Gara-gara Tak Puas Usai Tagih Utang Rp 2,1 Juta, Pria Ini Lakukan Perbuatan Sadis ke Gadis di Jambi
Sawabi (30) warga RT 03, Kelurahan Sukasari datang ke rumah seorang pria untuk menagih utang.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Sawabi (30) warga RT 03, Kelurahan Sukasari datang ke rumah seorang pria untuk menagih utang.
Sampai di rumah tersebut, Sawabi tak menemukan pria yang dicarinya dan hanya bertemu anak pria tersebut.
Dilansir dari TribunJambi, Sawabi sempat menanyakan keberadaan pria tersebut kepada anaknya yang berinisial M (16).
Namun saat itu, siswi SMP di Sarolangun ini mengaku tak mengetahui keberadaan ayahnya.
Rupanya saat itu, M hendak pergi ke rumah temannya bernama Noufal di RT 09 Sukasari untuk belajar kelompok.
Teman-temannya juga sudah berada di rumah Noufal menunggu M.
Tak lama kemudian sekira pukul 15:00 WIB, M mendapat WhatsApp dari teman-temannya yang bertanya keberadaannya.
• Minta Izin Beli Mobil Baru, Raffi Ahmad Malah Kena Semprot Nagita Slavina: Beli Mulu, Nabung Kali!
Pesan itu sempat dibaca oleh M namun tak dijawab.
Karena tak kunjung menjawab sampai pukul 17:00 WIB, teman-teman M melanjutkan kegiatan belajar kelompok tersebut.
Tak datang ke rumah Noufal, M juga belum pulang ke rumah sampai sore hari.
Hal itu sontak membuat keluarga M panik dan mencari keberadaannya.
Namun, orangtua dan paman M harus menerima kenyataan pahit kala warga menemukan M sudah tak bernyawa di kebun karet, Rabu (15/4/2020).
Apa yang terjadi pada M?
Ingat saat Sawabi datang ke rumah M dan bertanya keberadaan ayahnya?
• Tak Ingin Terbang Karena Pujian, Baim Wong Juga Akui Tak Ingin Terpuruk Karena Hinaan
Rupanya Sawabi membuntuti M yang saat itu sedang menuju rumah teman-temannya untuk belajar kelompok.
Sampai di kawasan kebun karet, Sawabi yang geram memaksa M untuk mencari dimana ayahnya.
Hingga akhirnya M gelap mata merampas HP dan memperkosa gadis malang itu lalu membunuhnya.
Jenazah M ditemukan warga dalam kondisi setengah telanjang berlumur darah.
Warga dan keluarga yang menyusuri jalan mencari M sempat menemukan jilbab gadis tersebut.

Tak jauh dari tempat jilbab ditemukan, mereka juga menemukan sepatu kanan milik M.
Di jilbab itu, mereka menemukan ada bekas robekan karena senjata tajam.
Ayah M berutang
Sawabi rupanya kesal karena ayah M tak juga membayar utang padanya.
Hingga akhirnya ia gelap mata malah membunuh M yang sejatinya tak mempunyai masalahnya dengannya.
"Gak ada niat mau bunuh anaknya, saya sangat menyesal," kata Sawabi, Rabu (1/7/2020).
Ayah M punya utang narkoba sebesar Rp 2,1 juta. Ayahnya juga pengguna dan pengedar sabu.
• Gandung Sujud & Peluk Erat saat Ketemu Baim Wong setelah 5 Hari Naik Sepeda dari Klaten-Jakarta
"Pokonyo dio hutang narkoba (sabu), dio janji bayar sore, malam dak jugo, sudah 4 hari aku nunggu, akhirnyo aku ditelpon bos, aku nyari dio dak timbul- timbul," katanya.
Sawabi ditangkap di rumahnya di RT 03 Kelurahan Sukasari Kabupaten Sarolangun setelah mendapatkan petunjuk dari kurang lebih 15 saksi.
Pria yang masih satu kelurahan dengan korban ini ditangkap tanpa adanya perlawanan.
Dari keterangan saksi itu juga mengarah pada tersangka yang juga target pelaku penyalahgunaan narkoba.
Setelah diamankan, pelaku yang merupakan residivis pencurian dengan kekerasan (Curat) ini mengaku sudah melakukan pembunuhan kepada korban, anak temannya sendiri yang berhutang kepadanya.
Follow juga:
Kapolres AKBP Deny Heryanto mengatakan, M saat itu tak hanya berniat kerja kelompok, ia juga berencana membuat masker untuk dijual.
"Ia berinisiatif dalam belajar kelompok itu membuat masker bersama temannya untuk dijual, karena lagi Covid-19," katanya, Rabu (1/7/2020).
Dalam TKP, Kapolres menyebut, pelaku tidaklah sendirian.
Saat itu, memang ada dua orang tetapi belum diketahui perannya.
• Raut Wajah Zuraida Hanum Disoraki Penonton Sidang, Anak Jamaluddin Nangis Puas Dengar Putusan Hakim
Dari keterangan, memang ada temannya, namun untuk menetapkan tersangka harus dilengkapi alat bukti.
"Sementara sebagai saksi, baru satu orang tersangka," ujarnya.
Atas hal tersebut kapolres menghimbau kepada masyarakat agar menjauhi lebih memperhatikan anak-anaknya.
Jauhi hal yang tidak diinginkan terlebih dalam situasi pandemi saat sekarang.
(TribunJakarta/TribunJambi)