Pasangan Gay Kepergok Mesum di Tempat Suci Bali: Kabur Tinggalkan Motor, Minyak Pelicin Disita

GU dan INS, pasangan sesama jenis kepergok sedang mesum di tempat suci di Bali. Mereka ketahuan oleh dua pemancing.

Tribunnews.com/Net
Ilustrasi Gay 

TRIBUNJAKARTA.COM - GU dan INS, pasangan sesama jenis kepergok sedang mesum di tempat suci di Bali.

Aksi mesum itu berujung pada penangkapan keduanya oleh kepolisian pada Kamis (9/7/2020) sore.

Keduanya telah mengakui aksi bejat yang dilakukannya di tempat suci Pancoran Beji, Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Mereka ketahuan sedang berbuat mesum oleh dua pemancing di kawasan tersebut.

"Ditangkap karena diduga melakukan hubungan intim sesama jenis di tempat suci di Beji," ujar Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja, saat dihubungi, Jumat (10/7/2020).

Sudyatmaja menjelaskan, awalnya ada dua warga yang sedang memancing di sekitar lokasi kejadian pada Selasa (7/7/2020).

Kedua pemancing ini kemudian memergoki dua laki-laki sedang berhubungan intim di tempat tersebut.

Saat didekati, keduanya kabur dan meninggalkan sepeda motornya.

Kasus tersebut lantas dilaporkan ke pihak kepolisian.

Dari sepeda motor tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengetahui identitas pelaku.

Pada Kamis sore keduanya ditangkap di wilayah Denpasar.

Sita Kondom dan Minyak Pelicin

Dari pemeriksaan di Mapolsek Ubud untuk diinterogasi, kedua pelaku mengakui perbuatannya.

Polisi juga menyita barang bukti berupa dua unit sepeda motor, kondom bekas pakai, dan minyak pelicin.

Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 281 KUHP dengan ancaman penjara dua tahun. Sudyatmaja menambahkan, pihak desa akan menggelar pecaruan.

Ilustrasi penyuka sesama jenis.
Ilustrasi penyuka sesama jenis. (www.suarakita.org)

Warga Gelar Upacara

Polisi berhasil menangkap dua pria yang diduga berhubungan intim di tempat suci Pancoran Beji, Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, Kamis (9/7/2020).

Menurut Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja, penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi menyelidiki sepeda motor pelaku yang ditinggal kabur setelah tepergok warga.

"Ditangkap karena diduga melakukan hubungan intim sesama jenis di tempat suci di Beji," ujarnya, saat dihubungi, Jumat (10/7/2020).

Sudyatmana menambahkan, warga di sekitar tempat suci Pancoran Beji, diketahui menggelar upacara pecaruan atau penyucian pasca-kejadian tersebut.

Kronologi

Sementara itu, Sudyatmaja menjelaskan, perbuatan pasangan sesama jenis itu dipergoki warga yang sedang memancing.

Namun, kedua pria tersebut langsung kabur dan meninggalkan sepeda motor mereka saat akan didatangi warga.

Warga pun segera melaporkan kejadian tersebut.

Setelah diselidiki, polisi berhasil melacak identitas kedua pelaku dari sepeda motor milik pelaku.

Keduanya lalu ditangkap pada Kamis sore di wilayah Denpasar. Polisi juga turut mengamankan sejumlah barang bukti, antara alain dua unit sepeda motor, kondom bekas pakai, dan minyak pelicin.

Saat diamankan, kepada polisi mereka mengakui perbuatannya.

Saat ini keduanya sudah ditetapkan tersangka.

Atas perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 281 KUHP dengan ancaman dua tahun penjara.

Peristiwa Serupa

Belasan Gay Mandi Bareng di Bogor

Lokasi pemandian air panas tempat 16 pria penyuka sesama jenis atau Gay di Parung, Kabupaten Bogor disegel petugas.
Lokasi pemandian air panas tempat 16 pria penyuka sesama jenis atau Gay di Parung, Kabupaten Bogor disegel petugas. (Istimewa/Satpol PP Kecamatan Parung)

Sebanyak 16 pria diduga penyuka sesama jenis atau gay diamankan Satpol PP di lokasi wisata pemandian air panas Gunung Panjang di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (19/4/2020) dini hari.

Mereka diduga berasal dari satu komunitas penyuka sesama jenis.

Belasan pria gay itu masuk melalui jalan pintas menuju lokasi wisata.

Aktivitas belasan pria gay yang mandi bareng itu terbongkar lewat laporan warga yang curiga ada kegiatan pada malam hari saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Apalagi belasan pria itu berkerumun serta adanya data penambahan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Satpol PP pun bergerak dengan menggerebek lokasi pemandian tersebut.

"Jadi itu saat tugas di titik check point (PSBB) ada pengaduan dari masyarakat, makanya Satpol-PP beserta camat langsung ke lokasi. Ternyata benar (gay) karena ada berapa pasang. Kejadiannya dini hari, pada saat check point ada kumpulan-kumpulan gitu akhirnya didatengin," ungkapbKepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol-PP, Ruslan ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.

Dikirim Video Mesum Suami dan Selingkuhan, Istri PNS Ini Berlinang Air Mata: Mereka Sengaja

Wisatawan yang diamankan tersebut berjumlah 16 orang yang diduga adalah kaum gay dari Jakarta dan Tangerang.

Hal itu diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa konten video di smartphone berisi penyuka sesama jenis.

Selain itu, adanya pengakuan dari mereka telah melakukan aktivitas yang kurang pantas di lokasi wisata pemandian.

"Iya dan sudah didata, mereka berasal dari Jakarta dan Tangerang," ungkapnya.

Ada Bukti Video

Belasan lelaki yang diduga gay diamankan di Kantor Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020).
Belasan lelaki yang diduga gay diamankan di Kantor Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020). (Kompas.com/istimewa)

Senada, Camat Parung, Yudi Santosa mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan diduga kuat mereka adalah satu komunitas penyuka sesama jenis atau gay.

Pengakuan mereka membuktikan sering melakukan kegiatan komunitasnya di tempat-tempat tertentu seperti di lokasi pemandian.

"Itu dibuktikan dengan konten video dalam hp mereka dan jawaban dari pertanyaan yang diajukan," kata Yudi.

Yudi mengatakan, untuk menghindari tindakan amarah masyarakat kepada mereka, petugas kecamatan dan Satpol-PP langsung membawa 16 laki-laki itu ke kantor untuk diadakan pemeriksaan serta pendataan pembuatan BAP.

Remaja Kepergok Mesum Berbuat Mesum di Tengah Hutan, Beralaskan Sarung, Dilakukan Siang Bolong

"Surat pernyataan perjanjian dan diancam apabila suatu waktu kembali ke lokasi khususnya di wilayah Parung. Apabila mengulangi akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

"Sebanyak 16 orang itu sudah dipulangkan setelah membuat surat pernyataan," imbuh Yudi.

Asal Komunitas Gay

Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol-PP Kabupaten Bogor, Ruslan, mengatakan, para pria tersebut mengaku warga Jakarta dan Tangerang. "Iya dan sudah didata, mereka berasal dari Jakarta dan Tangerang," ungkapnya.

Sementara itu, Ruslan menjelaskan, penggerebekan itu dilakukan setelah ada keresahan warga Bogor di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut warga, sering ada aktivitas mencurigakan di lokasi pemandian tersebut, pada malam hari.

"Jadi itu saat tugas di titik check point (PSBB) ada pengaduan dari masyarakat, makanya Satpol-PP beserta camat langsung ke lokasi. Ternyata benar (gay) karena ada berapa pasang. Kejadiannya dini hari, pada saat check point ada kumpulan-kumpulan gitu akhirnya didatengin," ungkapnya.

Yudi mengatakan, untuk menghindari tindakan amarah masyarakat kepada mereka, petugas kecamatan dan Satpol-PP langsung membawa 16 pria itu ke kantor untuk diadakan pemeriksaan serta pendataan pembuatan BAP.

"Surat pernyataan perjanjian dan diancam apabila suatu waktu kembali ke lokasi khususnya di wilayah Parung. Apabila mengulangi akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujarnya. "Sebanyak 16 orang itu sudah dipulangkan setelah membuat surat pernyataan," tambah Yudi.

Satu Komunitas

Petugas menduga 16 pria penyuka sesama jenis atau Gay yang diamankan dari lokasi pemandian air panas di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor berasal dari satu komunitas yang sama.

Hal ini dikatakan Camat Parung Yudi Santosa saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (19/4/2020).

"Dari hasil pemeriksaan diduga kuat mereka adalah satu komunitas penyuka sesama jenis," kata Yudi Santosa kepada TribunnewsBogor.com.

Pijat Khusus Gay Beroperasi saat Pandemi Covid-19, Digerebek Polisi Hingga Temukan Alat Kontrasepsi

Dia menjelaskan bahwa melihat dari isi konten HP milik mereka, belasan pria ini sudah melakukan aktifitas komunitasnya di berbagai tempat termasuk Bogor.

"Mereka melakukan kegiatan komunitasnya di tempat-tempat tertentu seperti di Gunung Panjang tersebut," kata Yudi Santosa.

Masuk Lewat Jalan Pintas

Sebanyak 16 pria diduga penyuka sesama jenis ( Gay ) di tempat wisata pemandian air panas di Gunung Panjang, Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, digerebek Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Parung, Minggu (19/4/2020).

Camat Parung Yudi Santosa mengatakan bahwa aktifitas belasan pria ini dilakukan di tempat wisata yang sudah tutup total sementara akibat pandemi virus corona (Covid-19).

"Sebenarnya pihak tempat wisata sudah mematuhi aturan dengan menutup tempat wisata, karena dari desa sudah mengirimkan surat penutupan sementara," kata Yudi Santosa saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu.

Dia menjelaskan bahwa sudah ada 2 surat yang dikirimkan oleh pihak desa ke pengelola wisata ini.

Pertama adalah surat pembatasan jam operasi wisata mulai pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB setelah pandemi corona ditetapkan sebagai bencana nasional.

Surat kedua adalah penutupan tempat wisata sementara sehubungan dengan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor.

"Akan tetapi para LGBT (lesbian, Gay, biseksual dan transgender) ini sengaja menerobos masuk tempat wisata tanpa izin. Mereka melewati jalan pintas, bukan pintu masuk tempat wisata," ungkap Yudi. (Kompas.com/TribunnewsBogor.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved