Gaji Dipotong, Eks Persija Bongkar Tabungan Untuk Bertahan Hidup

selama kompetisi dihentikan ia hanya mengandalkan gaji dari pihak klub yang dibayar sebesar 25 persen untuk bertahan hidup

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Muhammad Zulfikar
Thinkstockphotos.com Via Kompas.com
Ilustrasi gaji 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kiper tim Liga 2 Sulut United, Rizky Darmawan mengaku senang dengan adanya keputusan terbaru dari PSSI perihal aturan pemberian gaji kepada pemain dan pelatih di Liga 2.

PSSI memang sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terbaru untuk melanjutkan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2, pada bulan Oktober 2020.

Dalam SK terbaru PSSI, salah satu poin dalam isi surat tersebut berisikan tentang pembahasan perubahan nilai kontrak Liga 1 dengan kisaran 50 persen.

Sementara, tim Liga 2 meimimal mendapatkan sebesar 60 persen atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional (UMR) di daerah klubnya masing-masing.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding pada saat kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 dihentikan force majeure akibat pandemi Covid-19.

PSSI mempersilahkan tim kontestan Liga 1 dan Liga 2 memberikan gaji sebesar 25 persen pada bulan Maret sampai Juni 2020.

Kiper yang akrab disapa Tompel itu mengatakan, adanya aturan terbaru dari PSSI membawa angin segar bagi dirinya serta teman-teman lainnya di Liga 2.

Sebab, selama kompetisi dihentikan ia hanya mengandalkan gaji dari pihak klub yang dibayar sebesar 25 persen untuk bertahan hidup.

"Iya, kalau kemungkinan 60 persen sudah alhamdulillah sekali. Tapi perlu diingat, ga semua pemain kan mempunyai nilai sama di kontraknya," kata Rizky kepada TribunJakarta.

PSSI Keluarkan SK Terbaru, APPI Soroti Nominal Gaji Pemain

Andritany Cs Masih Terima Gaji 25 Persen, Manajemen Klub Segera Komunikasikan ke Pemain

Tak jarang, kiper berusia 26 tahun itu harus merogoh tabungan pribadinya untuk memberikan makan kepada keluarganya.

Menurut Rizky, pendapatannya saat ini sangat mencukupi dan tidak sebanding jika harus disandingkan dengan para pemain di Liga 1.

Sebab, perbedaan nilai kontrak antara tim Liga 1 dan Liga 2 sangat jomplang dan terpaut jauh.

"Perlu diketahui juga, memang kontrak kami di Liga 2 tidak sama dengan kontrak di Liga 1," tegasnya.

"Kasarnya bisa dibilang gaji 100 persen Liga 2 aja ga seberapanya pemain Liga 1. Makanya jauh lah kalau dibandingin," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved