Antisipasi Virus Corona di Bekasi
Wali Kota Bekasi Pastikan CFD Tetap Digelar Meski Ada 8 Pengunjung Reaktif saat Rapid Test
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, pihaknya akan tetap menggelar kegaiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD).
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, pihaknya akan tetap menggelar kegaiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) meski hasil rapid test menunjukkan delapan orang pengunjung reaktif.
"Tetap dilanjut (CFD), kalau kita mau melakukan sesuatu dievaluasi kekurangannya bukan ditutup," kata Rahmat di Posko Gugus Tugas Covid-19 Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Rabu, (22/8/2020).
Rahmat menjelaskan, pihaknya tidak memiliki alasan untuk menyetop kegiatan CFD lantaran delapan orang dinyatakan reaktif.
Justru lanjut dia, hasil rapid test yang dilakukan terhadap pengunjung CFD ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bekasi memberikan rasa aman dan jaminan ke masyarakat.
• Pelaku Jambret Ponsel di Matraman Jakarta Timur Pinjam Sepeda Motor Pacarnya untuk Beraksi
"Apa alasannya kalau ditutup coba?, kita lakukan evaluasi kekurangannya dan kita tingkatkan lagi penjgaaannya," jelas Rahmat.
Kegiatan CFD di masa adaptasi pandemi Covid-19 sudah digelar sejak Minggu, 5 Juli 2020.
Hingga saat ini, terhitung sudah tiga kali penyelenggaraan CFD yang berlangsung di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani Bekasi Selatan.
Dari tiga kali penyelenggaraan, Rahmat mengungkapkan, jumlah warga yang datang ke CFD sebanyak 30 ribu lebih.
• Wali Kota Tangerang Minta Renovasi Stadion Benteng Menjadi Tempat Bertanding Persikota
"Minggu pertama tinggi, minggu kedua lebih tinggi lagi, minggu ketiga kemarin agak turun jumlah pengunjungnya," ungkapnya.
Dia mengakui, masih terdapat sejumlah warga yang belum mematuhi protokoler kesehatan serta aturan CFD selama masa adaptasi.
Untuk itu, evaluasi berupa peningkatan penjagaan di akses masuk menuju area CFD bakal ditingkatkan, termasuk penegakan sanksi.
"Secara humanis, hamble, persuasif, dan baru sanksi terhadap warga yang masih belum mematuhi protokol kesehatan," tegas dia.
• Handphone Seorang Remaja di Matraman Jakarta Timur Tiba-tiba Dijambret saat Asyik Main Game
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bekasi melakukan rapid test terhadap pengunjung hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD), pada Minggu, (19/7/2020) lalu.
Hasilnya, dari 118 sampel warga yang mengikuti rapid test di CFD Kota Bekasi, sebanyak delapan orang diantaranya dinyatakan reaktif.
"Ada delapan yang hasilnya reaktif dan ditindaklanjuti dengan swab test," kata kepala Kabid Pegendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, Selasa, (21/7/2020).
Dezy menambahkan, hasil rapid test reaktif ini bukan berarti orang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.
Positif atau tidaknya seseorang terpapar virus corona baru, tergantung hasil swab test yang sudah dilakukan.
"Yang menentukan positif (Covid-19) apa nggak ada diswab, hasil dari tesnya (swab) kita cek satu per satu, mudah-mudahan besok bisa kita cek ya," jelasnya.
Untuk delapan orang yang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test ini lanjut Dezy, langsung diberikan pemahaman dan edukasi.
Mereka juga diminta melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab test keluar dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
"Kita sudah edukasi terkait dengan kesehatan, namanya rapid test itu tindaklanjutnya dengan swab, jadi untuk mengetahui aktif ada tidaknya virus dari swab," terangnya.
Adapun Dezy meminta warga tetap mematuhi protokoler kesehatan, setiap melakukan aktivitas wajib menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1,5 meter.
"Kita terus mengimbau agar masyarakat patuh dengan protokol kesehatan, karena tingkat kepatuhan pada protokol yang membuat kita tidak saling membahayakan satu sama lain," tegasnya.
Terutama di kegiatan CFD, terdapat beberapa aturan ketat yang dilakukan Pemkot Bekasi semenjak digulirkannya agenda rutin tiap minggu pagi tersebut.
Aturan itu diantaranya, anak di bawah usia sembilan tahun dan lansia di atas 60 tahun dilarang mengikuti CFD.
Setiap pengunjung CFD wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak bergerombol, serta membawa handsanitizer masing-masing.
Disamping itu, pedagang kaki lima yang biasa berjualan di sekitar area CFD Jalan Jenderal Ahmad Yani dilarang beroperasi selama adaptasi.