Lepas Jenazah Pelda Rama yang Gugur di Kongo, Panglima: Keluarga Besar TNI Berduka
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri pelepasan jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi yang gugur akibat serangan milisi bersenjata.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Katanya kemarin bulan delapan (Agustus) mau pulang, tapi karena Covid-19 tak bisa. Jadi bulan sembilan ambil cuti gelombang kedua. Saya bilang bisa pulang ya, dijawabnya iya. Kalau bisa pulang, pulang lah dulu."
"Rupanya Allah berkehendak lain ya. Pulangnya lebih cepat," terang Anita seraya menangis.
Anita dan Wahyudi memiliki tiga orang anak, dua perempuan dan satu laki-laki.
Anak pertama kelas II SD, anak kedua masih TK dan yang terakhir masih berusia 4 tahun.
Rencana membangun rumah Mereka selama ini tinggal di rumah orang tuanya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung.
Sedangkan rumah mereka masih dalam tahap pembangunan.
"Rumah kami sedang di bangun di kilometer 2 di Jalan Garuda Sakti ini juga. Rencananya kalau dia udah pulang kita bangun rumah lagi," beber Anita.
Jenazah belum datang
Anita mengatakan, suaminya itu lahir di Dolok Sinumbah 1983. Wahyudi anak ketiga dari empat bersaudara.
Orangtua dan saudara-saudara Wahyudi berada di Sumatera Utara (Sumut).
"Orangtua ibu masih ada sekarang di Siantar. Bapaknya udah meninggal," sebut Anita.
• Terekam CCTV, Maling Gasak Motor Driver Ojek Online di Depan Rumah Ibadah Kawasan Pancoran
• Cuma Butuh 2 Jam Akun IG Pulih Usai Diretas, Nikita Mirzani Murka: Gue Akan Buat Perhitungan!
Dia menambahkan, keluarga suaminya yang di Sumut akan datang ke rumah duka.
"Mereka akan datang ke sini (Kampar). Tapi kan jenazahnya belum datang, kami masih nunggu. Kalau bisa ya kita ingin secepatnya dipulangkan," pungkas Anita.
Diberitakan sebelumnya, seorang prajurit TNI AD Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi gugur saat menjalankan misi perdamaian dibagian timur Republik Demokratik Kongo.
Prajurit tersebut diketahui berdinas di Kota Pekanbaru, Riau.