Idul Adha 2020

Saran Memilih Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Datang ke Lokasi atau Video Call

Menjelang Idul Adha, pedagang di Ibu Kota mulai banyak menawarkan hewan kurban sapi, kambing atau domba.

TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Suasana tempat penjualan hewan kurban di Istana 13 Farm di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (15/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Menjelang Idul Adha, pedagang di Ibu Kota mulai banyak menawarkan hewan kurban sapi, kambing atau domba.

Meski jumlah pedagang musiman kali ini tidak sebanyak biasanya karena Pandemi Covid-19, akan tetapi masih ada pedagang yang berjualan di tepi jalan raya.

Nah, ada beberapa tips memilih hewan kurban agar hewan yang dipilih benar-benar sesuai keinginan kita.

Menurut pemilik tempat penjualan hewan kurban Istana 13 Farm di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Fajar (31), pembeli sebaiknya langsung datang ke lokasi agar pembeli merasa yakin dan puas dengan kondisi hewan kurban yang dipilih.

Soalnya, pedagang hewan kurban bisa saja mengelabui si pembeli dengan menambah-nambahkan bobot sapi.

"Kadang dari foto enggak sesuai keterangan timbangan 300 kg dibilangnya itu 350 kg. Sering pedagang berbuat begitu," ungkap Fajar kepada TribunJakarta.com di lapak penjualan hewan kurbannya pada Rabu (15/7/2020).

Pedagang hewan kurban yang mulai berjamuran di kawasan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang menyambut hari raya Iduladha 1441 H, Selasa (14/7/2020).
Pedagang hewan kurban yang mulai berjamuran di kawasan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang menyambut hari raya Iduladha 1441 H, Selasa (14/7/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Bila datang sendiri ke lokasi, lanjut Fajar, calon pembeli bisa langsung melihat sendiri kondisi sapi atau kambing yang bakal dikorbankan. Lebih puas ketimbang dari foto.

Pembeli bisa melihat sendiri kondisi kesehatan sapi, menaksir bobotnya sampai melihat kecukupan usia sapi.

Menurut Fajar, sapi minimal berusia dua tahun yang bisa disembelih sedangkan kambing satu tahun.

Ditambah lagi, pastikan hewan kurban itu bersertifikat sehat dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP).

"Mau pilih hewan kurban sebaiknya datang ke lokasi. Bisa lihat sehat atau tidaknya, usianya cukup tidak. Matanya sakit atau tidak. Sapi merasa kembung atau tidak, setelah itu kita lihat jogrokan atau penampilannya langsung, baru dilihat harganya. Jadi Insya Allah enggak dibohongi," jelasnya.

Namun, andaikata pembeli tidak bisa datang ke lokasi lantaran sibuk urusan kerja, Fajar menyarankan menggunakan video call lewat ponsel dengan penjual untuk berkomunikasi.

Tujuannya, pembeli bisa melihat kondisi hewan kurbannya seperti apa. Kalau hanya sekadar tampilan fotonya saja, itu bisa menipu.

"Kalaupun sibuk karena urusan kerja atau sedang di luar kota bisa video call dengan penjualnya. Dia bisa melihat hewan itu kondisinya seperti apa, sehatnya atau bobotnya. Jadi tidak ada dusta," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved