Jangan Salah Kiblat! Yuk Tentukan Ulang Arahnya saat Matahari Lintasi Kabah, Cuma Hari Ini dan Besok

Kementrian Agama sendiri telah mengeluarkan pemberitahuan agar Umat Islam memanfaatkan fenomena itu untuk mengetahui arah kiblat dengan benar.

Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana Salat Jumat berjemaah di Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat pada Jumat (5/6/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Selama dua hari di tanggal 15 dan 16 Juli 2020 ini akan terjadi fenomena alam.

Menurut perhitungan Matahari akan melitasi dan tepat berada di atas Kabah pada waktu tertentu di Indonesia.

Moment ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbarui arah kiblat agar presisi menghadap Kabah.

Kementrian Agama sendiri telah mengeluarkan pemberitahuan agar Umat Islam memanfaatkan fenomena itu untuk mengetahui arah kiblat dengan benar.

Ada waktu tertentu untuk bisa melakukan pengukuran arah kiblat ulang sesuai arahan dari Kemenag RI yakni pukul 16.27 WIB dan pukul 17.27 WITA atau pukul 18.27 WIT.

Agus Salim sebagai Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) dari laman Kementerian Agama menjelaskan posisi matahari saat melintasi Kabah.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Kabah," terang Agus, Selasa (14/7/2020).

Peristiwa itu dikenal dengan Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah.

Pada peristiwa ini, Agus menyebutkan, umat Islam bisa mengetahui arah kiblat yang tepat mengarah ke Kabah.

Cara Menentukan Kiblat

Pada saat Rashdul Qiblah, lihat bayang-bayang dari benda yang disinari oleh cahaya matahari.

 

Menurut Agus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menentukan arah kiblat ini, yaitu:

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul

2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata

3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom

Rishadul Qiblah yang terjadi sebelumnya pada 27 dan 28 Mei lalu, juga disampaikan oleh Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved