BPBD DKI Mulai Antisipasi Kekeringan Seiiring Datangnya Musim Kemarau
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Insaf mengatakan antisipasi tahap awal berupa pemantauan dan identifikasi wilayah rawan
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengantisipasi kekeringan seiring datangnya musim kemarau.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Insaf mengatakan antisipasi tahap awal berupa pemantauan dan identifikasi wilayah rawan kekeringan.
"Antisipasi kekeringan tahun ini kami melakukan pemantauan di wilayah DKI Jakarta. Apakah ada wilayah yang terdampak kekeringan atau tidak," kata Insaf saat dikonfirmasi, Minggu (5/7/2020).
Dari hasil pemantauan hingga kini, BPBD DKI belum menemukan wilayah di Jakarta yang terdampak kekeringan dan butuh bantuan air.
Namun pihaknya tetap berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peringatan dini kekeringan di Jakarta.
"Apabila BMKG mengeluarkan peringatan dini, BPBD akan sosialisasikan kepada masyarakat dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk antisipasi," ujarnya.
• Belanja Sepatu di Payless Bisa Dapat Potongan Harga Hingga 70 Persen
• Jangan Sembarangan Beli Akun Netflix dan Spotify dari Penjual Tak Resmi, ini Bahayanya
Meski belum ada wilayah terdampak kekeringan, warga diimbau waspada karena puncak kemarau diperkirakan tiba bulan Agustus nanti.
Merujuk data BMKG, Insaf menuturkan periode hari tanpa hujan di Jakarta berkisar dari sangat pendek yakni rentan 1-5 hari, hingga panjang 21-30 hari.
"Untuk wilayah yang berada di kategori hari tanpa hujan panjang ada di Ciganjur (Jakarta Selatan) dan Teluk Gong (Jakarta Utara)," tuturnya.