Pilkada Kota Depok

Pertarungan Pilkada Depok: Tawa dan Lirikan Mohammad Idris, Pradi Singgung Rumah Tangga

Pilkada Kota Depok bakal mempertemukan Wali Kota Mohammad Idris dan sang wakil Pradi Supriatna. Bagaimana reaksi keduanya?

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Muslimin Trisyuliono
Wali Kota Depok KH Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna di Kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda Raya, Pancoran Mas Depok, Minggu (18/3/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada Kota Depok bakal mempertemukan Wali Kota Mohammad Idris dan sang wakil Pradi Supriatna.

Keduanya berkoalisi dalam pilkada sebelumnya.

Kini, mereka harus bertarung memperebutkan kursi nomor 1 di Kota Depok.

Mohammad Idris dan Pradi Supriatna pun bertemu di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Kamis (23/7/2020).

Mereka pun berkomentar mengenai keikutsertaannya dalam Pilkada Kota Depok.

Idris menuturkan, dalam agama Islam perceraian (berpisah) adalah solusi terakhir bilamana sudah tidak ada kemungkinan lainya.

“Kalau dalam Islam perceraian itu adalah solusi terakhir kalau sudah mentok,” katanya di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Kamis (23/7/2020).

Wali Kota Depok, Mohammad Idris (kanan), dan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna (kiri), saat dijumpai wartawan di Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (23/7/2020)
Wali Kota Depok, Mohammad Idris (kanan), dan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna (kiri), saat dijumpai wartawan di Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (23/7/2020) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Menurutnya, jangan hanya karena hal sepele, semuanya langsung berakhir begitu saja.

“Jangan gara-gara piring pecah cerai, jangan gara-gara provokasi dari luar bisik-bisik isu gosip terus cerai (berpisah), jangan. Tapi cerai itu terakhir. Saya belajar dari situ. Jadi tolong pertimbangkan,” katanya sambil melirik Pradi yang ada tepat disebelah kanannya.

Sementara itu, Pradi berujar dirinya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Depok mengaku diminta progress yang tentunya tak bisa menunggu hingga mendekati batas waktu pendaftaran.

“Ini kan proses yang memakan energi ya seperti ini apalagi saya sebagai ketua partai tentunya diminta progres kegiatan yang tentunya kita ngga bisa menunggu sampai limit waktu yang begitu sempit. Makanya segala sesuatu yang kami lakukan di tingkat wilayah kami laporkan pada pimpinan kami yang lebih tinggi baik propinsi maupun pusat,” bebernya di lokasi yang sama.

Pradi berujar, pasang surut dalam membangun rumah tangga memang kerap terjadi.

“Rumah tangga itu memang gitu, pasang surut, tapi muara sama, ingin membuat Depok jauh lebih baik lagi,” pungkasnya.

Berat untuk Berpisah

Wali Kota Depok KH Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna.
Wali Kota Depok KH Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna. (TRIBUNJAKARTA.COM/MUSLIMIN TRISYULIONO)

Ditanya soal kemungkinan besar dirinya akan berpisah dan bertarung melawan Pradi, Idris mengatakan hati kecilnya merasa berat.

“Hati kecil kita kalau sudah punya keluarga sudah enak sudah nyaman ya kalau berpisah beratlah. Dia (Pradi) masih ragu, tadi selama sidang dia bilang berat sebenarnya. Cuma saya bilang, ini karena abang (Pradi) selingkuh,” katanya sambil tertawa di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Kamis (23/7/2020).

Sementara itu, Pradi berujar dirinya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Depok mengaku diminta progress yang tentunya tak bisa menunggu hingga mendekati batas waktu pendaftaran.

“Ini kan proses yang memakan energi ya seperti ini apalagi saya sebagai ketua partai tentunya diminta progres kegiatan yang tentunya kita ngga bisa menunggu sampai limit waktu yang begitu sempit. Makanya segala sesuatu yang kami lakukan di tingkat wilayah kami laporkan pada pimpinan kami yang lebih tinggi baik propinsi maupun pusat,” bebernya di lokasi yang sama.

Pradi berujar, pasang surut dalam membangun rumah tangga memang kerap terjadi.

“Rumah tangga itu memang gitu, pasang surut, tapi muara sama, ingin membuat Depok jauh lebih baik lagi,” pungkasnya.

Idris Soal Koalisi

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat dijumpai wartawan di Ruang Teratai Balai Kota Depok, Senin (18/5/2020).
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat dijumpai wartawan di Ruang Teratai Balai Kota Depok, Senin (18/5/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Kabar keretakan koalisi tertata mulai berhembus usai Wali Kota Depok, Mohammad Idris, 99 persen kembali diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada Kota Depok 2020.

