanah.

"Ini terkait adanya ketidakpuasan antara pembagian uang penjualan tanah," ungkap Nana.

Lantaran tak adanya penyelesaian, kemudian kelompok Nus Kei dan John Kei saling ancam melalui ponsel.

Lalu muncullah peristiwa pembacokan dua orang di Cengkareng dan penyerangan rumah Nus Kei di Cipondoh.

"Motifnya terkait masalah internal terkait Nus Kei dan John Kei."

"Saudara John Kei merasa dikhianati terkait masalah pembagian uang yang tidak sampai, ini masih didalami," kata Kapolda lagi.

Ia memastikan Nus Kei dan John Kei masih saudara dan sama-sama bermarga Kei.

Polisi menunjukkan barang bukti hasil penangkapan kelompok John Kei saat dirilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
Polisi menunjukkan barang bukti hasil penangkapan kelompok John Kei saat dirilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Selesai konferensi pers tersebut, ada momen di mana John Kei begitu tenang meladeni obrolan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.

Soal ini selengkapnya baca: Paling Disorot, Ini Momen John Kei Tenang saat Ditanya Kapolda Metro Jaya Selesai Konpers

Nus Kei Jelaskan Soal Tanah

Nus Kei pun angkat bicara soal tanah yang menurut Kapolda menjadi alasan John Kei dan anggota kelompoknya terlibat pidana.

Ia menjelaskan banyak hal, tak hanya tanah tapi juga hubungannya selama ini dengan John Kei, selesai menguburkan anak buahnya, ER atau YDR, di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (23/6/2020).

ER tewas di tangan anak buah John Kei di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, menjelang pertigaan ABC, Minggu (21/6/2020) pukul 11.30 WIB.

Kembali ke soal tanah, kata Nus Kei, sudah tidak ada masalah lagi. Memang dulu pernah ada pekerjaan soal tanah di Kota Ambon, Maluku.

"Cuma karena memang tidak ada kesabaran dari ponakan saya. Akhirnya terjadi seperti kemarin," ujar Nus Kei dilansir TV One.

John Kei Merasa Dikhianati Karena Hasil Penjualan Tanah, Terkuak Kebiasaan Nus Kei Jarang Tersorot

Dalam kesempatan itu Nus Kei memastikan, tidak benar dirinya dan John Kei dianggap sebagai dua kelompok berbeda.

"Kami ini semua satu keluarga, satu darah, satu turunan. Salah besar kalau di sana orang bilang kami ini dua kelompok. Oh tidak. Kami bukan dua kelompok. Kami satu keluarga yang berselisih saja," beber dia.

Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR.
Paman John Kei, Nus Kei memberikan kesaksian di pemakaman rekannya berinisial YDR. (YouTube tvOneNews)

Hubungan Paman dan Keponakan

Nus Kei memastikan hubungannya dengan John Kei adalah hubungan keluarga, paman dengan keponakan.

"Dia ponakan, saya pamannya. Saya tidak ada masalah dengan beliau. Mungkin saya beliau yang punya masalah dengan saya," kata Nus Kei.

Ia mengaku komunikasinya agak mandek sejak John Kei keluar Nusakambangan setelah mendapat pembebasan bersyarat pada Desember tahun lalu.

Begitu juga sebaliknya, John Kei tidak menjalin komunikasi dengan pamannya itu.

"Beliau juga enggak ada komunikasi dengan saya setelah beliau keluar dari Nusakambarangan kalau enggak salah bulan Desember," ucap dia lagi.

Ia tak menyangka John Kei dan anggota kelompoknya menyerang anak buah dan merusak rumahnya di kluster Australia, Green Lake City.

Akibat renggangnya komunikasi, Nus Kei yang memposisikan diri sebagai orangtua dan paman, tak sekali dua kali mengutus orang.

Mereka yang diutus tak hanya teman-teman, tapi saudara, anggota keluarga satu kampung untuk menghubungi John Kei.

Terkuak Kebaikan Hati John Kei pada Warga, Ini Kisah Sukses Bangun Bisnis & 2 Usaha yang Dihindari

"Biar kami bisa bertemu. Biar apa yang menjadi masalah kami, bisa diselesakan bersama-sama," terang Nus Kei.

Iktikad itu beberapa kali sudah dilaksanakan Nus Kei namun sejak Desember tatap muka dengan John Kei tidak pernah ada.

Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus permufakatan jahat, penganiayaan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020). (inset) Petugas kepolisian berjaga-jaga usai olah tempat kejadian perkara di rumah kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus permufakatan jahat, penganiayaan dan pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Minggu (21/6/2020). (inset) Petugas kepolisian berjaga-jaga usai olah tempat kejadian perkara di rumah kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020). WARTA KOTA/NUR ICHSAN (Kolase TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Warta Kota/Nur Ichsan)

Peristiwa Cengkareng dan Cipondoh yang Terakhir

Soal dua peristiwa kemarin, Nus Kei tidak tahu karena dalam posisi diserang.

Ia berharap ke depan tidak ada lagi yang seperti itu dan peristiwa di Cengkareng dan rumahnya, kluster Australia menjadi yang terakhir.

"Semoga kemarin yang terakhir, kami kubur bersama-sama dengan ponakan saya yang sekarang kami kubur ini. Semoga ke depan tidak terulang lagi," kata dia.

Sebagai orangtua dan paman, Nus Kei akan menjamin komunikasi dengan John Kei akan selalu dibangun agar masalah selesai.

"Memang saya akan lakukan itu sampai kapanpun. Hari ini besok lusa dan seterusnya saya akan lakukan itu," ucap dia.

Sampai John Kei ditahan bersama-sama anggota kelompoknya, Nus Kei mengakui belum ada komunikasi lagi.

Bahkan, sejak peristiwa di Cengkareng dan Cipondoh pecah, sampai sebelum John Kei ditangkap polisi di rumahnya Tytyan Indah Utama, Nus Kei mengaku tak ada komunikasi.

Nus Kei berharap ke depan ada komunikasi dengan John Kei, sekalipun polisi menjadi perantaranya.

"Saya berharap sih mungkin satu waktu ya bisa aja, mungkin lewat pihak kepolisian," ucap dia.

Sebelum Peristiwa Berdarah Terjadi, Nus Kei Kerap Kirim Orang Temui John Kei: Biar Masalah Selesai

Sebelum menutup pembicaraan, Nus Kei kembali memastikan dirinya dan John Kei berkeluarga, hubungannya erat paman dan keponakan.

Ia memastikan hubungan keluarga ini akan diselesaikannya, karena terikat filsafat orang Kei.

"Kami orang Kei punya filsafat begini, ain ni ain, vu’ut ain mehe ngifun, manut ain mehe tilur. Kami ini satu kesatuan yang tidak bisa dilepas-pisahkan. Kami punya itu dan itu sangat mengikat kami," ucap dia.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved