Karyawati Rumah Sakit Dirampok di Angkot
Polisi Buru Sopir Angkot Kawanan Rampok yang Menyasar Bidan dan Perawat di Depok
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah, menjelaskan bahwa pihaknya masih memburu satu pelaku lainnya berinisial S.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
Dari penangkapan pelaku, Azis mengatakan pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa anting, gelang, serta handphone milik korban.
Tak hanya itu, ada juga sebuah gunting yang diamankan, yang dijadikan alat pelaku untuk mengancam korbannya.
Terakhir, Azis berujar para pelaku terancam dijerat Pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman kurungan penjara diatas lima tahun.
"Terhadap pelaku kita sangkakan dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara," ujarnya.
Dishub Depok minta BPTJ berikan perhatian khusus
Kasus perampokan bidan dan perawat di Kota Depok, Jawa Barat, masih terus berlanjut.
Kali ini, giliran Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Depok, Marbudi, yang angkat suara terkait peristiwa tersebut.
Diwartakan sebelumnya, korban atas nama Susilawati dan Riasudi menjadi sasaran perampok dalam angkutan kota (Angkot) nomor 41 jurusan Kampung Rambutan - Citeureup.
Dikonfirmasi wartawan, Marbudi menuturkan peristiwa ini harusnya menjadi perhatian khusus Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
“Kejadian yang kemarin di Jalan Raya Bogor, angkutan yang menjadi lokasi perampokannya merupakan lintas kota, ini kewenangan BPTJ,” ujar Marbudi dikonfirmasi wartawan, Rabu (24/6/2020).
Lanjut Marbudi, dari kasus tersebut, kelaikan angkutan umum yang ada saat ini juga menjadi perhatian oleh pihaknya.
Menurutnya, banyak angkutan umum yang kondisinya memprihatinkan dan tidak laik jalan.
“Secara kasat mata, angkutan kota banyak sekali yang tidak laik jalan, apalagi angkutan lintas kota yang menjadi kewenangannya BPTJ,” jelas Budi.
Terakhir, Marbudi berujar pihaknya telah menyurati BPTJ agar melakukan evaluasi angkutan umum, demi kenyamanan dan keamanan penumpang.
“Kami lagi mengajukan supaya angkutan kota ini mesti diperbaiki dan evaluasi,” pungkasnya. (*)