Berdasarkan informasi yang diterima, Idris mengatakan ada beberapa yang hendak mundur dari koalisi yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Soal koalisi ya tanggung jawab tertata, yang jelas saya komunikasi dengan teman-teman tertata yang informasinya ada yang mundur ya dari tertata awal,” kata Idris di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Kamis (23/7/2020).

Petugas PPSU Jadi Korban Tabrak Lari, Istri Tak Percaya, Anies Baswedan Minta Pelaku Serahkan Diri

Idris juga mengatakan, meski ada beberapa partai yang hendak keluar, namun ada juga beberapa partai lain yang hendak gabung koalisi ini.

“Maka majulah dari partai lain tapi ternyata mandek juga, termasuk Golkar ya kalau nggak salah sehingga namanya berubah jadi karya, karya tertata,” katanya.

“Ini kan petanya berubah lagi ni, PKS udah masuk, PKS kemungkinan besar masuk tertata bisa jadi nama berubah jadi tertata sejahtera dan nanti bisa saja balik lagi PKS sama Gerindra, kita nggak tahu,”timpalnya lagi.

Oleh sebab itu, Idris menuturkan kemungkinan peluang hadirnya pasangan calon masih terbuka lebar hingga saat ini.

“Masih sangat mungkin, peluang-peluang semua sangat mungkin. Peluang tiga paslon, empat paslon juga mungkin,” pungkasnya.

Idris Harus Penuhi 2 Syarat

Selasa (21/7/2020) malam kemarin, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menyambangi Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) di bilangan Margonda, Beji, Kota Depok.

Setelah diketahui, maksud kedatangan Idris malam itu adalah untuk mengurus ihwal dirinya yang akan kembali diusung oleh PKS pada Pilkada Kota Depok 2020.

Dijumpai wartawan, Idris pun mengakui dirinya telah direkomendasikan.

"Iya tadi malam saya dipanggil oleh pengurus PKS Kota Depok menyampaikan rekomendasi tersebut. Memang sebelumnya dipanggil feed on properties," ujarnya pada wartawan, Rabu (22/7/2020).

Dalam pertemuan itu, Idris juga mengaku dirinya diminta memenuhi dua syarat.

"Mereka minta dua permintaan, ya memang harus saya lakukan. Pertama koalisi yang sudah saya bangun tetap harus dilanjutkan yaitu tertata, mungkin minus-minus itu biasa. Ke-dua PKS meminta kesiapan saya untuk disandingkan oleh calon Wali Kota dari PKS yang ini akan saya komunikasi tertata nanti," katanya.

Meski begitu, Idris mengatakan dirinya juga belum mengetahui siapa yang akan menjadi pendampingnya nanti.

Nada Tinggi Ibunda Yodi Prabowo Sakit Hati Anaknya Diduga Bunuh Diri: Masa Tusukannya Banyak Gitu

"Saya tidak tahu, sebab calonnya ada tiga di PKS, yaitu Farida Rachmayanti, Imam Budi Hartono, dan Hafid Natsir," pungkasnya.

Golkar Beri Sinyal Merapat ke Koalisi Gerindra-PDI Perjuangan

Menjelang Pilkada Kota Depok 2020, sejumlah partai mulai tancap gas untuk memeriahkan pesta demokrasi ini.

Bahkan, beberapa waktu lalu Partai Gerindra dan PDI Perjuangan telah berkoalisi, dan mendeklarasikan Pradi Supriatna sebagai calon Wali Kota, dan Afifah Aliyah sebagai wakilnya.

Terbaru, Partai Golkar dikabarkan akan merapat dengan koalisi ini.

Diam Saat Anak Dianiaya, Istri Siri Pelaku Masih Berstatus Saksi

Mengkonfirmasi hal tersebut, Ketua DPD Golkar Kota Depok, Farabi, menuturkan bahwa pihaknya memang tengah dekat dengan koalisi Gerindra - PDIP-P ini.

"Kami memang lagi intens berkomunikasi dengan Pradi Supriatna (Ketua DPC Gerindra Kota Depok)," ujar Farabi ketika dikonfitmasj wartawan, Selasa (21/7/2020).

Meski begitu, Farabi mengatakan pihaknya enggan membeberkan bahwa telah terjadi kesepakatan dengan koalisi Gerindra - PDI-P.

"Keputusan final gabung koalisi yang menentukan adalah DPP (dewan pimpinan pusat). Kami hanya melaporkan memang kami komunikasi intens dengan Pradi. Nanti DPP yang jawab," pungkasnya. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved