Sisi Lain Metropolitan

Pernah Rias Jenazah yang Wafat Usai Melahirkan, Gloria Alami Hal Ini: Pengalaman yang Tak Terlupakan

Kemampuan merias didapatnya juga saat ia masih remaja. Saat itu, Gloria memang senang merias orang. Ia belajar merias secara otodidak.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Gloria Elsa, dengan peralatan make up untuk merias jenazah di kediamannya, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020). 

Kemampuan merias didapatnya juga saat ia masih remaja. Saat itu, Gloria memang senang merias orang. Ia belajar merias secara otodidak dan belajar di salon-salon kecil.

Sebelum menjadi perias jenazah, ia sudah kerapkali merias orang.

Baru pada tahun 2017, ia memberanikan diri merias jenazah saudara dan keluarga terdekatnya. Namun, Gloria hanya sekadar membantu saja bukan sebagai seorang profesional.

Ia awalnya seorang ibu rumah tangga sedangkan suaminya bekerja sebagai seorang fotografer.

Malang menimpa keluarga mereka ketika pada tahun 2018, Elco meninggal akibat penyakit yang dideritanya.

Tekad Gloria untuk menjadi perias jenazah profesional memuncak. Panggilan hidupnya berubah begitu sang ajal menjemput Elco untuk selama-lamanya.

Sejak itu, tidak hanya sekadar bantu-bantu merias, ia benar-benar mulai menekuni pekerjaannya.

"Dia sakit gula terus mengalami kebutaan akhirnya terkena gagal ginjal sampai meninggal. Ketika kehilangan penglihatannya artinya dia juga kehilangan harapan hidup. Saat-saat itu lah justru banyak orang yang menolong hidup saya, saudara-saudara, teman-teman, keluarga, bahkan orang yang enggak saya kenal. Jadi, saya ingin bayar utang budi sama tuhan. Caranya ya dengan menjadi perias jenazah," ceritanya di kediamannya di kawasan Condet, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020).

Gloria Elsa, dengan peralatan make up untuk merias jenazah di kediamannya, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020).
Gloria Elsa, dengan peralatan make up untuk merias jenazah di kediamannya, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Memulai menjadi perias jenazah tidak selalu berjalan mulus. Tidak jarang ia keliru dalam menanganinya.

Ia terus belajar bagaimana cara merias jenazah dengan benar. Sampai akhirnya Gloria menemukan formula sendiri cara untuk merias jenazah.

"Ketika kita meninggal, kan mau bertemu dengan Tuhan. Jadi kamu siap menghadap dalam keadaan (penampilan) terbaikmu," ungkapnya.

Gratis

Gloria Elsa, dengan peralatan make up untuk merias jenazah di kediamannya, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020).
Gloria Elsa, dengan peralatan make up untuk merias jenazah di kediamannya, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Jakarta Timur pada Jumat (26/6/2020). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Di setiap panggilan merias jenazah, Gloria tidak pernah memasang tarif. Ia ikhlas ketika pekerjaannya cukup dihargai dengan ucapan terimakasih.

Itu cara Gloria membalas budi kepada kebaikan sang pencipta yang menolong mengurus jenazah suaminya melalui orang-orang di sekelilingnya.

Namun, ada saja orang yang membayar jasanya sebagai tanda terimakasih.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved