Keributan di Green Lake City

Frangky Berharap Anak Buah John Kei Dihukum Setimpal

Frangky adalah korban luka dalam peristiwa pembacokan sadis di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (21/6/2020)

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Angke Rumotora alias Frangky (38) korban selamat dalam pembacokan antara kelompok John Kei dan Nus Kei. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Angke Rumotora alias Frangky (38) berharap pelaku pembacokan yang merupakan anak buah John Kei dihukum setimpal.

Frangky adalah korban luka dalam peristiwa pembacokan sadis di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (21/6/2020).

"Semuanya saya serahkan ke pihak berwajib sesuai dengan hukumannya," kata Frangky di lokasi rekonstruksi Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Rabu (24/6/2020).

Pembacokan yang dialami Frangky dan YCR (46) menjadi awal kericuhan di hari Minggu (21/6/2020) yang merembet ke rumah Nus Kei di Green Lake City, Tangerang dan berujung penangkapan John Kei beserta puluhan anak buahnya di Bekasi, Jawa Barat.

Namun, Frengky mengaku tak tahu apakah beberapa pelaku yang menyerangnya di jalan juga ikut terlibat penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City.

"Penyerangan disini, baru di Green Lake, saya belum tahu orang sama atau tidak," kata dia.

Adapun saat kejadian itu, Frangky berboncengan motor dengan YCR hendak ke rumah Nus Kei.

Namun, di tengah jalan dia dihadang oleh anak buah John Kei yang langsung menyerangnya.

Akibat insiden itu, Frangky kehilangan jari di tangan kirinya, sedangkan YCR tewas akibat luka bacok dan sempat dilindas mobil pelaku.

Frangky berhasil selamat setelah dia melarikan diri ke rumah warga.

Berlumuran darah

Dengan kondisi berlumuran darah dan jari tangan terputus, Angke Rumotora alias Frangky (38) lari ke rumah warga meminta pertolongan.

Dia terpaksa meninggalkan motornya dan rekannya YCR (46) yang kemudian tewas dibacok oleh anak buah John Kei.

Frangky adalah korban luka dalam insiden pembacokan sadis yang melibatkan kelompok John Kei dan Nus Lei di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (21/6/2020).

Dengan tangan kiri masih diperban, sambil menunggu rekonstruksi di lokasi kejadian, Frangky menceritakan detik-detik pembacokan sadis tersebut.

Diceritakannya, Minggu siang itu, dia berboncengan motor Yamaha N-MAX dengan YCR hendak ke rumah Nus Kei di Green Lake City, Cipondoh, Tangerang.

Namun, di Jalan Kresek Raya, mereka rupanya sudah dihadang oleh pelaku yang merupakan anak buah John Kei.

"Kalau penyerangan saya diatas motor sama beliau yang almarhum. Saya yang bawa motor," kata Frangky, Rabu (28/6/2020).

Frangky mengaku ada tiga orang yang menghadangnya yang langsung mengeluarkan senjata tajam hingga membuatnya terjatuh dari motor.

"Yang saya tahu disini dua, didepan sana satu," ucap dia.

Frangky sendiri mengaku mengenali pelaku. Namun, para pelaku seolah menyangkal bahwa diantara mereka saling mengenal.

"Kalau saya liat itu saya kenal tapi mereka menyangkal itu bukan mereka," ucapnya.

Cerita Angke Rumotora saat Dihadang Anak Buah John Kei, Kondisi Jari Terputus dan Berlumuran Darah

Detik-detik Anak Buah Nus Kei Tangkis Serangan Anak Buah John Kei, Sempat Teriak Lari Om

Hasil Rekonstruksi: Sebanyak 14 Adegan Pemufakatan Jahat Dilakukan Kelompok John Kei

Jari Dipotong

Akibat pembacokan sadis itu, Frangky harus kehilangan jari tangan kirinya lantaran dibacok para pelaku.

"Saya lihat mereka potong dari depan saya, saya kena bacok di tangan dua kali di kepala satu kali disini (dada) satu kali. Pas saya sudah jatuh baru mereka potong," bebernya.

Usai dibacok berkali-kali, Frangky yang berlumuran darah menyelamatkan diri ke rumah warga. 

Dia mengaku sudah tak mengetahui bagaimana keadaan YCR lantaran menyelamatkan dirinya.

Sekira 15 menit kemudian barulah dia menghubungi rekannya untuk meminta tolong, termasuk membawa YCR ke rumah sakit, sayang nyawa rekannya itu tak tertolong.

"Itu belum sempat 15 sampai 20 menit lah saya masih lari muter ke belakang muter baru telepon," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved