Buronan Pembobol Kas BNI Tertangkap

Menkumham Sebut Ada Upaya yang Meminta Serbia Untuk Tidak Pulangkan Maria Pauline ke Indonesia

Eropa disebut-sebut sempat melakukan diplomasi dengan Serbia untuk tidak mengekstradisi Maria Pauline Lumowa ke Indonesia.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Maria Pauline Lumowa telah mendarat di Indonesia melalui Gedung VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (9/7/2020) sekira pukul 11.00 WIB. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Eropa disebut-sebut sempat melakukan diplomasi dengan Serbia untuk tidak mengekstradisi Maria Pauline Lumowa ke Indonesia.

Fakta tersebut ditekankan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly saat kembali ke Indonesia usai menjemput Maria dari Serbia, Kamis (9/7/2020).

"Dalam proses penjemputan Maria Pauline ini, kita melalui beberapa tahap-tahapan hukum yang cukup panjang, karena ada beberapa hal yang terjadi," kata Yasona di VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Seperti, Eropa yang melakukan diplomasi dengan Pemerintah Serbia agar Maria tidak diekstradisi ke Indonesia," imbuhnya.

Ia mengatakan, ada beberapa kendala lainnya sehingga ekstradisi Maria sempat terhambat satu tahun setelah penangkapannya pada tanggp 16 Juli 2019.

Contohnya, dugaan ada praktik suap dari pengacara Maria oleh pemerintah Serbia.

"Tapi Pemerintah Serbia tetap komitmen dan puncaknya pertemuan kita dengan Presiden Serbia, hingga kita bisa membawa Maria ke Indonesia," ucap Yasonna.

Yasonna juga menyebutkan, dalam proses penjemputan buronan pembobol BNI ini, juga melalui proses yang panjang.

Mengingat Indonesia belum punya perjanjian ekstradisi dengan Pemerintah Serbia.

"Prosesnya cukup panjang, dan kita ikuti itu, terlebih kita belum punya perjanjian dengan Pemerintah Serbia, tapi dengan pendekatan dan koordinasi yang baik, akhirnya kita berhasil membawa yang bersangkutan ke Indonesia," ujar Yasonna.

Maria sendiri merupakan satu dari beberapa tersangka pembobolan kas Bank BNI cabang Kebayoran Baru melalui kredit fiktif pada tahun 2003 silam.

Setelah buron sekira 17 tahun, akhirnya Maria berhasil dicokok NCB Interpol Serbia di Banda Internasional Nikolas Tesla pada 16 Juli 2019.

Maria Pauline Lumowa sendiri telah mendarat di VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (9/7/2020) sekira pukul 11.00 WIB.

Dari pantauan di lapangan, Maria berhasil mendarat di VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan pengawalan berlapis dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Ia datang bersamaan dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly yang langsung masuk ke ruang VIP terlebih dahulu.

Pengawalan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pun terpantau dikawal ketat dari unsur Polri, TNI, AVSEC, dan PT. Angkasa Pura II.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved