Penemuan Mayat di Pinggir Tol
UPDATE Keterangan Berbeda dengan Bukti, Polisi Duga Polisi Duga Kekasih Editor Metro TV Bohong
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan ternyata sudah dua kali memanggil kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri. Bahkan menduga memberikan keterangan palsu.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan ternyata sudah dua kali memanggil kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri.
Suci Fitri diperiksa sebagai saksi untuk menyelidiki misteri kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa 29 orang saksi.
"Sementara (Suci Fitri) sudah dua kali diperiksa," kata Irwan saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2020).
Namun, Irwan menyayangkan kekasih Yodi Prabowo yang diduga memberikan keterangan palsu saat diperiksa.
"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah," ujar dia.
Padahal, saat ini polisi membutuhkan keterangan yang valid guna mengerucutkan motif dan pelaku pembunuhan.
"Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku. Tapi ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai," tutur Irwan.
Pembunuhan diduga dilakukan di pinggir jalan tol
Sepekan setelah jenazah Yodi Prabowo ditemukan, polisi belum berhasil mengungkap misteri kematian Editor Metro TV tersebut.
Jasad Yodi ditemukan di pinggir tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.30.
Namun, polisi menyatakan ada dugaan pembunugan terhadap Yodi Prabowo tidak dilakukan di pinggir Tol JORR.
"Kami pun menduga begitu (dibunuh di lokasi lain), tapi kami belum bisa memastikan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto, Jumat (17/7/2020).
Selain itu, Irwan mengatakan pihaknya juga mendalami kemungkinan jenazah Yodi Prabowo dibuang dari jalan tol.
"Kemungkinan, saya menjawab kemungkinan karena fakta-fakta itu belum bisa kita jawab dengan bukti," kata dia.
Sejauh ini, pihak kepolisian telah meminta keterangan kepada 29 orang saksi.
Di antaranya 29 saksi tersebut, kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri, turut diperiksa.
Bahkan, Irwan menyebut pemeriksaan terhadap Suci Fitri bukan cuma sekali dilakukan.

"Sementara (Suci Fitri) sudah dua kali diperiksa," kata Irwan.
Namun, Irwan menyayangkan kekasih Yodi Prabowo yang diduga memberikan keterangan palsu saat diperiksa.
"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah," ujar dia.
Padahal, saat ini polisi membutuhkan keterangan yang valid guna mengerucutkan motif dan pelaku pembunuhan.
"Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku. Tapi ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai," tutur Irwan.
Tak ditemukan bekas kekerasan benda tumpul
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengklarifikasi penyebab kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.
Sebelumnya, Irwan menyampaikan ada luka lebam di antara bahu dan leher Yodi Prabowo.
"Intinya kemarin Polres salah menyampaikan. Penyebab kematian bukan karena benda tumpul, tapi benda tajam," ujar Irwan saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Dari hasil autopsi awal, jenazah Yodi Prabowo sudah membusuk. Sebab, Yodi tewas dua sampai tiga hari sebelum jenazahnya ditemukan.
"Sesuai hasil autopsi awal, dokter forensik tidak menemukan kekerasan dengan benda tumpul," kata Irwan.
Dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
• Polisi Periksa Saksi Baru Kasus Kecelakaan Maut di Jalan DI Panjaitan Jatinegara Jakarta Timur
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.
Berdasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu. (TribunJakarta.com/Annas)