Swab Test Ojek Online di Banten, Bantu Turunkan Status ke Zona Hijau Corona
swab test dianggap bisa membantu mengurangi jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di Banten
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebanyak 700 mitra ojek online di Kabupaten Tangerang menjalani swab test dari Pemerintah Provinsi Banten.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Banten, Mahmud mengatakan, pihaknya sengaja melakukan swab test dibandingkan dengan rapid test.
"Kita sengaja pilih swab test, karena hasilnya lebih akurat," ujar dia di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (20/7/2020).
Selain alasan di atas, pasalnya, swab test dianggap bisa membantu mengurangi jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di Banten.
Apa lagi, lanjut Mahmud, Provinsi Banten kini ingin menurunkan status menjadi zona hijau.
"Swab test ini merupakan salah satu langkah pemerintah Provinsi Banten dalam mempercepat zona, dimana yang saat ini kita masih zona kuning bisa menjadi zona hijau sesuai dengan ketentuan dari bappenas," jelas Mahmud.
Sebagai informasi, swab test merupakan satu syarat pengemudi ojek online untuk dapat mengangkut penumpang di tengah pandemi Covid-19.
Sebab, Pemerintah Provinsi Banten telah merestui ojek online untuk kembali mengangkut penumpang saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid enam di Tangerang Raya.
"Hari ini kita sediakan kuota sebanyak 700, dan dibagi dua untuk masing-masing operator Grab dan Gojek," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo.
Pengecekan ini memang diwajibkan bagi para mitra ojol, sebagai salah satu persyaratan dalam pedoman PSBB Banten," sambungnya.
Swab test yang diadakan Pemprov Banten itu yang digelar secara gratis.
Pemerintah Provinsi Banten pun sudah bekerja sama dengan pihak operator untuk melakukan sejumlah tahapan bagi para mitra.
Dimana, tahapan itu merupakan proses pendataan.
"Ada tahapannya, terutama di pendataan. Yang mana kita minta, mitra ojol yang ikut harus wajib ber-KTP Tangerang. Lalu, nanti kalau hasilnya sudah keluar, untuk yang negatif masih menjadi mitra ojol, tapi kalau yang positif akan kena suspend," ungkap Nurtopo.