Menghargai Uang saat Jadi Penjual Kelapa, Mpok Atiek: Ke Dokter Kecantikan Mahal, Mending Beli Beras

TRIBUNJAKARTA.COM - Komedian senior Mpok Atiek memiliki cara tersendiri bertahan di tengah pandemi virus corona dan masa tua.

Mpok Atiek mencoba peruntungan di bisnis kelapa setelah cukup lama tak mendapat pekerjaan di dunia hiburan, walau keuntungan yang didapat tak lebih besar ketika masih aktif sebagai artis, Mpok Atiek jadi belajar menghargai uang.

"Hikmahnya banyak banget, yang tadinya nyari duit gampang sekarang, maaf, Rp 5.000 atau Rp 10.000 dari dagang kelapa itu kita punguti. Tapi, hikmahnya jadi menghargai uang," kata Mpok Atiek seperti dikutip Kompas.com dari video Cumicumi, Kamis (9/7/2020).

Perjalanan usahanya ini juga tak selalu berjalan mulus.

Usaha bisnis kelapa Mpok Atiek sempat terdampak pandemi sehingga ia terpaksa harus menghentikan beberapa karyawannya.

Omzet pendapatan Mpok Atiek juga mengalami penurunan, efek domino dari pandemi Covid-19.

"(Omzet) minimal Rp 20-25 juta per hari, sekarang cuma Rp 2-3 juta. Tapi, sekarang sudah mendingan sih udah 10-an (juta) lebihlah," kata Mpok Atiek.

Berbisnis dan menjalani gaya hidup sederhana merupakan pilihan yang diambil oleh Mpok Atiek untuk masa tuanya.

Walaupun demikian, pemilik nama asli Atiq Riwayaty ini tetap bersyukur dengan keadaan saat ini.

"Hidup pas-pasan makan juga Alhamdulillah karena kan balik lagi enggak ada gaji, enggak ada pensiun, makanya kita harus prepare dari jauh-jauh," kata Mpok Atiek.

Ia sudah lama memutuskan untuk mengurangi biaya-biaya untuk perawatan kecantikan seperti pergi ke dokter atau salon.

"Kayak ke dokter kecantikan sejak virus corona enggak pernah ke dokter kecantikan. Ya kan mahal, mendingan beli beras," tuturnya.

Selain itu, Mpok Atiek juga memiliki caranya sendiri dalam menghadapi pandemi virus corona.

Ia selalu membawa surat hasil tes virus corona yang menyatakan dirinya negatif ketika sedang bepergian di luar rumah.

"Alhamdulillah Mpok sudah tes Covid-19 dan Alhamdulillah juga sudah negatif jadi dibawa-bawa nih suratnya takut kalau pas kebetulan namanya nenek-nenek demam mau masuk ke mana, tiba-tiba suhunya 38 derajat celcius, tiba-tiba dibawa ke Wisma Atlet kan seram," kata Mpok Atiek.