Keributan di Green Lake City

Rumah Terpasang Garis Polisi, Nus Kei Singgung Hartanya yang Dirusak Anak Buah John Kei

Polisi menyebut sekitar 15 orang anak buah John Kei merusak rumah Nus Kei di no 52, kluster Australia, Green Lake City. Berapa total kerugiannya?

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
Warta Kota/Andika Panduwinata
Nus Kei keluar dari kompleks rumahnya di kluster Australia Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (23/6/2020). Dia akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan anggota kelompok John Kei di rumahnya pada Minggu (21/6/2020) siang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPONDOH - Polisi menyebut sekitar 15 orang anak buah John Kei merusak dan mengobrak-abrik rumah Nus Kei no 52, kluster Australia, Green Lake City.

Mereka yang terlibat perusakan di rumah Nus Kei di Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020) siang, sudah diangkut ke Polda Metro Jaya, malamnya. Termasuk John Kei.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana pada Senin (22/6/2020), mengatakan ada pesan John Kei di ponsel anggota kelompoknya untuk membunuh Nus Kei dan ER atau YDR.

YDR yang tewas karena luka bacok di Jalan Raya Kresek, jelang pertigaan ABC, Duri Kosambi, Cengkareng, sudah dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin sore.

Video amatir yang beredar sempat merekam obrolan Nus Kei dengan seseorang yang mendatangi rumahnya dalam kondisi berantakan, pascapenyerangan Minggu siang itu.

"Saya enggak mau memakai kekerasan, kita harus berubah, kita enggak mau begini terus," ucap Nus Kei saat itu kepada lawan bicaranya seorang pria bertopi.

Sisi Lain Nus Kei dan John Kei ke Orang Terdekat, Doa Sang Paman Buat Ponakan

Terdengar Nus Kei mengatakan, bahwa kasus penyerangan ini lebih karena ada masalah keluarga. Nus Kei tak lain paman, dan John Kei keponakan.

Rumah Nus Kei hancur. Pintu rumah dijebol, sejumlah kaca jendela pecah dilempar barbel, dan televisi yang tergantung pecah.

Nus Kei saat ditemui di depan kompleknya Cluster Australia, kawasan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang menuju Polda Metro Jaya, Selasa (23/6/2020).
Nus Kei saat ditemui di depan gerbang kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, sesaat hendak menuju Polda Metro Jaya, Selasa (23/6/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Bahkan, Ruang tamu dan kamar tidur diacak-acak para pelaku yang sempat menantang petugas keamanan kompleks saat mencoba menenangkan mereka di depan rumah Nus Kei.

Menurut informasi yang didapat, saat anggota kelompok John Kei menyerang Nus Kei tak berada di tempat. Kecuali istri dan anak-anaknya.

Tak hanya rumah dan isinya, anggota kelompok John Kei saat tak mendapati Nus Kei, turut merusak dua mobilnya, Mazda putih B 16 KEI dan Yaris B 8669 LJ.

Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.

Nus Kei pun angkat bicara soal kondisi rumahnya dua hari pascapenyerangan oleh anak buah John Kei, saat hendak menuju Polda Metro Jaya, Selasa (23/6/2020).

Nus Kei Buka Suara Soal Tanah yang Disoal John Kei, Bantah Dirinya dan Ponakan Dua Kelompok Berbeda

Paman John Kei ini tak sempat keluar dari dalam mobil, tapi sempat menjelaskan bagaimana kondisi rumahnya kepada wartawan di depan gerbang kluster Australia.

"Seisi rumah rusak. Belum bisa dihitung total kerugiannya. Pokoknya, banyaklah," terang Nus Kei.

Penjagaan di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, dipertebal menyusul penyerangan anggota kelompok John Kei ke rumah Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) siang. Foto diambil pada Selasa (23/6/2020).
Penjagaan di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, dipertebal menyusul penyerangan anggota kelompok John Kei ke rumah Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) siang. Foto diambil pada Selasa (23/6/2020). (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Nus Kei berharap, perusakan rumah dan penyerangan anak buahnya di Jalan Raya Kresek jelang pertigaan ABC, Duri Kosambi, Cengkareng, Minggu siang adalah yang terakhir.

"Ke depannya ya harus damailah. Kami ini kan masih saudara, satu keluarga, masih satu garis keturunan," sambung Nus Kei, lalu melanjutkan perjalanan ke Polda Metro Jaya.

Didatangi Banyak Tamu

Sudah dua tahun terakhir Nus Kei dan keluarganya tinggal di kluster Australia, Green Lake City, Kota Tangerang. Sehari-hari banyak tamu datang ke rumahnya.

"Tinggal di sini sekitar 2 tahunan. Sehari-harinya biasa saja, baik sama seperti yang lainnya," ujar Eduar, Ketua RW kluster Australia, Green Lake City, Selasa (23/6/2020).

Sampai saat ini rumah Nus Kei masih terpasang garis polisi. Ia dan keluarga tak terlihat di rumahnya sejak Senin.

"Enggak tahu ke mana," sambung dia.

Setiap harinya, kata Eduar, rumah Nus Kei selalu ramai dikunjungi teman-temannya sambil nyanyi-nyanyi. Bahkan sampai malam.

Drama Penangkapan John Kei, Diawali Korban Tewas di Cengkareng Hingga Perusakan Rumah Nus Kei

Sejak penyerangan Minggu siang, anggota sekuriti yang berjaga di kompleks kluster Australia, Green Lake City, dipertebal.

Pantauan di lokasi, selain anggota sekuriti bertambah dua kali lipat, polisi bersenjata pun ditempatkan di sana.

(Kiri) Petugas sekuriti terluka dan kakinya patah karena ditabrak saat menutup gerbang kluster Australia di Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/6/2020) siang. (Kanan) Sejumlah petugas sekuriti menjaga gerbang.
(Kiri) Petugas sekuriti terluka dan kakinya patah karena ditabrak saat menutup gerbang kluster Australia di Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/6/2020) siang. (Kanan) Sejumlah petugas sekuriti menjaga gerbang. (HO/Warta Kota)

"Kemarin-kemarin, tiap kluster dijaga 5 petugas, saat ini ditambah menjadi 10 anggota," ujar Syarufuddin kepada Warta Kota.

Ia membenarkan penjagaan kompleks dibantu oleh jajaran pihak kepolisian demi keamanan dan kenyamanan, terutama penghuni dan tamu.

"Kalau security kan dibekali hanya pentungan dan borgol saja. Sekarang ada bantuan polisi, ada senjata laras panjang untuk berjaga," ucap dia.

"Kalau rumah Nus Kei, kami melakukan patroli di sekitar kawasan tersebut," Syarifuddin menambahkan.

Dikenal Dermawan

Isman, petugas petugas keamanan di kluster Australia menilai Nus Kei sebagai pria baik hati.

"Dia di sini selalu bantu-bantu masyarakat," ujar Isman.

"Bulan puasa kemarin sering banget Nus Kei bagi- bagi sembako," ia melanjutkan.

Alasan Keamanan, Korban Penganiayaan Kelompok John Kei Langsung Tinggalkan Rumah Sakit

Danil, pengendara ojek online yang kerap kali mangkal di Green Lake City senada menilai Nus Kei.

Ia dan rekan-rekan pengendara ojek online sangat terbantu atas kedermawanan Nus Kei.

"Kemarin-kemarin ojol ramai banget ngantre dapat sembako dari dia."

"Sampai ke jalan-jalan bagi-bagi sembakonya," kata Danil.

Artikel ini disarikan dari berita TribunJakarta.com dan Warta Kota dengan topik: Kericuhan di Green Lake City

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved