Sisi Lain Metropolitan
Kisah Gloria, Perjuangan Hidup Sang Perias Jenazah Gratis di Jakarta
Selepas kepergian suami untuk selama-lamanya pada tahun 2018, jalan hidup Gloria Elsa Hutasoit (37) berubah. Ia menjadi perias jenazah gratis.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Bukan Pekerjaan Sepele

Merias jenazah bukan pekerjaan yang mudah. Selain harus menguasai teknik merias, ia juga harus mempersiapkan kesehatan mental.
Sebab, perias jenazah, menuntut Gloria melihat banyak orang yang meninggal karena berbagai latar belakang.
Mulai dari serangan jantung, bunuh diri karena depresi, disantet, meninggal saat melahirkan dan lain-lain.
Gloria pun harus mengetahuhi latar belakang kematian seseorang itu. Sebab, ia harus mempersiapkan peralatan rias terlebih dahulu sebelum berangkat ke lokasi.
Penanganan jenazah berbeda sesuai riwayat penyakitnya. Misalnya saja, bila terkena serangan jantung wajah akan berwarna lebih gelap, penyakit liver berwarna kuning, penyakit gula lebih kemerahan, dan kanker lebih kulit akan lebih terasa kering.
Gloria memiliki teknik sendiri untuk menanganinya. Dari sekian banyak warna yang berbeda, ia berusaha membuat warna kulit jenazah seperti kondisi normal lagi.
Gloria mengaku kondisi psikisnya terganggu karena pekerjaannya merias orang tak bernyawa.
Ia terkadang merasa takut ajal tiba-tiba menjemputnya. Gloria suka bertanya-tanya kapan Tuhan akan mencabut nyawanya.
Sejak Desember, ia mengaku mengalami anxiety yaitu perasaan cemas yang cukup kuat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Orang banyak salah kaprah, mereka kalau berbicara perias adalah pekerjaan yang sepele. Menurut saya enggak, itu susah. Saya selalu bilang kamu terlahir indigo atau tidak kamu akan menjadi orang yang sensitif. Hidup kamu akan berubah," katanya.
• Kecamatan Duren Sawit Jadi Juara Pertama Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Timur
• Kaget Tiba-tiba Diusir Baim Wong, Ojol Ini Curhat Sampai Hampir Menangis: Keluarga Saya Menunggu Pak
• Kabar Gembira! Pejalan Kaki Boleh Berolahraga di 32 Lokasi CFD Jakarta, Sudirman-Thamrin Ditiadakan
Kendati demikian, orang-orang yang memanggilnya merasa puas dengan jasa riasnya. Gloria pun merasa senang dengan apa yang ia kerjakan selama ini.
"Puji Tuhan, semua orang yang memanggil saya puas dengan kerja saya menangani jenazah. Saat mereka berpulang itu, semuanya terlihat cantik. Keluarganya sampai shock karena untuk ukuran orang meninggal make up saya tuh termasuk yang luar biasa," pungkasnya.